Adidas, Red Bull, Mercedes Benz, dan Telkomsel merupakan sejumlah perusahaan yang tercatat pernah memakai cara ini. Ketika menggunakan taktik ini, biasanya perusahaan akan melakukan diversifikasi atas produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen. Jadi, perusahaan akan berupaya membuat produk atau jasa mereka berbeda dengan kompetitor. Tujuannya tidak lain untuk menghindari persaingan secara langsung dengan produk atau jasa milik para kompetitor dari industri sejenis.
Apa Itu Flanking Marketing?
Melansir Marketing Schools, flanking marketing adalah upaya suatu perusahaan untuk menggantikan (menyingkirkan) kompetitor mereka di suatu peripheral market.
Peripheral market boleh dikatakan sebagai sub (ceruk) dari pasar utama. Lebih detailnya lagi, peripheral market adalah segmen pasar khusus atau segmen pasar pinggir.
Perusahaan-perusahaan yang menerapkan strategi ini berusaha untuk mendapatkan segmen pasar yang tidak (belum) terlayani dengan baik oleh para kompetitornya.
Menurut penjelasan dari Lapaas, jika strategi marketing ini berhasil, bisnis yang menerapkannya akan mendapatkan akses ke market baru yang belum diketahui oleh para kompetitor.
Selain itu, mereka akan menjadi ‘penguasa’ di pasar tersebut.
Apabila ada perusahaan yang berhasil melakukan flanking, kompetitor perlu untuk mengalokasikan kembali sumber daya yang mereka miliki.
Kemudian, sumber daya tersebut perlu didistribusikan ke ceruk yang ‘diserang’ oleh strategi flanking.
Jika tidak, mereka akan kehilangan customer di ceruk tersebut karena semuanya menjadi pelanggan dari perusahaan yang melakukan flanking.
Prinsip Flanking Marketing
Menurut sumber Marketing Schools dan Lapaas, ada tiga hal yang menjadi prinsip dari upaya flanking marketing. Tiga prinsip yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:
- Menghindari konfrontasi langsung: Melakukan upaya marketing untuk membuka segmen pasar baru yang belum memiliki kompetitor.
- Bergerak cepat dan hening: Tujuannya untuk mendapatkan pasar baru yang belum disadari oleh kompetitor.
- Berusaha menjaga gerakan marketing agar kompetitor tidak menganggapnya strategi mereka sebagai upaya yang mengancam.
penerapan strategi flanking antara lain:
- Memenangkan pelanggan yang kurang terlayani di pasar.
- Dapat membidik pasar yang lebih spesifik. Misalnya, pasar untuk lokasi spesifik regional tertentu atau pasar dengan anggaran belanja tertentu (pasar generik – pasar premium).
Jenis Strategi Flanking Marketing
Melansir sumber Lapaas, ada enam jenis strategi flanking marketing. Jenis-jenis yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:
1. Glocal flank marketing strategy
Melalui penerapan strategi glocal flank marketing, bisnis berupaya untuk berkompetisi di pasar skala lokal, regional, dan global secara sekaligus.
Di sini, kompetitor yang mereka bidik sebagai pesaing adalah bisnis-bisnis dengan sumber daya yang lebih kecil.
Sejumlah bisnis yang menggunakan strategi jenis ini antara lain Pepsi, Coca Cola, hingga Mercedes Benz.
2. Segmented flanking strategy
Jika menggunakan jenis strategi segmented flanking, marketer berusaha untuk membawa produk menguasai ceruk pasar tertentu atau menyerang pasar yang dikuasai oleh kompetitor tertentu.
Dengan begitu, perusahaan akan bisa memenangkan banyak sumber daya. Konsep ini cukup sering dipakai untuk memasarkan brand baru ke segmen pasar berskala luas.
Salah satu contoh sukses penerapan segmented flanking strategy adalah Red Bull yang meletakkan produknya di ceruk pasar minuman berenergi.
Cara ini bisa membuat Red Bull bertahan di tengah kepungan produsen minuman besar seperti Coca Cola atau Pepsi.
3. Low price flanking
Sesuai dengan namanya, low price flanking adalah taktik pemasaran dengan cara mematok harga produk lebih murah daripada kompetitor.
Hasilnya, kompetitor dengan produk sejenis yang mematok harga lebih tinggi akan kesulitan untuk bersaing di ceruk pasar harga miring.
Salah satu contohnya di Indonesia adalah minuman isotonik produksi dari Wingsfood, Isoplus. Isoplus sampai saat ini masih menjadi minuman isotonik botol paling murah ketimbang para kompetitor di segmen yang sama.
4. High price flanking
Kebalikan dari low price flanking, high price flanking merupakan strategi pemasaran dengan mematok harga produk lebih tinggi karena keuntungan yang ditawarkan.
Dua hal yang membuat taktik high price flanking lebih baik dari low price flanking, yakni:
- Dengan cara ini, kualitas dan fitur produk yang dijual bisa ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
- Kesempatan untuk bisa meningkatkan margin profit lebih tinggi.
Contohnya penerapan strategi ini cukup banyak dilakukan oleh produsen luxury car atau sports car.
5. Flanking with size
Flanking with size merupakan strategi marketing di mana produk yang ditawarkan memiliki ukuran yang berbeda dengan ukuran dari produk milik kompetitor-kompetitor lain.
Salah satu contohnya terbaik dari penerapan strategi ini adalah keputusan Volkswagen untuk membuat VW Beetle di saat pasar dipenuhi dengan mobil-mobil berukuran besar.
6. Distribution flanking
Ketika menerapkan distribution flanking, perusahaan akan mencoba membuat jalur distribusi pemasaran yang baru.
Salah satu contohnya adalah cara penjualan kartu provider by.U milik Telkomsel yang hanya dapat dipesan secara online.
Dengan langkah ini by.U menjadi provider pertama di Indonesia yang penjualannya dilakukan dengan cara digital (hanya bisa dibeli melalui aplikasi khusus).
Cara Mengatasi Serangan Flanking Marketing
Melansir Marketing Schools, setidaknya ada empat cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau merespons serangan flanking yang dilakukan oleh kompetitor.
Empat cara yang dimaksud antara lain adalah:
- Alokasi ulang sumber daya yang dimiliki perusahaan kemudian mendistribusikannya ke segmen pasar khusus yang diserang.
- Meningkatkan kualitas produk atau jasa yang bersaing di pasar yang diserang.
- Memperkenalkan produk atau merek dagang baru.
- Melakukan reposisi produk atau merek dagang di pasar dengan cara kampanye iklan.
Flanking marketing boleh dibilang merupakan taktik pemasaran produk yang cukup fleksibel karena memiliki enam opsi strategi yang siap diimplementasi.
Biasanya, pembuatan keputusan serta eksekusi dari strategi flanking hanya akan melibatkan posisi-posisi tertentu saja. Seperti, marketing manager, market analyst, dan public relation manager.