Pembuat Recaptcha Kisah Entrepreneur Luis von Ahn

Komentar · 149 Tampilan

kisah entrepreneur Luis von Ahn berbisnis digital. Umurnya 12 tahun sudah berpikir tentang berbisnis. Ialah Luis von Ahn yang berpikir bagaimana cara membuat tempat gym gratis. Tetapi otaknya berpikir sebaliknya tentang mesin olah raga ini. 

kisah entrepreneur Luis von Ahn berbisnis digital. Umurnya 12 tahun sudah berpikir tentang berbisnis. Ialah Luis von Ahn yang berpikir bagaimana cara membuat tempat gym gratis. Tetapi otaknya berpikir sebaliknya tentang mesin olah raga ini. 
 
Dia berpikir kenapa tidak orang berlatih diatas mesin yang menghasilkan listrik. Kesimpulan von Ahn ialah bahwa energi listrik ternyata sangatlah berarti. Jadi kenapa dia tidak menghapus ide bisnis gym gratis. 
 
Kenapa tidak van Ahn membuat satu mesin olah raga, memberi pelatihan gratis, yang tenaganya menjadi energi listrik dan siap dijadikan bisnis lain. Ya sebuah bisnis unik itu sudah ada dalam pikiran bocah 12 tahun. 
 
Semua orang bisa mendapatkan isi ulang listrik gratis. Dunia juga akan mendapatkan energi alternatif. Dan dimana setiap orang akan hidup sehat. “Itu ternyata menjadi ide yang tidak terlalu bagus,” ungkap von Ahn, yang pada akhirnya telah berumur 34 tahun. 
 
Baginya bisnis ini gagal karena orang tidak akan cukup buat menghasilkan listrik.
 
“Itu akan sangat lebih baik memakai sistem membership,” pungkasnya. 
 

Bisnis Digital

 
Mungkin idenya tentang bisnis telah gagal. Tetapi hidup tetap berlalu dimana karirnya telah menanjak. Dia merupakan Profesor Ilmu Komputer di Carnegie Mellon University. van Ahn masih berpikir tentang entrepreneur bahkan semakin berpikir lebih ke inovatif.
 
Dia mengerjakan serius. Hasilnya terbayar jelas lewat pembuktian ini. Dua proyeknya berhasil dibuat oleh pesanan pihak Google. Kemudian aplikasi terbaiknya bernama Duolingo, aplikasi belajar bahasa, yang menjadikan sosok van Ahn diperhitungkan di kalangan developer. 
 
Itu pernah menjadi favorit baik di iPhone Store ataupun Play Store.

 

Duolingo menghasilkan 12 juta pengguna. Tahun 2006, dia mendapatkan penghargaan MacArthur Fellowship, ya dimana dia dipanggil “jenius”.

Apa yang membuatnya disebut jenius menurut Business Insider ialah kolaborasi. Tiap proyek memiliki nilai kesenangan dan menggunakan teknologi. von Ahn mampu mengumpulkan kegiatan dunia maya menjadi bisnis kolaboratif. Contoh paling awal ya bisnis pertama di bidang teknologi internet.

Di pertengahan 2004 membawa ide tentang dia membangun game online. Programnya akan membawa tiap orang bertemu orang lain di penjuru dunia. Mereka akan beradu dalam game unik. Dua pemain di web akan disuguhi gambar sama di waktu sama. 

 
Game bertajuk ketik apa pemain ketik di layar lebih cepat lagi. Mudahnya ketika terdapat gambar “anjing”, maka kedua pemain akan memilih kata diskripsinya, maka kata yang tepat bisa “anjing”. 
 
Tetapi akan ada pilihan lain seperti kata- kata “lucu”, “binatang”, “peliharaan”, atau yang agaknya berhubungan. Terdengar seperti game iseng biasa dimainkan tanpa makna.

 

“Ketika orang- orang bermain game mereka membantu menentukan isi gambar dengan memberikan label berarti bagi mereka,” ia dan rekan penulis nya menulis dalam sebuah makalah tahun 2004.

Ini menunjukan bagaimana isi kepala manusia. Maka disetiap gambar akan bisa menentukan presonalitas si pemain. Bagi von Ahn merupakan game penuh kejujuran manusia. Sayangnya game tersebut tidaklah masuk di eranya. 

 
Jika sepopuler game online sekarang, sekarang maka niscaya semua gambar di internet ini akan terlebeli. Berpikir kembali begitu banyak gambar di internet. Banyak hal tidak terproteksi tersebar merajalela di dunia maya. 
 
Banyak perusahaan mencoba menyaring internet berbagai cara, termasuk mempekerjakan banyak orang. Ia lantas berpikir kenapa tidak mungkin men- outsourcing ini. Maka diluncurkankan lah di 2005 The ESP Game.

 

The ESP Game memberikan label pada gambar di internet. Empat bulan telah menggaet 13.000 peselancar internet yang bosan. Dimana menghasilkan 1,3 juta label untuk 300.000 gambar. Game demo ini menarik perhatian Sergey Brin dan Larry Page. 

 
Nah, dari sinilah, ide lahirnya layanan Google bernama Google Image Labeler.

 

Pembuat reCaptcha

Dia menemukan bisnis selanjutnya, reCaptcha, dimana memanfaatkan kerja peselancar internet. Awal sekali ketika mengambil P.hD -nya, von Ahn ternyata ikut andil membantu rekannya, Profesor CMU Computer Manuel Blum, mengerjakan program verifikasi unik. 

 
CAPTCHA menantang peselancar internet lebih dalam berpikir. Tujuannya agar membedakan anatara robot dan manusia. Lewat kata terdistorsi yang perlu dipecahkan apa itu. Digunakan program- program chatting dan lain- lain, dimana komputer (robot) akan sukar membaca. 
 
Dibanding manusia yang mudah dalam hal tersebut. Meski begitu ternyata CAPTCHA masih memiliki kelemahan hingga dibobol. Untuk itulah dia mulai memikirkan ulang dibaliknya. Ini dianggapnya lebih dari sekedar membedakan antara robot dan manusia. 
 
Ia mengambil antara 10 menik ketika orang memverifikasi email. Tahun 2006, akhirnya reCAPTCHA diluncurkan, berbeda CAPTCHA ini sulit diterjemahkan. reCAPTCHA memberi dua tulisan terdistorsi.

 

Hal menarik adalah ini tidak cuma memverifikasi kamu manusia. Tetapi juga membantu komputer mengkode arti dibalik tulisan. Pasalnya kata biasa bisa terbaca komputer karena merupakan komputer di CAPTCHA sendiri.

Sementara program terbaru ini menawarkan tulisan buku lama ataupun artikel koran. Satu tulisan adalah hasil buatan komputer dan satu buatan manusia. Maka komputer akan sukar membaca kata atau bahkan gagal. 

 
Jika manusia sukses membaca kata pertama maka komputer bisa, maka kata kedua akan cuma bisa dibaca kita (manusia).

 

Tahun 2009, Google mendapatkan reCAPTCHA, dimana von Ahn diperkirakan mendapatkan antara $10 juta sampai $100 juta. Lewat Google program tersebut digunakan lebih banyak cara. Mulai dari membantu suport Google Book dan arsip New York Times.

Tahun 2012 reCAPTCHA telah membantu komputer untuk mengartikan 150 juta kata yang terdistorsi di internet. “CAPTCHA aslinya ide saya,” ujar Blum. “Membuat manusia terlibat dan membuat mereka untuk membantu melakukan hal ini adalah ide Lewis.”

Ia menambahkan lewat ini tidak cuma verifikasi tetapi mengartikan. Lewat cara ini kita bisa meminta banyak orang mengartikan kata- kata sulit diartikan oleh komputer. Tidak cuma memverifikasi tetapi membantu kita mengerjakan kode. 

 
Ini pula yang menghantarkan sukses lain yakni Duolingo, bahasa populer milik von Ahn.Melalui cara “hampir” sama kamu bisa belajar bahasa. Uniknya berbentuk game yang memiliki tingkatan level tersendiri. 
 
Melalui Duolingo akan belajar bahasa Spanyol, Prancis, Italia, bahkan Portugis. Bahkan terdapat level tersembunyi buat dibuka dan sistem mata uang.

 

“Ketika Anda berbicara dengan orang yang menggunakan Duolingo, mereka biasanya mengatakan ini ‘Saya bermain Duolingo,'” catat von Ahn. “Jika anda meminta orang alasan utama yang mereka gunakan Duolingo, itu bukan karena mereka belajar sesuatu tapi karena itu menyenangkan.”

Aplikasi ini menarik 12,5 juta pengguna yang bermain selama 30 menit setiap hari. Juga menjadi bahan iseng disela- sela waktu ketika berbelanja. 

 
Von Ahn sempat melakukan penelitian dan hasilnya ialah 34 jam bermain Duolingo sama saja belajar bahasa satu semester. Delapan puluh persen pengunjungnya datang dari mobile.

 

Seperempat pengguna berasal dari Amerika Serikat, kemudian 35% lain malah datang dari Amerika Latin dan Brazil, dan 30% lagi berasal dari Eropa. Sebagai seorang anak dari kelas menengah asal Guatemala City maka berbanggalah.

 

Aplikasi Duolingo

 
Bagaimana sukarnya mereka naik secara sosial ekonomi, dan Duolingo ikut membantu.

 

“Guatemala adalah negeri miskin,” kenang von Ahn. “Semua orang dari Guatemala sepertinya sangat ingin belajar bahasa Inggris, tetapi tidak satupun mampu.”

Untuk itulah dia berjanji akan selalu membuat Duolingo gratis. Mengembangkan konsep The ESP Game jadi reCAPTCHA maka jadilah Duolingo tersebut. Seperti halnya dua temuannya maka ia menemukan cara lain menguangkan. 

 
Yakin memberikan kesempatan pengguna praktik langsung mengartikan file di internet sana. Dokumen ini datang dari perusahaan media seperti Buzzfeed ataupun CNN. Banyak perusahaan besar mau dikontrak menerjemahkan file mereka. 
 
Soal akurasi maka tidak cuma satu orang mengerjakan satu file. Itu termasuk voting up/down sampai masuk ke perusahaan. Selain permainan ternyata ini menghasilkan ribuan dollar. Kisah entrepreneur Luis von Ahn mengajarkan jangan fokus satu bisnis.

 

Von Ahn menikmati harinya mengerjakan proyek berguna. Satu penemuan menemukan jalan ke penemuan lain itulah gayanya. “Ini hanya mengambil sesuatu yang orang biasanya,” kata von Ahn, “dan mencoba untuk mengekstrak nilai dari itu.”

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar