Usaha Cemilan Mekarsari Ibu Rumah Tangga

Komentar · 1 Tampilan

Ibu rumah tangga ingin punya bisnis sampingan. Coba usaha camilan seperti kisah berikut ini. Usaha cemilan Mekarsari bermula berjualan biasa. Berkat ketekunan ditambah kemampuan beradaptasi, dia mampu melewati masa sulit berjualan opak dan keripik

Ibu rumah tangga ingin punya bisnis sampingan. Coba usaha camilan seperti kisah berikut ini. Usaha cemilan Mekarsari bermula berjualan biasa. Berkat ketekunan ditambah kemampuan beradaptasi, dia mampu melewati masa sulit berjualan opak dan keripik.

 
Ida Widyastuti berusia 31 tahun mengalami kebosanan hidup. Pasalnya, semenjak menikah, dia cuma ibu rumah tangga biasa dan tinggal di rumah. Kebetulan Ida memiliki kemampuan memasak yang mumpuni. Dia lalu membuat opak dan keripik dengan camilan lain.
 
Dari produksi sedikit sampai hasilkan ratusan aneka macam camilan. Maka berdirilah Roemah Snack Mekarsari, Sidoarjo, yang punya lebih dari 100 macam camilan. Dia selain memiliki produk utama juga ikut membantu usaha kecil menengah.

 

Bisnis Sampingan

 
Dia bantu pengemasan dan promosinya. Produk utama Roemah Snack adalah keripik pisang. Yang sudah laku terjual keseluruh penjuru Indonesia. “Saya bosan, karena sudah terbiasa bekerja sejak kecil,” ujarnya, menjelaskan alasan mendirikan usaha Pisang Mekarsari
 
Usaha cemilan ternyata memiliki penghasilan mengejutkan. Ida awalnya membuat emping melinjo sebagai camilan. Kemudian dia membuat keripik pisang dan ternyata digandrungi. Bermodal Rp.600 ribu sekarang menggurita sampai keseluruh Indonesia.
 
Produknya sudah masuk ke Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Total 80% jajanan berasal dari usaha cemilan Mekarsari ini. Pengusaha wanita tersebut tidak menjelaskan berapa omzet. Pasalnya banyak hitungan dalam produksi sampai indikator lain.
 
Perharinya dia mampu memproduksi lima ton pisang, bahkan ketika panen sampai 10 ton pisang. Ibu rumah tangga ini membuktikan semua bisa.
 
Bermula bisnis sampingan malah mampu menguasai pasar. Ida dulu pernah bekerja menjadi pegawai di perusahaan Jepang. Suaminya, M. Haris Setiawan, berusia 41 tahun yang selalu bekerja pindah- pindah. Jabatan suaminya mapan yakni manajer di sebuah perusahaan otomotif.

 

Ida rela melepaskan pekerjaan menjadi ibu rumah tangga. Ketika usaha camilan ini dimulai, dirinya tengah menggendong anak pertama mereka. Sehari- hari kegiatannya sibuk mengurusi anak pertama pertama mereka. Dia jenuh karena sampai tiga tahun cuma tinggal di rumah.

Suatu ketika, Ida berkunjung ke rumah saudaranya di Demak, yang ternyata memiliki usaha emping melinjo. “Di sana ia punya usaha rumahan emping melinjo. Tertarik aku pun lantas membuat usaha serupa di rumahku yang ada di bilangan Waru, Sidoardjo,” ceritanya kepada Nova.id

Ternyata salah, bayangan mudahnya jualan emping melinjo malah meleset. Setelah disurvei sendiri ternyata harga bahan baku mahal. Beli bahan emping kering ternyata mahal ketika dibeli ke pasar. Ia pun mengakali dengan membeli melalui sumbernya.

Dia membeli emping basah langsung ke Demak. Ida lantas mengeringkan melinjo tersebut sendiri. Di tahun 2001, dijualnya emping buatannya ke Pasar Gedangan, Sidoarjo. Ia berjualan sembari masih menggendong putrinya, Nabil Hilmi Dafa, yang berusia masih enam bulan.

“Aku dijuluki Ida Bakul Emping oleh pedagang toko,” kenangnya. Memang sehari -hari kegiatannya berkeliling menjajakan emping. Berangkat dia naik becak, turun kemudian ditawarkan ke toko- toko jajanan.

Ia mengenang, “kalau hari hujan, tak jarang aku akan berbecek ria mendagangkan emping mentah, baik yang manis maupun pedas.”

Kualitas rasa enak dan harga terjangkau membawa pertumbuhan. Bahkan hampir seluruh pedagang di pasar Sidoarjo menjadi langganan. “Kalau berangkat aku naik becak, lalu jalan kaki menawarkan ke toko- toko di pasar,” jelasnya.

Harga terpaut lumayan, sampai Rp.3 ribu perkg maka laris manislah dagangan Ida dibeli. Dia punya startegi jitu menarik perhatian pelanggan. Kemudian dia membuka usaha lain, seperti berjualan toko sembako namun kurang berkembang sampai berhenti begitu saja.

Suatu hari, sang suami akan ditugaskan kembali ke daerah lain. Namun Ida bersikeras menolak untuk ikut dipindahkan. Dia tidak ingin melepaskan bisnis ini. Tetapi Ida lebih mengutarakan bahwa karena sudah betah. Pasangan sumai tersebut kemudian berdiskusi membahas mengenai nasib mereka.

Mereka sepakat setuju bahwa bisnis melinjo menjanjikan. Karena suami enggan bekerja pisah dengan keluarga. Dia memutuskan ikut membantu Ida berjualan melinjo. Padahal mereka tengah mencoba merencanakan masa depan buah hati.

Sumi setuju menjadi sopir pribadi memakai mobil lama mereka. Berkeliling tanpa lelah, ia menyupiri istrinya memasarkan ke berbagai tempat. Mereka kemudian menyewa sopir buat mengantar keluar daerah. Suami Ida harus rela mengangkut berbal- bal emping ke toko- toko manapun.

Kalau dilihat mereka tengah turun pangkat biasa duduk manis. Mereka layaknya salesman berkeliling menjajakan emping melinjo. Keduanya sepakat kalau gagal, maka keduanya akan bangkit bersama sampai sukses.

Usaha Kawanku

Sebelum memakai nama Mekarsari dipakailah nama usaha Kawanku. Di tahun 2003, Ida menguasai pasaran Malang dan Probolinggo, bahkan permintaan meraja lela sampai Kalimantan. Emping merek Kawanku dikenal murah dan enak.

Alhasil mereka dalam setahun memproduksi lebih dari 500 ton. Entah kenapa timbul perasaan aneh, dia memang merasa senang dan kaget, tetapi sulit mempercayai. Dalam benaknya timbul ketakutan kalau permintaan akan menurun drastis.

Ditambah Ida berpikir apakah melinjo mengandung kolesterol dan asam urat. Kepikiran kalau akan merusak kesehatan pembeli. Tak mau mengambil resiko, karena memang kesadaran akan kesehatan semaki nampak. Ida pun memutuskan mencari produk andalan lain.

Tahun 2004, sudah punya karyawan dan modal bertambah, kemudian suami- istri ini berangkat buat keliling Jakarta dan kota- kota di Jawa Barat. Hasrat mereka menemukan suplier besar untuk diajak kerja sama. Mereka akan membantu mensuplai jajanan khas dari seluruh daerah.

Belum apa- apa, mereka malah ditolak lantaran mereka merupakan pemain lama. Mereka diremehkan sampai kecewa berat. Namun Ida bertekat tidak menyerah sampai terlaksana. Akhirnya, Ida memilih menghubungi produsennya langsung, atau membeli langsung ke sumber.

Selama dua minggu, keduanya rela berkeliling pasar ke pasar di Bandung, Cirebon, Cianjur, Ciamis, Kuningan dan Indramayu. Di Ciamis, mereka langsung ke pasar tradisional terbesar, dan sempat mencicipi aneka camilan sedap.

Begitu mereka menemukan camilan enak, langsung mencari tau sumbernya, dimana mereka dapat bertemu produsennya langsung. Tidak mudah, terkadang mereka tidak menemukan jawaban dari pemilik toko. Terkadang detail merek sampai sumber produknya tidak tertera dalam kemasan.

Alhasil mereka akan berkunjung ke Dinas Kesehatan setempat. Atau pihak terkait manapun, buat mereka langsung mengunjungi dimana sumbernya tersebut. Tidak takut walau menyusuri sampai ke pelosok daerah.

Mereka habiskan masa dua tahun menyusuri produsen camilan seluruh pulau Jawa. Setahun pertama, mereka fokus mencari camilan enak. Berikutnya mereka mencari kesesuaian rasa yang diminati oleh masyarakat.

Ia bahkan mendorong pembuat camilan asal Indonesia Timur. Mendorong mereka berkreasi bahan dan rasa agar diterima pasaran luas. Total sudah 50 UKM berada dalam naungan usahanya sekarang ini. Usaha Roemah Snack berjalan sampai ikut memodali pengembangan produk.

Juragan Camilan

Mereka dimodali biar mampu memproduksi dalam jumlah besar. Ida dan suami bahkan sudah tidak mempedulikan tabungan habis. Berapapun camilan dibuat, maka ia akan beli buat diputar dipasarkan ke seluruh wilayah.

Keduanya menjadi penolong UKM biar produk tidak mengendap. Bila kualitas ternyata tidak sesuai permintaan ditributor Ida. Maka dirinya ikut bertanggung jawab menalangi. Uang terus digelontorkan demi membuat UKM berjaya dan produktif.

Satu UKM membutuhkan setidaknya modal Rp.50 juta sekali produksi. Dimana mereka hasilkan 700 bal dimana sebal beratnya 4- 5 kg. Pemberian modal diberikan berencana bertahap. Pertama Rp.20 juta buat bahan baku, berikutnya Rp.20 juta selepas produksi, dan disusul Rp.10 juta modal akhir.

Ida bahkan menyediakan sebuah gudang di kawasan Sidoarjo. Soal merek, mereka membuat sesuatu unik, mudah diingat seperti nama Kawanku. Namun suatu ketika, keduanya berkunjung ke rumah nenek. Ia mengatakan nama Kawanku kurang memiliki hoki atau mujur.

Nenek menyarankan nama Mekarsari, yang memiliki filosofi selalu tumbuh atau akan mekar walau ada masalah. Logo bunga pun dirancang menyiratkan makna khusus. Ada 9 kelopak bunga yang menyimbolkan angka sempurna atau tertinggi.

Kemudian terdapat gambar panah ke atas menunjukan kenaikan menanjak. Siapa sangka benar, pada 2004, usahanya terus menanjak sampai mempunyai jangkauan ke Bali dan Kalimantan. Masuk ke Pulau Bali, tentu mereka menghadapai masalah dimana sudah terdapat pemain lama bercokol.

Nama Mekarasari masih belum dikenal buat masuk Bali. Usaha cemilan Mekarasari terus berlanjut walau anak baru. Ia pun memiliki strategis khusus melalui pasar pinggiran. Disini Mekarasari masuk ke pasar daerah sekitar tepatnya kawasan Karangasem dan Anyar.

Bertahap mereka mulai memperkenalkan cemilan Mekarsari. Permintaan membludak sampai masuk ke pusatnya, Denpasar. Bahkan distributor lain terkejut melihat pesatnya arus masuk produk. Jumlah produk membludak dikirim melalui armada bus Sidoarjo- Bali.

Saking banyaknya sampai armada tersebut kwalahan. Permintaan barang masuk terlalu tinggi bukan omong kosong. Ahlasil Mekarsari sepakat membangun gudang ditribusi penyimpanan. Bahkan kini separuh nafas Mekarsari datangnya dari Bali.

Di Jakarta, suplier sempat menolak kedatangan produk mereka, kini malah mereka sendiri yang mau didatangkan. Mekarsari pun ikut mendorong UKM berproduksi kecil. Tanpa memaksa memperbesar, Mekarsari lebih ikut membantu memesarkan agar tetap berkualitas.

Produk yang masa kadaluarsa singkat langsung dihabiskan. Tak banyak pengendapan, begitu masuk langsung dilempar didistribusikan langsung ke pelosok daerah. Tak ayal, usaha cemilan Mekarsari mampu menjadi raja di negerinya sendiri.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar