Autonomous Vehicle: Bisnis Kendaraan Masa Depan

Komentar · 256 Tampilan

Autonomous vehicle adalah sebuah kendaraan yang mampu untuk beroperasi dengan sendirinya tanpa diperlukan intervensi atau bantuan manusia. Autonomous vehicle dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya bantuan manusia karena kendaraan tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi sekelilingnya

Kendaraan ini menggunakan sistem mengemudi yang sepenuhnya otomatis agar kendaraan mampu untuk memberikan respons terhadap kondisi yang dideteksi oleh sistem sesuai dengan yang apa akan dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman. Bahkan dengan sistem yang matang bisa saja respon yang diberikan oleh sistem akan lebih baik dari yang akan dibuat oleh manusia sehingga dapat menghindari potensi kecelakaan.

Secara singkat, autonomous vehicle menggunakan sensor, aktuator, serangkaian algoritma, prosesor, dan machine learning yang merupakan bagian dari kecerdasan buatan. Sensor akan mendeteksi dan data yang didapatkan dari sensor akan dikelola oleh prosesor melalui perangkat lunak yang canggih. Setelah data sudah di proses, prosesor akan memberikan sebuah perintah kepada aktuator yang bertugas untuk mengendalikan aksi kendaraan seperti keputusan untuk meningkatkan atau menurunkan akselerasi, memberikan pengereman yang sesuai (tidak berlebihan maupun kekurangan), pengemudian yang presisi dan lain-lain. Semua akan terintegrasi pada sistem yang dapat mencegah insiden seperti oversteer, understeer dan masih banyak lagi

Contoh/Prediksi Penerapan Autonomous Vehicle

Berdasarkan situs nhtsa.gov, pada era saat (2016 2025) merupakan era dimana kendaraan autonomous sedang berkembang. Saat ini autonomous vehicle yang beredar masih tergolong sebagai Partially Automated dimana masih diperlukan campur tangan manusia jika terjadi kesalahan ataupun setidaknya manusia diperlukan untuk memantau sistem dan juga keadaan sekitar. Manusia masih diharapkan untuk selalu sedia mengambil alih kendali kendaraan jika terjadi kegagalan sistem. Kendaraan yang masih sebagian otomatis ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur guna menunjang keselamatan seperti lane keeping assist yang membantu untuk menjaga mobil berada di jalur yang tepat, adaptive cruise control yang secara otomatis menyesuaikan kecepatan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan lainnya, traffic jam assist yang berguna ketika terjadi kemacetan, dan self-park yang membantu untuk memarkir kendaraan secara otomatis. Kemudian prediksi penerapan kendaraan yang sepenuhnya otomatis atau biasa disebut fully automated vehicle diprediksi akan dimulai pada tahun 2025 keatas. Dengan begitu kendaraan dapat dengan aman beroperasi secara otomatis baik di jalan raya maupun jalan tol. Kemudian diharapkan teknologi ini akan terus berkembang hingga akhirnya dapat menjadi level 5 automation driving yang merupakan tahapan tertinggi pada kendaraan otomatis dimana kendaraan akan beroperasi secara otomatis pada segala kondisi dan perhatian, atau interaksi manusia tidak diperlukan.

Contoh perusahaan yang terkenal akan penerapan kendaraan otomatisnya ialah Tesla. Tesla telah memproduksi ribuan mobil yang mampu untuk beroperasi secara otomatis. Dari hasil penggunaan konsumen banyak yg mengatakan sistem berkendara otomatis milik Tesla sudah baik dan aman untuk digunakan bahkan tidak jarang sistem keamanan Tesla menghindari insiden dengan cara memprediksi berdasarkan hasil data yang ditangkap dan diproses dengan cepat. Walaupun begitu ada beberapa sumber yang mengatakan sistem pada Tesla ini masih berada pada level 2 yang artinya masih partially automated dan butuh pantauan dari manusia meskipun Elon Musk sebagai pemilik Tesla mengklaim bahwa Tesla telah berada pada level 5 saat ini. Kemudian perusahaan otomotif lainnya pasti akan turut mengembangkan sistem ini juga karena bisa saja masa depan dari kendaraan adalah kendaraan yang mampu berjalan otomatis.

Dampak dari Penerapan Autonomous Vehicle Kedepannya

Sebuah penelitian memprediksi bahwa pada tahun 2035, akan ada sekitar 12 juta kendaraan sepenuhnya otomatis dan 18 juta kendaraan sebagian otomatis yang terjual per tahunnya secara global. Kemudian kendaraan otomatis ini akan menguasai sekitar 25% pasar mobil baru. Kemudian tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan seperti taksi, bis, dan lainnya akan sedikit mengubah business model dengan menggunakan mobil yang sepenuhnya otomatis. Dengan begitu pekerjaan sebagai sopir akan sangat terancam dan rentan untuk digantikan dengan kendaraan otomatis. Kemudian tingkat keamanan berkendara juga diperkirakan meningkat karena salah satu tujuan kendaraan otomatis adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang kerap disebabkan oleh kesalahan manusia. Kemudian karena tingkat kecelakaan akibat manusia diperkirakan menurun drastis, maka perusahaan asuransi mobil perlu mengubah bisnis model mereka dari yang sebelumnya menargetkan pengguna mobil kini beralih ke produsen mobil terhadap tanggung jawab akibat kemungkinan kegagalan teknis pada kendaraan otomatis.

Potensi Bisnis Kedepannya

Kembali lagi pada poin sebelumnya dengan adanya autonomous vehicle, perusahaan taksi, bis dan lain-lain bisa saja mengeliminasi peran manusia sebagai sopir di masa mendatang. Kemudian bisnis asuransi mobil juga mengubah target konsumen dari sebelumnya pemilik mobil menjadi produsen mobil. Kemudian dari sektor entertainment, pengguna mobil yang sepenuhnya otomatis mungkin mempertimbangkan untuk menonton atau bahkan bermain ketika berada di perjalanan karena mobil yang ia gunakan tidak perlu campur tangan manusia untuk beroperasi. Perusahaan di bidang hiburan dapat mengoptimalisasikan produk mereka dengan perangkat pada dasbor mobil. Terakhir dari bisnis telekomunikasi dan manajemen data dimana kendaraan otomatis menghasilkan banyak sekali data yang perlu dikelola. Jaringan yang efektif perlu dibentuk untuk menjamin keamanan sistem kendaraan otomatis. Bisnis keamanan juga berpeluang besar karena produsen mobil ingin keamanan data terjaga dengan baik untuk menghindari pembobolan sistem keamanan mobil.

Komentar