Biografi Pengusaha Basuki Tjahaja Purnama
Biografi Ahok Basuki Tjahaja Purnama, adalah hal tabu bagi dia untuk menjadi seorang politisi. Dalam biografinya Ahok, terdapat kisah panjang tentang pengusaha dan penguasa. Tabu bagi pengusaha tionghoa untuk beralih ke dunia politik pada jaman Orde Baru.
Di jaman sekarang, di era reformasi, pandangan orang keturunan Tionghoa tabu berpolitik sudah tidak ada. Akan tetapi nasib seorang Basuki Tjahaja Purnama pernah dia gagal dicalonkan. Perjalanan panjangnya dipenuhi kerja keras sudah nampak ketika di daerah; bekerja keras tetapi gagal.
Hingga, kini, nama Ahok telah dikenal sebagai Gubernur DKI Jakarta pertama beretni Tionghoa. Apakah dia tak tahu begith kelamnya tahun ’98 bagi etnis Tionghoa seperti dia. Sungguh tak ada rasa takut sedikitpun. Mengusung misi bahwa setiap orang bisa memberikan perubahan Ahok maju.
Sekarang, orang Indonesia boleh saja berpolitik mau siapapun dan apapun etnisnya, asalkan memiliki niat akan perubahaan Indonesia ke depan. Dia, Basuki Tjahaja Purnama, atau yang dikenal Ahok lahir dari keluarga pengusaha kemudian memilih menjadi bupati Belitung Timur.
Biografi Pengusaha Ahok
Ia merupakan putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Zhong Kim Nam) dan Buniarti Ningsing (Bun Nen Caw). Dan, juga kakak dari tiga orang adiknya, dr. Basuri Tjahaja Purnama, M.Gizi.Sp.GK, kemudian dia lah yang meneruskan Ahok menjadi Bupati di daerah Kabupaten Belitung Timur.
Ahok adalah kakak dari Fifi Lety, S.H., L.L.M. (praktisi hukum), dan Harry Basuki, M.B.A. ( seorang praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan). Keluarga Ahok merupakan keturunan Tionghoa- Indonesia dari suku Hakka (Kejia).
Ahok menjalani masa kecil di sebuah desa, Desa Gantung namanya, daerah Belitung Timur, hingga menamatkan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama. Setamatnya dari SMP, niatnya Ahok memutuskan untuk meneruskan pendidikannya di Jakarta dengan suatu pertimbangan kesempatan.
Dia berpikir lulus dari jenjang kuliah di Universitas Trisakti, jurusan Teknik Geologi yang ia berencana membangun usahanya di Jakarta. Tetapi salah, dia justru kembali ke Belitung bukan di Jakarta, Ahok memutuskan mendirikan usaha sendiri di sana tujuannya untuk memajukan masyarakat melalui bisnis CV. Panda.
Perusahaa kemudian berubah menjadi kontraktor bagi PT. Timah untuk bisnis pengolahan sumber daya di Belitung Timur. Dua tahun kemudian, dia Ahok melanjutkan kuliah S-2 dan mengambil Menejemen Keuangan di Universitas Prasetiya Mulya Jakarta.
Begitu mendapatkan gelar S-2, Ahok malah menjadi pegawai PT. Simaxindo Primadaya di Jakarta, bukanya Ahok bakik dan meneruskan bisnis dibawah bendera CV. Panda.
PT. Nurindra Ekspersada ini bergerak di bidang penambangan, pemrosesan, dan pengepakan pasir silica. Pasir yang silika dihasilkan oleh perusahaan akan diproses, baik dicuci, dikeringakan dan dipak sesuai berbagai bentuk.
Perusahaan tersebut letaknya ada di gunung Nayo, Desa Air Kelik, Kelapa Kampit, di Provinsi Bangka Belitung, Indonesia, menunjukan kinerja baik ditangan Ahok. Akan tetapi, pada tahun 1995, Ahok memutuskan keluar dari PT. Simaxindo Primadaya.
Ahok Antara Pengusaha dan Penguasa
Biografi Ahok Basuki Tjahaja Purnama memilih fokus pada perusahaan serta pabrik barunya. Pabrik yang mampu menghasilkan setidaknya 200 tons hingga 2.000 tons pasir silika, serta membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Dari sinilah pula, Ahok bisa dibilang, berjasa tumbuhnya kawasan industri di kawasan Belitung terutama di wilayah pabrikannya. Wilayah tersebut kemudian dikenal dengan Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).
Di tahun 2004, Ahok banting stir menjadi Politisi. Dia bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru serta resmi mecalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Tahun 2005, ia memilih mencalonkan diri menjadi bupati Belitung Timur berpasangan dengan Kahirul Effendi untuk Partai Nasional Banteng Kemerdekaan. Dia pun menang di pemilihan Belitung Timur, kemudian memilih mencalonkan diri sebagai gubernur di Bangka Belitung di 2005.
Meski kalah, Ahok bisa mendapatkan sorotan di masa jabatan yang pendek sebagai bupati. Dia dikenal sebagai orang yang berusaha keras baik secara usaha dan pengabdian.
Dia memilih merakyat masuk mencari kebutuhan apa yang diperlukan. Ahok juga mendapatkan dukungan dari Alm. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Gus Dur pernah berkata, “Ahok sudah melaksanakan program terbaik ketika memimpin Kabupaten Belitung Timur dengan membebaskan biaya kesehatan kepada seluruh warganya”.
Ada cerita tentang dia diperlakukan semena- mena oleh pengusaha. Bayangkan, penguasa di daerahnya bisa menyerobot hutan lindung, malah dirubah untuk bisnis sawit.
Dan, hasilnya, keduanya menang meski tipis di DKI Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur. Ahok berprinsip kuat untuk menggunakan kekuasaan guna membantu rakyat karena rakyat di posisi sangat lemah.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.