Karyawan Mau Jadi Pengusaha Salon Merrie Elizabeth

Komentar · 53 Tampilan

Dulu karyawan mau jadi pengusaha salon. Tidak mudah bagi Merrie Elizabeth memulai. Namun siap sangka, namanya masuk penghargaan Forbes Asia 30 Under 30.

Dulu karyawan mau jadi pengusaha salon. Tidak mudah bagi Merrie Elizabeth memulai. Namun siap sangka, namanya masuk penghargaan Forbes Asia 30 Under 30. Jadi bagaimana kisahanya sampai di posisi sekarang. Dia merupakan karyawan berprestasi dengan pengalaman panjang.

Nama- nama perusahaan besar pernah disinggahi seperti HM. Sampoerna. Dilubuk paling dalamnya terasa ada keinginan mandiri. Ingin rasanya membuka usaha sendiri dibanding bekerja. Ia ingin bisa membuka usaha salon sendiri. Mau punya penghasilkan sendiri tanpa merasa terbebani keadaan.
Apa enaknya menjadi pengusaha memiliki banyak kebebasan. Termasuk nanti menentukan tugas apa mau dikerjakan. Dia tertarikan akan dunia kecantikan wanita. Terutama perawatan dan tata rambut yang punya peluang. Merrie sendiri termasuk sosok sadar gaya termasuk trend anak muda.
Merintis Usaha Salon
 

Ia melihat gaya SWAG tengah naik daun. Idenya menerawang ingin mengembangkan konsep ini. Dia menyimpulkan bahwa pasar fashion dan kecentikan menjanjikan. Di Indonesia, terlihat petumbuhan gaya telah signifikan, ini membuat Merri semakin penasaran memulai usaha.

Arah telah ditentukan mau berbisnis apa sesuai passiona. Maka ia mengkolaborasi ide diluar dalam satu bisnis. Bisnis salon dengan inovasi dan mengikuti perkembangan tren. Ada gaya rambut ombre yang tengah naik daun. Maka salonnya akan memberikan pembeda seperti warna galaxy yang cantik.
Bisnis bernama Bolbar Salon memang bertumbuh stabil. Bertahap naiklah hingga menghasilkan dua cabang. Pengusaha wanita asal Malang, pernah juga mengalami masa naik dan turun, terutama bicara bisnis salon. Butuh pemahaman menyeluruh bukan cuma tren tetapi segementasi pasar.

Merrie tidak sendiri melainkan mengajak rekan. Ninda Ramadhiani, keduanya sepakat membangun salon Bolbar. Tidak mau bertemput di segmentasi pasar berdarah. Persaingan ketat tersebut diakali melalui spesifikasi. Mereka mengambil pasar spesialis pewarnaan rambut wanita.

Mereka memadukan antara gaya rambut dan teknik warna. Contoh kombinasi ombre dengan warna galaxy atau unicorn, balayage abu- abu, dan juga rose gold. Bisnis Bolbar berdiri di Kemang, Jakarta, pada bulan Desember 2012, dimana keduanya merupakan mahasiswi S-2 Prasitya Mulya Business School.

“Pasar beauty Indonesia terus berkembang karena perempuan pasti ingin tampil cantik, apalagi para perempuan urban Jakarta,” jelasnya.

Berdirinya Blobar berdasarkan cerminan pekerja usia 18- 35. Menyasar kaum wanita milenia yang tidak habis marketnya. Jasa salon mereka antara harga Rp.75- Rp1,5 juta. Cocok buat kaum hawa yang baru mendapatkan job pertama.

Pengusaha salon Merrie menjelaskan modal awal Rp.10 juta. Mereka berdua lantas berbagi peran untuk menjalankan. Ninda menjalankan operasional dan SDM. Sementara dirinya, berurusan dengan marketing dan keuangan. Berdua mereka tidak mengaku saling dominan melainkan berunding selalu.

Tiap keputusan dirundingkan bersama menyangkut bisnis. Mereka memanfaatkan media Facebook dan Instagram. Pemesaran Blobar menyebar melalui kanal sosial media. Agar membentuk brand kuat dimata masyarakat, Blobar tidak segan mengadakan event kecantikan sampai bazar.

Tiga tahun Blobar eksis banyak inovasi dihadirkan. Mereka mengikuti trend tetapi juga menciptakan trobosan tersendiri. Soal tampilan salon diciptakan sedemikian rupa agar chic dan instagramable. Dia menciptakan singkronisasi agar wanita betas nyalon.

Hasilnya pelanggan mengaku bisa habis Rp.1,8- 2 juta demi mewarnai rambut.Itu sudah termasuk aneka treatment pasca pewarnaan. Treatment ini murah seharga Rp.500- 800 ribu, tetapi cukup buat mereka kembali lagi. Bisnis ini termasuk bergulit cepat, walau tetap melalui proses lumayan lama.

Tidak ada yang instan melainkan perjuangan. Pada bulan ke 9, usaha mereka langsung menarik orang berdatangan rutin. Pada tahun ke 4, barulah mereka mampu menghasilkan omzet mencapai ratusan juta perbulan. Mereka optimis termasuk merembah pasar maxing, eyelash extension, dan kuku.

Merrie kembali membuat gebrakan melalui Quo Studio. Mereka tengah menyasar pasar pria walau nekat. “Modal terbesar kami sebenarnya adalah nekat. Eksekusi kalah penting dibanding perencanaan dan persiapan. Justru kalau terlalu berencana, maka akan menjadi wacana,” ucapnya kepada SWA.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com

Komentar