Berani jadi pengusaha jangan takut menghadapi persaingan. Kisah Donna Riana Bismarak, memulai bisnis yang tengah naik daun sekarang. Ia tidak takut menghadapi memanasnya eCommerce. Riana menciptakan platform marketplace jual beli bernama Below Cepek.
Menjadi Pengusaha
Ia cukup mempekerjakan 2 orang staf. Riana bertanggung jawab total akan operasional. Agar irit buat model pakaian digunakannya teman- teman dekatnya. Urusan promosi Riana lakukan sendiri sembari tetap bekerja.
“Pastinya kalau dari promosi, saya kalah telak dari bisnis fashion lain, seperti Zalora, karena dana buat iklan sedikit,” tuturnya.
Agar menarik banyak pembeli, maka Riana menerapkan strategi khusus. Below Cepek mengambil margin untung tipis. Alhasil situs ini menawarkan produk lokal dengan harga miring. Dibawah seratus ribu seperti namanya tercantum.
Harga jual telah terjangkau tetapi sulit mendapat pelanggan. Pasalnya tahun tersebut menjadi musim bermunculan eCommerce. Disisi lain banyak bermunculan penipuan toko online. Maka pembeli jadi lebih hati- hati terutama soal harga. Riana maklum tetapi bukan berarti berganti strategi bisnis.
Alumni Sahid Tourism Academy bekerja keras. Dalam waktu lima bulan menggaet 10.000 anggot aktif. Para pembeli pun memberikan testimoni positif akan pelayanan. Kualitas produk jga disoroti tidak kalah walau murah. Bukan berarti tidak terdapat masalah karena sudah langsung diatasi.
Kebanyakan masalah datang mengenai beda barang. Antara foto dan produk diterima ternyata malah berbeda. Mengecewakan sih tetapi langsung Riana atasi segera. ‘Saya tidak akan membiarkan itu (beda foto dan paket) terjadi di Below Cepek, makanya pembeli yang pernah beli pasti beli lagi.”
Tidak ada ketakutan ketika “dikroyok” pemain besar. Bisnis eCommerce memang tengah naik daun. Pemainnya juga banyak bermodal kuat dan berani promosi. Riana sendiri tetap berpendirian lebih mengutamakan membangun komunitas.
Tujuannya pembeli bisa mendapatkan barang bagus terjangkau. Senang rasanya, ketika pembeli puas tetapi masih menyisakan uang buat ditabung. Gempuran produk impor juga tidak menggoyakan sikap Riana. Below Cepek tetap didapuknya menjadi pusat belanjar produk lokal asli UMKM Indonesia.
Bekal Pengusaha
Pengalaman merupakan kunci sukses bukan sekedar modal. Riana mempunyai pengalaman manajer penjualan di Hotel Sahid, Jakarta. Buat kalian yang memiliki pengalaman korporasi manfaatkan. Bisa gak kamu melangkah menjadi pengusaha.
Below Cepek mengajarkan pengeluaran bisa ditekan. Mereka menawarkan produk berkualitas yang telah disortir. Ada kebanggaan melihat pembeli memakai produk lokal. Banyak pandangan melihat sinis produk lokal. Riana sendiri menyadari bahwa produk lokal tidak kalah.
“Kalau produk impor saja tidak berkualitas barangnya, apalagi lokal?” begitu ucapnya, menirukan gaya bicara orang.
Riana memilih menekuni apa hobi dan kemahiran. Rekan karyawan pun memuji penampilan Riana di kantor. Awal- awal dia berharap akan meniru cara orang menjadi pengusaha. Inginnya membuka satu butik atau toko di mall. Tetapi ia menyadari biaya sewa mahal dan berdampak pada harga produk.
Ia mengenalisa toko online jualan produk China, Korea dan Bangkok. Padahal di offline juga sudah banyak dijual. Riana berpikir mengapa jarang sekali produk made in Indonesia. Dibawah bendera PT. Fortuna Adi Buana, Riana tidak mau berjualan produk impor karena tidak berkonribusi.
Produk dijual aneka fashion seperti rok, celana, gaun, dan baju. Adapula produk aksesoris mulai dari cincin, kalung, gelang dan tas. Seperti nama toko onlinennya dia menjual produk dibawah seratus. Ia mengatakan harga tertinggi Rp.99.000.
Target pasar utamanya mereka usia dibawah 18 tahun. Mereka yang ingin produk fashion berkualitas dengan harga terjangkau. Pelanggannya merupakan komunitas dari Sabang sampai Marauke. Bisnis ini mampu memproduksi 500- 1000 item perbulan.
Model pakaian dalu memakai teman- teman dekatnya. Kini tentu beda, tetapi Riana memiliki prinsip harus orang Indonesia asli, mau kulitnya hitam, rambut keriting, atau dibawah standar cantik model bule tidak masalah. Riana menarget bukan cuma Jakarta tetapi seluruh Indonesia belanja di sini.
Below Cepek menggunakan bahan sesuai cuaca Indonesia. Tidak ada koleksi winter atau summer, ya semua disesuaikan dari Indonesia untuk masyarakat Indonesia. Riana tidak kaku bahwa memberi ruang pesan custom. Nanti pembeli mengirim gambar dan ia akan meminta tukang jahit kerjakan.
Menghadapi Persaingan
Masalah bukan berarti tidak ada menerpa Below Cepek. Selain pandangan sinis akan produk lokal, masalah datang dari pesaing bisnis lokal sendiri. Mereka menciptakan toko online dengan nama yang sama. Bisnis asal Bandunng tersebut membuat baju sampai aksesoris sama, bahkan cara pakainnya.
Ia mengatakan ini cara “steal visitor” atau mencuri pungjung. Untung bila mereka menjual produk yang sama berkualitas. Mereka malah membuat nama Below Cepek asli terpuruk. Banyang sekali yang protes mengenai pengalaman belanja mereka.
Curhatan mereka sampai menjadi pembicaraan publik di sosmed. Riana sendiri baru sadar ketika dia mendapatkan laporan. Bahkan bayangkan iklan mereka bahkan meniru milik Riana. Dia protes ke pihak sosial media. Butuh dua- tiga jam sampai iklan promo mereka diturunkan.
Namun mereka tetap memakai iklan promo tersebut. Bukan hal baru pristiwa tersebut sering terjadi di internet marketing. Dia cuma bisa mengelus dada sembari mengikhlaskan. Mengambil sisi positifnya ini menunjukan idenya keren.
Below Cepek sangat mengandalkan komunitas pelanggan. Sampai mereka pernah usulkan membuat baju ibu menyusui. Riana merespon dengan meluncukran produk unik “busui”. Konsep baju untuk ibu- ibu menyusui. Pokoknya dia menerapkan konsep unik dan menarik untuk menggaet pelanggan.
Riana juga pernah mendapatkan permintaan hijab. Produk pakaian muslim besar dan lengan panjang sedang naik daun. Soal peluang bisnis, ibu- ibu juga meminta menjadi reseller, untuk satu ini Riana mempunyai promo menarik. Mereka tinggal melakukan deposit satu juta yang tidak akan terpotong.
Ibu- ibu boleh mengambil 11 baju. Mereka diberi waktu 3 bulan sampai produk terjual. Soal stok tak akan bermasalah ini sangat membantu. Kemudian waktu 3 bulan sebagai bentuk penyemangat dan cara pintar. Ada 100 orang terdaftar dalam bisnis berkonsep “Smart Shopper dan terbantu.
Aneka gaya promosi unik menarik perhatian masyarakat. Tak salah bila mereka mendapatkan gelar Top Ten Social Media Campaigne 2012. Salah satunya membuat aplikasi, dimana masyarakat bisa memainkan game “Miss Matching”, tanpa diharuskan membeli produk yang dijual di Below Cepek.
Riana yang sukses belum puas membangun bisnis. Berani jadi pengusaha berarti siap membangun bisnis lain. Dia mengembangkan Restyle, yang mana pusat penjaring desainer lokal, jaringan network buat mereka yang ingin bergabung dengan Below Cepek.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.