Perkenalkan bisnis travel Lets Get Lost karya mahasiswa Prasetiya Mulya. Didirikan oleh pengusaha muda yang menekankan usaha wisata lokal. Namanya Ricky Surya. Punya hobi berkeliling Indonesia, yang mana lantas dijadikannya bisnis mandiri.
Tak tanggung karena tujuan pariwisatanya tak melulu Pulau Dewata. Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulia. Dia bersama empat orang kawan. Ricky sendiri barulah 25 tahun. Akan tetapi, diusia segitu, usahanya cukup mapan dibidang pariwisata.
Usaha Wisata Lokal
Tepatnya dia berhasil membuka bisnis travel dan tour. Namanya Let’s Get Lost Tour. Dimulai cuma bermodal laptop saja, tanpa kantor resmi, akan tetapi bisa dimarketingkan secara apik olehnya.
“Bisnis traveling berbasis full online,” jelasnya. Fokus usahanya adalah tempat- tempat wisata dalam negeri. Ia punya prinsip yakni memuaskan pelanggan. Dia mengatakan itulah prioritas utamanya kini. Meyakinkan para pelanggan akan cakupan kebutuhan wisata dan layanan prima.
Dimulai sajk 2015, bisnisnya melaju cukup pesat. Tapi jangan salah konsepnya sudah ada sejak 2014 silam. Ia telah mengumpulkan informasi tujuan- tujuan wisata lokal. Total modal awal ia bersama empat temannya cuma Rp.28 juta.
Bermodal laptop mereka juga memasarkannya melalui situs www.letsgetlostid.com. Perbulan menurut penjelasannya, bisnis ini, bisa senilai Rp.40- 60 juta per- bulan. Ricky mengaku mampu menggaet paling tidak 58 orang per- bulan.
Sejak enam bulan diresmikan angka tersebut bisa dibilang fantastis; bisa balik modal! Total ada 25 tempat wisata lokal di penjuru Indonesia. Dari ujung Barat sampai Timur sudah dipetakan oleh bisnisnya. Paling jauh menurutnya adalah kawasan Sulawesi Selatan.
“Papua dan Raja Empat khususnya kita akan buka dalam waktu dekat,” imbuhnya percaya diri.
Let’s Get Lost sendiri memberikan paket- paket pariwisata unik. Contohnya ada konsep wisata Escapist Experiences, yakni wisata berbasis outdoor. Kemudian ada Entertainment Experience yakni fokus acara- acara daerah.
Terkahir tapi bukan terburuk, bagi kamu yang hobi selfi atau foto- foto, adanya paket bernama Natural Aesthetics menjadi pilihan mu. Untuk mendukung usahanya, ia tak lupa untuk melakukan kegiatan sosial.
Disebutnya program social dan environment mereka meliputi pembagian buku dan pelepasan penyu. Ia pun punya alasan tersendiri ketika ditanya kenapa memilik lokal. Kenapa pariwisatanya fokus padanya tujuan- tujuan wisata asli Indonesia.
Usaha Travel Lets Get Lost
Ricky menuturkan potensi pasar dalam negeri justru lebih besar. Disisi lain, justru masih sedikit perusahaan yang mau fokus menggarap. Kalaupun ada maka cuma itu- itu saja tujuan wisatanya.
Menurut penjelasannya lagi, dari 100% perbanding pariwisata yang terbagi wisata ke luar negeri atau dalam negeri. Nyatanya persentasinya 30:70, dimana 70 -nya merupakan wisata dalam negeri. Yang mana bahkan ia tak sanggup tangani sendiri.
Masihlah luas potensi pasarnya kiranya itulah Ricky coba jelaskan. “Kenapa kita harus main keluar ketika market share wisata di dalam masih luas,” imbuhnya.
Dalam sebuah kesempatan lainnya, Ricky ditemui awak Okezone, menyebut bahwa traveling ala mereka ini berbeda! Paket wisatanya bisa mengguggah adrenalin lewat paket Escapist Experience. Para pelanggan akan ditawari seperti apa konsep liburan mereka nanti.
Adapula aspek edukasi atau sekedar bersantai, ataupula ada yang total hiburan juga. Ia menambahkan fokus pada satu aspek. Ini akan menonjolkan pengalaman para pelanggan lebih terlihat.
Untuk wisata domestik sendiri, kesulitannya adalah susahnya menemukan agen- agen yang bisa membawa pelanggan ke aneka wisata. Selain itu agen- agen domestik juga harus dituntut profesional dan menservis bagus.
Baginya fokus pada paket wisata lokal menjadi senjata tersendiri. Intinya kamu harus fokus pasar apa yang tengah kamu garap.