Dia cuma jualan kata- kata lucu. Pengusaha Roy Christian kreatif dan mampu mengemasnya dalam sebuah keunikan. Tak disangka dari hal- hal sepele seperti souvenir bisa jadi untung. Kisah kali ini datang dari seorang pria bernama Roy Christian asal Bali.
Dia memulai dari bisnis souvenir biasa di Pulau Dewata. Lambat laun arahnya berubah menjadi aneka souvenir yang bertuliskan aneka kata- kata menarik. Sebuah bisnis yang dikenal sebagai vintage art dimana melalui media papan kayu Roy akan menulis kata.
Bisnis Kata- Kata
Bukan cuma kata- kata bijak tapi kata- kata seperti meme. Dipilihnya pulau Bali karena pasarnya yang luas dari lokal sampai internasional. Apalagi bisnisny tersebut masih awam buat masyarakat Indonesia sendiri. Justru jadi berbeda ketika dipasarkan kepada turis- turis asing. Hasilnya?
Menurut pengakuan Roy dirinya mampu menjual hingga ke luar negeri. Pasarnya 100% ekspor dimana kamu akan menemukan banyak kata- kata berbahasa Inggris. Isinya dari mengkiritisi gaya hidup orang barat juga sampai ke gaya hidup orang Indonesia sendiri.
Kesemuanya bersifat vintage dimana ditulis dan dilukis tangan saja.
“Kita ekspor ke Eropa, Jerman, Italia, Afrika, Korsel sama AS. Semua vintage. Bahkan sebelum krisis ekonomi Eropa, pasar kita 100% ekspor,” kata Roy kepada Detik.com.
Adapun kata- katanya seperti Shopping is Cheaper than Therapy atau Work Hard Stay Humble, yang mana jika diartikan bukan sekedar kata- kata. Penggunaan bentuk huruf pun diperhatikan betul. Seperti layaknya tulisan diatas Microsoft Office ada berbentu tulisan Inggris kuno.dll.
Setiap tulisanya selain lucu juga punya nilai- nilai moral. Tak cuma berbahasa Inggris ada pula kata Senggol Bacok atau Kalem Wae Aku Rakpopo. Untuk tiap kata bisa dijual Rp.20.000 sampai Rp.200.000.
Bermodal koneksi internet penjualan usaha bernama Baliluna bisa menyebar. Omzetnya sendiri berbeda- beda tiap bulannya. Tapi Roy sendiri sudah mampu mempekerjakan 60 karyawan. Menurut Maxmanroe itu bisa menghasilkan omzet 200 juta.
Soal pengalaman buruk seperti apa sepanjang perjalanan bisnis. Roy mengaku pernah ditipu adapula masa sepi order.
Sayangnya, krisis ekonomi di Eropa sedikit merubah arah bisnisnya. Disebutkan sebelum kritis omzetnya bisa tembuh ke puncak tertinggi tapi kini… Ia pun segera banting stir menyasar pasar lokal melalui aneka kata- kata lucu dan unik berbahasa lokal atau daerah.
Bahkan targetnya adalah 60% untuk pasar lokal untuk sekarang ini. Ketergantungan akan satu importir asal Eropa nampaknya perlu kamu perhatiakan. Jika kamu mau berbisnis semacam ini bisa menjadi catatan tersendiri.
Kunci sukses Roy adalah bisnis berani ambil resiko. Berani untuk mencoba dan menjadi berbeda. Penulis sendiri mengartikan tersebut bahwa mungkin akan dianggap gila. Dia juga mengumpamakan dari kata- kata seorang bule.
Jika dia menjual yang itu, maka si bule, tak akan mau menjual yang sama. Menunjukan bahwa originalitas sangat diperlukan dalam berbisnis. Menjadi satu yang berbeda akan menghantarkan kamu ke pasar khusus.