Berikut wirausaha muda sukses berbisnis ekspor telur ikan terbang. Tak banyak di Indonesia yang memasukan telur ikan sebagai bahan makanan. Apalagi telur ikan terbang memang tak gampang dicari sumbernya.
Meski cara pengolahannya yang rumit dan tak biasa, seorang pemuda sukses melihat pangsa pasarnya. Namanya Sahabuddin Beta, pemuda asli Bontoa- Botonompo Selatan, Gowa Sulawesi ini, mengaku jika telur ikan terbang bisa dijual mahal. Khususnya jika kita berbicara tentang pasar luar negerinya.
Wirausaha Muda
Beta mengaku ini adalah bisnis warisan keluarga. Bisnis bernama Anugrah Laut fokus pada pelayanan jasa dan juga ekspor olahan laut. Salah satu andalannya, ya, telur ikan terbang ini, yang sudah dijualnya sampai ke luar negeri; Korea, Jepang, Taiwan dan Vietnam.
Untuk dalam negeri sendiri Beta sukses menyalurkan telur ikan tebang ke Makassar dan Papua. Di Indonesia sendiri memang masih rendah tingkat konsumsinya. Penduduk setempat menyebutnya torani. Yang mana umumnya akan diolah menjadi sushi setelah sampai ke luar negeri.
Proses produksinya masih bermodalkan sumber daya alami. Dimana ia mengalurkan modal Rp.20 juta untuk melaut. Uang yang digunakan untuk disewakannya kapal laut. Alat penangkapannya lucu karena Beta cuma bermodal menaruh daun kelapa kering ke dasar laut.
Ya, daun kelapa tersebut sudah dipersiapkan dulu, ikan terbang pada umumnya akan bertelur pada bulan April sampai bulan September. Jadi sudah bisa diprediksi dulu.
“Nanti ikan terbang akan bertelur lalu esoknya kita ambil, sekali melaut itu kita dapat 100 hingga 150 kilogram (kg) telur,” tambahnya kepada wartawan Okezone.
Pria kelahiran 15 Juli 1993 tersebut, akan berangkat sendiri untuk mengambil telurnya di laut. Hasilnya ia bisa menangkap sekitar 100 sampai 150 kg telur. Pada musim bertelur itu, setiap nelayan bisa mendapatkan telur puluhan kilogram dengan berlayar selama dua- tiga hari.
Omzet yang didapatkannya, Beta menyebut angka Rp.30 juta, yang mana sudah dipotong dengan sewa kapal tentunya. Inilah wirausaha muda sukses ekspor telur ikan terbang.
“Satu kali melaut itu untuk tiga minggu kedepan, semain banyak hasil tangkapan semakin menguntungkan,” jelasnya.
Facebook: Anugrah Laut