Sukses Trader Saham
Dia mendapatkan rugi yang cukup besar. Gosipnya ini berhubungan dengan saham Bumi.Sejak itu Ellen mulai serius belajar mengenai saham.
Ellen juga berguru kepada para analis teknikal. Kini, dia tengah disibukan revisi bukunya dengan judul baru “Smart Traders Not Gamblers”. “Tapi saya tidak trading for living. Untuk living itu bagian suami,” pungkas alumnus Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara ini.
Untuk informasi pelatihan saham, kamu bisa menghubungi: seminar.ellen@gmail.com. Kunjungi pula website pribadinya di www.ellen-may.com, on.fb.me/ellenmay, dan on.fb.me/ellen_may untuk mendapatkan informasi dan tips-tips trading saham, atau melalui akun twitter @pakarsaham.
Investasi saham gampang
Jadi, kapan sebaiknya memulai investasi saham? “Sedini mungkin. Tapi, sebelum memulai investasi maupun trading saham, sebaiknya belajar lebih dulu, jangan langsung terjun,” saran Ellen. Banyak orang yang bilang, “bermain” saham itu repot dan pasti rugi, belum tentu.
Masyarakat tampaknya mulai melek pasar modal. Terbukti dengan munculnya para trader- trader sukses, dan mereka tak segan membagi ilmunya. Namun memang edukasi tentang pasar saham masih minim. Bahkan beberapa harus terseok- seok belajar secara otodidak.
Sarjana IT jebolan Universitas Bina Nusantara itu memulai trading saham pada 2006 sebagai gambler bukan investor jangka panjang. Ellen mengaku, investasi saham tidak perlu merogoh kocek dalam, cukup sediakan uang Rp100 ribu dan mulai trading.
Ia bercerita ketika pertama kali bermain saham. Ellen hanya coba- coba tanpa memahami seluk beluk pasar. Intinya sih harus beli saham lalu jual saham. Dia saat itu berbasis teknikal analisis atau feeling atau intuisi yang terkadang tak benar karena pasar berubah kapan saja.
“Saat pertama kali saya investasi di 2006, saya dapat keuntungan dari saham pertambangan dan terus untung di 2007. Namun saat krisis di 2008, saya kena imbasnya. Keuntungan dalam dua tahun raib begitu saja hingga sempat vakum selama enam bulan,” ceritanya.
Dia menyadari kesalahannya karena serakah. Akhirnya ia mendisiplinkan dirinya belajar bagaimana jual beli saham. Kesalahan trader pemula adalah terlalu mengejar untung besar.
Ellen pun bercerita tentang dirinya dan krisis di tahun 2008. Saat itu, di tahun 2008, ia sempat merasa sakit hati dengan saham PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menenggelamkan dirinya dalam kebangkrutan.
“Dan sekarang harganya Rp1.100 per lembar bahkan sempat mencapai level tertinggi Rp 1.500-Rp 1.600 dalam kurun waktu 4-5 tahun. Untungnya berkali-kali lipat sambil tidur, enak tenan,” tawa ibu anak dua ini, yang sukses menjadi trader saham.
“Jadi trading saham itu bisa melipat gandakan aset. Kita tinggal beli, lalu tidur. Tidur di sini maksudnya belajar, tinggal klik dan menunggu timing yang tepat,” pungkas Ellen May.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.
Sukses Trader Saham
Dia mendapatkan rugi yang cukup besar. Gosipnya ini berhubungan dengan saham Bumi.Sejak itu Ellen mulai serius belajar mengenai saham.
Ellen juga berguru kepada para analis teknikal. Kini, dia tengah disibukan revisi bukunya dengan judul baru “Smart Traders Not Gamblers”. “Tapi saya tidak trading for living. Untuk living itu bagian suami,” pungkas alumnus Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara ini.
Untuk informasi pelatihan saham, kamu bisa menghubungi: seminar.ellen@gmail.com. Kunjungi pula website pribadinya di www.ellen-may.com, on.fb.me/ellenmay, dan on.fb.me/ellen_may untuk mendapatkan informasi dan tips-tips trading saham, atau melalui akun twitter @pakarsaham.
Investasi saham gampang
Jadi, kapan sebaiknya memulai investasi saham? “Sedini mungkin. Tapi, sebelum memulai investasi maupun trading saham, sebaiknya belajar lebih dulu, jangan langsung terjun,” saran Ellen. Banyak orang yang bilang, “bermain” saham itu repot dan pasti rugi, belum tentu.
Masyarakat tampaknya mulai melek pasar modal. Terbukti dengan munculnya para trader- trader sukses, dan mereka tak segan membagi ilmunya. Namun memang edukasi tentang pasar saham masih minim. Bahkan beberapa harus terseok- seok belajar secara otodidak.
Sarjana IT jebolan Universitas Bina Nusantara itu memulai trading saham pada 2006 sebagai gambler bukan investor jangka panjang. Ellen mengaku, investasi saham tidak perlu merogoh kocek dalam, cukup sediakan uang Rp100 ribu dan mulai trading.
Ia bercerita ketika pertama kali bermain saham. Ellen hanya coba- coba tanpa memahami seluk beluk pasar. Intinya sih harus beli saham lalu jual saham. Dia saat itu berbasis teknikal analisis atau feeling atau intuisi yang terkadang tak benar karena pasar berubah kapan saja.
“Saat pertama kali saya investasi di 2006, saya dapat keuntungan dari saham pertambangan dan terus untung di 2007. Namun saat krisis di 2008, saya kena imbasnya. Keuntungan dalam dua tahun raib begitu saja hingga sempat vakum selama enam bulan,” ceritanya.
Dia menyadari kesalahannya karena serakah. Akhirnya ia mendisiplinkan dirinya belajar bagaimana jual beli saham. Kesalahan trader pemula adalah terlalu mengejar untung besar.
Ellen pun bercerita tentang dirinya dan krisis di tahun 2008. Saat itu, di tahun 2008, ia sempat merasa sakit hati dengan saham PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menenggelamkan dirinya dalam kebangkrutan.
“Dan sekarang harganya Rp1.100 per lembar bahkan sempat mencapai level tertinggi Rp 1.500-Rp 1.600 dalam kurun waktu 4-5 tahun. Untungnya berkali-kali lipat sambil tidur, enak tenan,” tawa ibu anak dua ini, yang sukses menjadi trader saham.
“Jadi trading saham itu bisa melipat gandakan aset. Kita tinggal beli, lalu tidur. Tidur di sini maksudnya belajar, tinggal klik dan menunggu timing yang tepat,” pungkas Ellen May.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.