Lulus SMA Mau Jadi Pengusaha Agtya Priyadi

Komentar · 10 Tampilan

Agtya Priyadi lulus SMA mau jadi pengusaha. Kenapa tidak. Agtya memang memiliki hasrat besar dalam wirausaha. Bahasa keren anak mudanya mental entrepreneurship. Dia bukan merintis dengan mudah. Itu berkat ketekunan ketika ia memilih bekerja dulu.

Agtya Priyadi lulus SMA mau jadi pengusaha. Kenapa tidak. Agtya memang memiliki hasrat besar dalam wirausaha. Bahasa keren anak mudanya mental entrepreneurship. Dia bukan merintis dengan mudah. Itu berkat ketekunan ketika ia memilih bekerja dulu.

 

Ketika teman seangkatan memilih melanjutkan kuliah, Agtya harus bekerja buat memenuhi kebutuhan. Ia memilih bekerja karena yatim piatu. Ibu dan ayah Agtya telah lebih dahulu dipanggil Maha Kuasa. Dia tak mengeluh lebih memilih menikmati proses.

 

Jadi Pengusaha Distro

 

Entrepreneurship merupakan mental ditempa melalui perjalanan. Dia mungkin tak memiliki pendidikan tinggi. Tetapi ia memiliki hasrat belajar agar menjadi sukses. Lulus SMA mau jadi pengusaha bukanlah mudah. Dia tak memiliki pandangan seluas sarjana.

 

Instingnya ditempa ketika ia menjadi pegawai distro “Gazelle”. Agtya tidak belajar teori. Melainkan ia mempraktikan cara membuat kaos berkat kerja. Hingga ia membuat brand pakain distro sendiri. Yang ia namai YeahRight!, yang bergambar gurita ungu lucu.

 

Agit menjelaskan kepada Oktomagazine bahwa ini gimmick. Membangun brand memang butuhkan keunikan. Gimmick gurita kecil tersebut guna menarik perhatian masyarakat. Maka gimmick akan menarik akan menari perhatian masyarakat.

 

Dia menjelaskan bahwa usaha distronya berjalan dalam diam. Sembari ia bekerja, dibangunnya bisnis kaos distro miliknya sendiri dan terjual sudah. Aneka gambar unik dan desain tulisan menarik menjadi gimmick andalan.

 

Ia mendesain kaos sendiri, dari selusin kemudian selusin lagi, dan hasilnya laku. Dia semakin giat buat mengembangkan YeahRight!. Namun ia tetap memilih bekerja, tanpa sedikitpun melepas tanggung jawabnya sebagai store manager.

 

Sikap profesional patut dicontoh, khususnya remaja, walau telah memiliki bisnis tidak melepaskan tanggu jawabnya. Mental merintis usaha tanpa merugikan orang lain. Ditengah merintis usaha dan mengurusi distro, dia menikmati tahapan tanpa mengeluh malah semakin kreatif.

 

Konsep brand kedua adalah “Woles” diluncurkan setahun setelah YeahRight!. Itu diluncurkan setelah ia mensukseskan YeahRight! ya. Dia meluncurkan konsep kaos lebih ringan. Agit menjelaskan bahwa berbisnis distro tak melulu punya toko.

 

Ia memilih menitipkan kaosnya ke distro lain. Agit bahkan menjualnya ke beberapa kota. Sembari ia tetap melayani pemesanan melalui online. Pengusaha muda bersehaja yang memilih memebesarkan dua bisnisnya sendiri.

 

Dia memutuskan resign kerja. Mengontrak rumah di kawasan Fatmawati bersama kakaknya, Ayi Mahardika. Agit mengajak kakaknya mengembangkan bisnis berdua. Ia juga sudah mempekerjakan beberapa pegawai.

 

Agit yang pernah berjualan stiker memiliki prinsip. “Kunci sukses bisnis adalah fokus pada bisnis yang dijalankan,” ia menambahkan. Sebelum mengenal dunia distro sudah banyak usaha. Agit memilih belajar melalui praktik lewat berjualan ataupun bekerja.

 

Dua usaha kaos miliknya sangat menitik beratkan marketing online. Karena dia menjual kaos murah berkualitas, beriklan melalui sosial media lebih murah. Ini akan mengurangi biaya produksi. Ia juga mengingatkan jangan menunggu dikenal melalui mulut ke mulut.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar