Kini pengusaha cireng jutaan dan dulu sempat bangkrut. Lilis Komariah modal hutang membangun usaha sekarang. Lilis merupakan pengusaha kue kering. Wanita berhijab asal Bandung yang sempat mempunyai usaha kue kering.
Bukan sembarangan dia mampu sukses berbekal kue kering. Namun, di tahun 2022 puncaknya, dimana Lilis malah bangkrut karena ngotot. Dia berusaha keras membangun bisnis musiman ini. Tetapi bisnis kue keringnya tidak terselamatkan bahkan sampai bangkrut.
Dulu Modal Utang
Dia terpukul. Bahkan tidak memiliki uang sepeserpun. “Karena kalau cookies itu lakunya di momen- momen tertentu, nah dari situ saya mengalami kebangkrutan, itu saya down banget,” jelasnya.
Kebangkrutan membuatnya sempat terpuruk. Meskipun terpuruk, Lilis tidak menyerah walau begitu dia kesusahan modal. Inginnya langsung membuka usaha baru. Lilis memutar otak mau menjalankan usaha baru.
Tepat di Agustus 2012, dirinya menjajal berjualan rujak cireng bernama Cireng LS. Buat mendirikan usahanya itu sampai Lilis pusing. Ia tidak memiliki uang sepeserpun. Tidak punya uang buat membeli bahan baku.
Dia baru bangkrut. Lilis sampai down karena tidak memiliki uang. “…hanya punya Rp.2000 saja, saya mengalami seperti itu. Tapi saya berpikir, usaha itu tidak selalu modal dan modal, gimana caranya saya akhirnya punya kepercayaan untuk mengambil bahan baku di salah satu pasar,” jelasnya ke Detik.com.
Kebingungan sampai dia diberikan hutangan penjual. Dia merupakan penjual bahan baku biasanya dia membeli. Hutang tersebut dipakai buat Lilis merintis usaha. Bahan- bahan tersebut dibuat menjadi cireng buat dijual.
Itu adalah hutang bahan baku. Ia cuma bermodal kepercayaan dapat bahan. “…ngutang, dapat 7 kg bahan baku ke pasar, mungkin sekitar Rp.250 ribu sampai Rp.300 ribu segala macam,” jelas Lilis. Itu lantas diolah semua menjadi rujak cireng.
Ide jualan mau membuat rujak cireng. Dia kehilangan banyak bahan baku karena malah gagal. Bahan baku 3 kg habis. Lilis beruntung bisa menemukan resep terbaik sisanya. Disaat itu, ia membuat cireng berbahan baku 2 kg, lalu dijual ditawarkan ke tetangga atau keliling.
Dia jual ke tetangga atau saudara. Kadang dia berkeliling jualan ke komplek- komplek atau sekolah- sekolah. Hingga Lilis mendapatkan kesempatan membuka stand. Berkat dia sering berjualan di sebuah TK, maka ia diajak mengisi stand suatu acara.
Dia berjualan di stand acara mereka. Harusnya membaya tetapi nego sama kepala sekolah. Untung dia sering berjualan di sana. Lilis meminta penangguhan dibaya selepas laku. Tidak disangka, 50 bungku cireng laku, dimana Lilis menjual perbungkusnya Rp.10.000 dan menerima pesanan.
Lilis juga mendapatkan permintaan reseller. Berbekal mereka usahanya semakin berkembang pesat. Ia mampu memproduksi 2000- 5000 bungkus cireng perhari. Dia menghabiskan 1 ton bahan baku. Usaha ini dilakukan beberapa saat setelah bangkrut di tahun 2012.
Usaha Cireng LS memiliki 327 reseller yang tersebar seluruh Indonesia. Bahkan dia menerima agen Jakarta dan Bandung. Agennya terbatas wilayah Jakarta dan Bandung. Tetapi agennya terkena efek Covid 19 sampai tutup tersisa tiga.
Lilis mengalihkan penjualan melalui sistem online. Dia menjual lewat website dan sosial media Instagram. Produk Cireng LS juga dijajakan melalui reseller. Ada banyak varian Cireng LS mulai dari original, keju, terasi, dan teri medan.
Produknya seharga Rp.20.000 belum termasuk ongkos kirim. Kemudian ia mengembangkan bakso aci seduh. Tinggal dibuka bakso aci diseduh pakai air panas. Total 12 tahun usahanya berjalan hingga ia merasakan hasilnya.
Omzet dicapainya mencapai ratusan juta rupiah. Omzet perbulan penjualan rata- rata Rp.300 juta. Dan dia memberi kunci sukses. Pengusaha cireng jutaan tersebut mengatakan konsistensi. Walau modal utang selama konsisten berbisnis, menjaga kualitas, dan inovasi produk.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.