Sewa Mobil Mewah Pengusaha Mantan Loper Koran

Komentar · 2 Tampilan

Pengusaha mantan loper koran yang melewati asam- manis kehidupan. Aryanto Mangundiharjo telak menemukan kenyataan pahit. Walau kelahiran asli Jakarta, kejamnya Ibu Kota sama menghajar sosok Aryanto sejak muda.

Pengusaha mantan loper koran yang melewati asam- manis kehidupan. Aryanto Mangundiharjo telak menemukan kenyataan pahit. Walau kelahiran asli Jakarta, kejamnya Ibu Kota sama menghajar sosok Aryanto sejak muda.

 
Usia 15 tahun terpaksa berhenti sekolah dan bekerja. Dia tertarik menjual koran ketimbang berkutat tugas sekolah. Arya juga jarang pulang membuat khawatir. Tumbuh dijalanan membuatnya kuat, dari sanalah dia belajar mengenai konsep anti- kemapanan dan berani ambil resiko.
 
Dia sudah memiliki modal keberanian tinggal kreatifitas. Keluarga Arya ini sebenarnya merupakan sosok berkecukupan. Ayahnya, Wiyoto Mangundiharjo punya usaha mapan, punya usaha penyewaan alat berat di Jakarta.

 

Aryo lebih memilih bekerja di jalanan. Bekerja loper koran ternyata tidak membuatnya puas. Maka ia dipaksa memutar otak. Dia merintis usaha jasa pertama. Bukan memakai sosial media atau aplikasi dari smartphone.

 

Bisnis Rental Mobil

Pada 1991, jamannya pager dimana cuma bisa mengirim secuil pesan singkat. Itupun dia tidak punya tetapi terdapat cara. Arya berkenalan dengan sosok pemberi pinjaman jalanan. Dia memberikan Arya remaja pinjaman Rp.300 ribu.

Dibelilah pager yang kemudian dipakai menjual jasa antar. Arya lalu menuliskan nomor pagernya ke secarik kertas. Itu lantas diselipkan disetiap koran yang akan dijualnnya. Arya pun semakin bekerja keras menjual koran.

Makin banyak orang membeli maka nomornya semakin tersebar. Berkat itu tinggal menunggu orang menghubungi. Bertahap banyak orang menyimpan nomornya dan berlangganan. Dengan sigap, Arya berangkat mengantarkan majalah atau koran langsung ke rumah.

“Sejak kecil, saya terbiasa melihat bagaimana orang tua saya berbisnis,” celetuknya. Berpikir kreatif diasah Arya demi bertahan hidup dijalanan. Startegi langganan berjalan manis hasilkan lebih banyak pembeli.

Arya memang supel. Pandai bergaul dan berbicara membuat semua orang senang. Dalam tiga tahun saja, dia telah mendapatkan sertus pelanggan membeli lewat jasa antar. Arya lantas bekerja sama dengan jasa kurir.

Dia mengajak adiknya membantu pengiriman majalan dan koran. Usaha keagenan koran berbekal jualan keliling. Arya menjadi bos sampai kerjanya cuma duduk- duduk. Ia pun menyerahkan usaha itu ke adiknya; Dia ingin mencari tantangan baru.

“Saat itu saya mikir, saya masih muda, kok kerjanya sekarang duduk- duduk saja, enggak ada lagi tantangannya,” imbuhnya. Itu sekitar tahun 1988, dimana usianya masih 18 tahun, jiwanya bergejolak sampai rela menjadi satpam atau sekuriti.

Pekerjaan satpam bukanlah pilihan terakhir. Dia ingin bisa mengendarai mobil. Kebetula ia bekerja di tempat jualan air mineral. Ada beberapa mobil pikap terparkir di tempat kerja. Beruntung dibolehkan pemilik belajar mengendarainya.

Arya belajar menyetir kemudian bekerja di tempat air. Dia ditugaskan mengantar air keliling. Setahun bekerja, Arya pindah profesi menjadi pengemudi taksi Blue Bird. Tapi, di tahun 1999, dia dikirim ke Bali dipindah tugaskan.

Bekalnya kemampuan bahasa Inggris lumayan. Arya pun ditugaskan menjadi sopir Golden Bird di Bali ini. Golden Bird sendiri merupakan anak usaha Blue Bird. Pasarnya penumpang kelas atas yang diantar memakai mobil mewah.

“Saat itu, saya pegang mobil Volvo,” kenangnya. Di Bali, pergaulannya termasuk dengan pengusaha mobil rental. Inilah cikal usaha sewa mobil mewah sang pengusaha, Arya Mangundiharjo.

Bom Bali I meledak menyebabkan kekacauan dimana- mana. Bom meledak pada 12 Oktober 2002, yang memaksanya pulang kampung ke Jakarta. Dia tidak tinggal diam. Langsung saja berbisnis rental mobil. Dia cuma bermodal uang simpanan Rp.3 juta.

Arya cukup meminjam mobil Toyota Kijang dari kenalannya. Kemudian ia lempar ke orang yang membutuhkan sewa. Buat menggaet penyewa, Arya rela merogoh kocek demi menyewa sudut iklan surat kabar. Ternyata rencana tersebut berhasil menggaet banyak pelanggan.

Pesananan mengalir tetapi belum punya mobil. Pamor naik makin banyak teman yang mau menitip mobilnya. Bisnis rental melonjak drastis sampai berani mengikuti tender. Dimana dia ikut penyediaan mobil untuk perusahaan obat nyamuk cair.

Dia menang. Disewalah 14 unit mobil Toyota Kijang selama 3 bulan. Arya menang sewa harian. Tapi taukah kamu, bahwa Arya ternyata menyewa mobil dari orang lain, sewa bulanan kemudian disewa perusahaan obat nyamuk harian. Untung besar sampai dia sanggup membeli mobil kijang sendiri.

Wajahnya berbinar ketika menceritakan kontrak- kontrak besarnya. Dia bercerita, bahwa pernah ada perusahaan ponsel menyewa 48 unit beberapa tahun. Bisnis berlanjut, pengusaha mantan loper koran tersebut menemukan pasar mobil mewah.

Arya menemukan pasar tersebut pada 2006 silam. Dikisahkan dia menerima keluhan pengusaha asal Rusia. Dia kesulitan menemukan penyewaan mobil mewah di Jakarta. Dari rental mobil biasa lantas banting stir menjadi mobil mewah.

Sewa Mobil Mewah

Nama Jakarta Bahana berubah menjadi Jakarta Limousin. Arya nekat menjual semua mobil- mobil kijangnya buat mobil mewah. Pergaulan luas membuatnya mudah berkenalan siapapun., Dia kenal beberapa pengusaha pemilik mobil mewah.

Proposal penyewaan mobil mewah langsung dikirim kemana- mana. Dititipkan ke perusahaan besar, dari sektor migas sampai batu bara. Sewaan kemudian datang mengalir begitu mudah. Pelanggan baik pemimpin perusahaan, sampai mereka yang mau menikah, suting iklan, atau suting film.

Banyak orang kedutaan negara sahabat datang menyewa mobil. Pejabat juga menyewa mobil mewah milik Jakarta Limousin. Aneka kegiatan besar seperti KTT Asean sampai Sea Games, ikut menyewa mobil mewah milik Arya Mangundiharjo.

Tidak berhenti sampai selebriti luar negeri ikut menyewa. Ketika mereka datang, dari Linkin Park, Rihanna, Beyonce, Ketty Perry dan Justin Bieber memakai mobilnya. Arya menjelaskan, buat mereka akan lebih rumit pasalnya permintaan spesifik jenis mobil, warna, dan banyak sampai satu kru.

Alasannya biar penggemar tidak menemukan mereka dimana. Warna dan jenis mobil akan membuat penggemar menebak- nebak. Mobil mewah paling laris disewa pribadi adalah Toyota Alphard. Lalu Marchedez Benz laris disewa perusanaan dan kedutaan.

Berapa harga sewa mobil mewah ketika disewa. Harganya bervariatif antara Rp.3 juta untuk Alphard, dan Merchedez Benz antara Rp.5- 15 juta tergantung jenis. Harga sewa mobil supermewah malah bisa lebih selangit.

Kemudian ia juga memiliki Frerari Spider Seraph Rp.30 juta, Bently Flying Spur Rp.32 juta, dan Hummer H3 Limousine Rp.37,5 juta. Mobil paling mahal ya Roll Royce. Dimana mobil diatas harga Rp.10 miliar disewakan Rp.50.

Uang tersebut buat 12 jam sewa. “Tapi, itu semua bisa nego kok,” tuturnya. Harga sudah termasuk buat bahan bakar, sewa sopir, minuman dan makanan ringan, buku bacaan, majalah, dan surat kabar. Ia menambahkan beberapa mobil bahkan menyediakan boday dan kaca anti- peluru.

Kelebihan Jakarta Limousine adalah memiliki sopir profesional. Mereka mahir berbahasa Inggris, diambil dari jasa keamanan, sehingga ketika datang masalah langsung dihadang. Mereka mampu melindungi kita sewaktu ada perampokan atau terjebak kerusuhan.

Buat pelanggan yang merasa butuh keamanan ekstra: Disedikan sopir bersenjata api, dimana Arya meminta bantuan Brimob dan Kepolisian. Optimisme mengalir akan masa depan jasa sewa mobil mewah.

Arya sudah melebarkan sayap ke Semarang, Surabaya, Denpasar, Solo, Jogja, Medan, Pekanbaru dan Banjarmasin.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar