Tak disangka usaha begini bisa bikin kaya. Penghasilan jualan ikan asin sampai melebihi gaji UMR. Ia adalah Hajjah Damrah, sosok ibu- ibu yang mampu naik haji berkat berjualan ikan asin. Memang nampak mustahil namun begini apa adanya.
Tidak memiliki bekal pendidikan alias tidak bersekolah. Damrah lebih memilih bekerja sedari masih kecil. Ibu rumah tangga yang memiliki empat orang anak. Membagi waktu antara mengurus rumah dan usaha keluarga.
Terbukti ia mampu menghasilkan kesuksesan jualan ikan asin. Bahkan berkat ini, Damrah berangkat ke Baitullah memakai dana pribadi. Dia juga sudah berangkat umroh beberapa kali. Meskipun dia tidak sekolah, bukan berarti ia membiarkan anak- anaknya ikutan tidak bersekolah.
Ia mampu menyekolahkan empat anaknya sampai jenjang SMA lanjut. “Kalau saya mah enggak sekolah. TK aja enggak. Tetapi Alhamdulillah, anak empat lulus sekolah semua. Ya sampai lulus SMA dan SMK,” celetuknya.
Berkat kerja keras bisnis ikan asing digarap serius. “Saya naik Haji dua kali. Umrohnya juga sudah dua kali. Ya dari hasil ini (ikan asin),” ujarnya. Meskipun terbilang sukses, ada masalah utama yang selalu menghadang yakni tangkapan nelayan.
Ketika tangkapan nelayan menurun tentu produksi ikan asing mengikuti. Bila banjir (banyak ikan) maka sampai 10 ton didapat. Keuntungan didapat berapa ketika jualan ikan asin. H. Damrah sebutkan paling sedikit 5 juta untung bersih.
Bila banyak, Damrah hasilkan keuntungan sampai Rp.20 juta sungguh menjanjikan. Kemampuan turun menurun menjadi rahasia kesuksesan Hajjah Damrah. Dia menempa kemampuan membuat ikan asin langsung. Praktik langsung ditengarai mengapa dirinya mampu sesukses sekarang.
Usaha keluarga yang digeluti sampai turun- temurun. Proses dimulai ketika nelayan turun membawa tangkapan. Damrah langsung membeli dari nelayan kemudian diproses. “Dibeli ikan mentahnya terus ikannya kita bawa ke sini (untuk dikelola),” tuturnya.
Ikan ditampung dalam wadah besar buat direndam air garam. Dibutuhkan waktu sehari semalam biar garam meresap. Daging ikan akan menyerap asin garam dalam semalam. Kemudian, produksi lanjut pembelekan, dikasih garam kembali (garam pasir), abis itu dicuci dan ikan dijemur kembali dua hari.
Damrah begitu selesai langsung dipasarkan. Ia tidak sekedar mengasini ikan. Jenis produknya juga banyak dari ikan tongkol, mayung, remang, dan lain- lain. Tiga sampai empat hari pemrosesan lantas dijual.
Sekali panen membutuhkan empat hari pemrosesan. Hasilnya 15 sampai 20 kardus, dimana sekardus berisi rata- rata 60 kilogram. Perkilogram dijual dengan aneka harga sesuai jenis, mulai dari tongkol seharga Rp.14.000, ikan remang seharga Rp.18.000, dan seterusnya.
Pelanggan tidak cuma datang dari Jakarta, tetapi sampai luar kota seperti Bogor, Parung, Bekasi, dan Bekasi.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.