Berikut sedikit profil Aakar Abyasa Fidzuno pendiri Jouska. Dia dikenal sebagai konsultan bisnis. Sejak awal dia memang menekuni dunia keuangan. Sebelum aktif sosial media, sebelum mendirikan Jouska, Aakar hanyalah personal financial advisor dan tidak menonjol.
Persaingan dunia konsultan keuangan memang ketat. Butuh trik khusus termasuk pemanfaatan sosial media. Dia sempat ingin berhenti. Aakar ingin membuka bisnis, namun diurungkan ketika bertemu wanita yang tengah kesulitan. Dia tengah dilanda masalah keuangan.
Perempuan muda tersebut bercerita keluarganya terpuruk karena investasi bodong. Aakar terkaget- kaget mendengar latar belakang investasi mereka. Bahwa mereka berinvestasi karena mengikuti saran financial planner. Ini membuat Aakar membatalkan niatan untuk berhenti dari dunia keuangan.
Pendiri Jouska Dalam Pusaran
Konsultan bisnis kelahiran Banyuwangi, 17 Desember 1985, memutuskan melanjutkan karirnya dan menyadari: Ada gap pengetahuan keuangan dan industri kelas menengah. Mereka tau mengenai dunia investasi tetapi tidak paham manajemen resiko.
Alhasil Aakar memutuskan membuat perusahaan spesifik edukasi. Dia ingin mendongkrak literasi keuangan masyarakat awam. Jumlahnya lebih besar dibandingkan dulu pernah ditangani. Lewat suatu platform bernama Jaouska, yang memanfaatkan sosial media sebagai sarana edukasi.
Startup konsultan keuangan independen terlahir pada 2013. Jouska pertama kali muncul ke publik pada 18 Juli 2017, dimana melalui Instagram bernama @jouska_id. Tentu awal- awal Aakar haruslah bekerja keras membangun audien.
Bahkan Aakar belum menghasilkan malah mengeluarkan modal. Paling tidak dia harus menciptakan konten interaktif. Tujuannya mengedukasi melalui kontan mengenai keuangan. Berisi konten cara mengelola keuangan dan investasi dengan benar.
Dia mampu menggaet follower 756.000. Kemudian barulah Jouska percaya diri memberikan jasa konsultasi. Menurut Detikcom, pernah mencoba bertanya, berdasarkan Q&A, tarifnya di antara 2-12 juta perkonsultasi.
Uang 3 juta merupakan tarif bawah atau partial services, dan full services dikenakan Rp.12 juta. Nilai segitu menurut pihak Jouska sudah paling murah.
Namun belakangan, Jouska dituduh merugikan klien atas portfolio intevestasi mereka. Bukan sekedar konsultasi tetapi Jouska mengelola. Inilah menjadi satu masalah lain selain merugikan sampai orang puluhan juta. Bahkan OJK mulai menegur pihak Jouska akan kegiatan pengelolaan investasi ini.
Banyaknya korban ternyata awal- awal belum ditanggapi serius. Bahkan OJK baru turun tangan setelah banyak korban bermunculan. Kebanyakan mereka malas mengurusi pelaporan ke pihak OJK sendiri. Yang terbaru ramai- ramai pembelian saham PT. Sentral Mitra Informatikan (LUCK).
Dimana Jouska “ngoto” rekomendasikan saham tersebut. Saham IPO tersebut digadang- gadang akan menjadi Amazon oleh Aakar sendiri. Pandangan ini membuat saham sempat naik Rp.2000 kemudian terjun bebas ke Rp.312 perlembar.
Kerugian porfolio “klien” Jouska antara Rp.30, Rp.50, sampai Rp.100 juta. Masalahnya Jouskan tak memiliki ijin mengelola aset. Tidak punya ijin mengelola dana klien. Jouska tercatat memiliki ijin sebagai perencana keuangan.
Fakta terbaru bahwa Aakar merupakan pemegang saham Amarta Investa. Dimana Amarta merupakan pihak ketiga yang mengelola keuangan. Jadi Aakar memberikan saran kemudian diarahkan ke pihak Amarta ini. Sialnya ketika klien meminta saham dijual, malah ngotot bahwa saham LUCK bagus.
Ketidak singkronan tersebut membuat kerugian berlipat pihak klien. Hubungan antara dia dan Amarta sendiri sudah diteliti Bisnis.com. Namun pihak Aakar, tidak membalas konfirmasinya, dimana dia disebut punya saham senilai 216 lembar atau jauh lebih tinggi dari direktur Amarta 45 saham.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.