Tukang Asongan Sukses Menjadi Pengusaha Kerajinan

Comments · 61 Views

Iwan Herawan, 41 tahun, hidup susah semenjak kecil. Ini kisah hidup tukang asongan sukses menjadi pengusaha. Dia sedari kecil berjualan di kawasan obyek wisata Tangkubanperahu. Iwan terus belajar berjualan sampai mampu menemukan pasar. 

Iwan Herawan, 41 tahun, hidup susah semenjak kecil. Ini kisah hidup tukang asongan sukses menjadi pengusaha. Dia sedari kecil berjualan di kawasan obyek wisata Tangkubanperahu. Iwan terus belajar berjualan sampai mampu menemukan pasar. 

 
Kejelian mengamati pasar yang membuatnya sesukses sekarang. Iwan mulai membuat miniatur binatang serta anaka kerajinan lain. Sejak SMP, Iwan sudah memberanikan diri berjualan asongan.
 

Bertahan Hidup

 
Pria kelahiran Bandung, 4 Desember 1969, sudah tidak terpisahkan dengan keberadaan obyek wisata ini. Dia menaruhkan harapan kepada obyek wisata Tangkubanperau di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang. Iwan sudah berjualan semenjak kecil walau masih kecil- kecilan.
 
Biar tidak menggangu sekolah, Iwan berjualan ketika liburan sekolah, atau ketika berangkat siang maka paginya jualan. Bila berangkat pagi, maka siangnya istirahat disusul berjualan ketika sore. Dia alhasil kehilangan masa kecil buat bermain.
 
Padahal dia masih kecil jadi lumrah senang bermain. Namun dia memaklumi lantaran melihat fakta ekonomi keluarga pas- pasan. Iwan kecil membuat hati senang melakukan pekerjaan. Jualan asongan ini menempa Iwan pandai berdagang.
 
Siapa sangka, berbekal berdagang asongan, kini Iwan menjadi pengusaha kerajinan sukses. Padahal dia tidak memiliki latar belakang pendidikan kampus. Dia kini memiliki 20 orang pegawai dengan omzet puluhan sampai ratusan juta.
 
Iwan mulai memiliki cita- cita menjadi pengusaha sukses. Dia pun sempat berkuliah beberapa bulan di Universitas Padjajaran. Tetapi Iwan memilih berhenti lantaran tidak memiliki biaya. 
 
“Saya percaya, ketika niatnya baik, dijalankan dengan baik, maka hasilnya pun pasti baik,” ucapnya.
 
Ia yang sudah tidak berkuliah memilih berdagang kembali. Kali ini, dia bertemu sang paman yang sudah memiliki usaha kecil- kecilan. Paman mempunyai usaha pembuatan kerajinan kayu. Pamannya ini mengolah kayu bekas menjadi aneka furnitur.
 
Iwan mempunya ide membuat miniatur binatang. Dia sukses karena memiliki imajinasi tinggi. Niat membuat miniatur binatang berjalan lancar. Padahal dia sama sekali tidak memiliki pengetahuan seni ukir. Semua bermodal uang seadanya, perkakas rumahan meliputi solder, amplas, dan kayu bekas.
 
Ditunjang darah seni, imajinasi, dan niat membuat Iwan belajar. Tidak perlu malu mempelajari semua sedari awal. Ayah dari dua orang putra, Tedy Heriyadi (18), dan Chandra Kuswendi (11), kemudian belajar otodidak membuat sampai sempurna.
 
Dia berjualan sedikit- sedikit sampai makin banyak. Bertahap Iwan memiliki dua orang karyawan yang adalah tetangganya. Usaha tersebut dirintis semenjak 1990, bertempat di Kampung Pondok, RT 2/3, Pasar Ahad Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). 
 
Usaha tersebut diberi nama Handycraft Karya Cipta. Bertahap Iwan telah memiliki sampai 50 jenis miniatur binatang. Miniatur Iwan mampu dijual sampai ratusan buah di pasaran lokal. Usahanya lantas merambah pasar ekspor ke Korea, Jepang, China, Sinagpura, Iran dan Yunani.

 

Handycraft Karya Cipta memiliki 20 orang karyawan bahkan lebih. Bila pesanannya banyak maka ia akan merekrut pekerja lepas tetangga. Dia bangga karena mampu mengurangi pengangguran. Kini dia meraup kesuksesan berkat bekerja keras.

Tukang asongan sukses berjalan bukan tanpa halangan. Pengusaha kerajinan yang sudah berjalan 20 tahun. Dia sadar bahwa roda akan selalu berputar. Kadang dia dibawah hingga pesanan datang sedikit dibanding sebelumnya. Dia menyadari ada musim paceklik pesanan buat pengerajin.

“Menjadi pengusaha artinya bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup para karyawan, dan hal itu yang selalu saya jaga agar bagaimana usaha bisa maju sehingga dampaknya bisa menyejahterakan seluruh karyawan,” Iwan berucap.

Kendala utama suami dari Neneng Hermawati ini, adalah promosi dan pemasaran dimana memang susah. Pemerintah harusnya menjadi motor penggerak usaha kecil menengah. Aneka pameran harus lebih banyak menggaet pengusaha kerajinan kita.

Pemerintah harus mengadakan agenda pameran, memberi pelatihan, dan bantuan materi. Harus punya agenda jelas diberitahukan kepada pengrajin. Iwan memiliki filsafat hidup: Kegigihan dan kerja keras. Ia ingin menolong orang lebih banyak melalui wirausaha.

Walau dia terkadang ditinggal pegawai membuka usaha sendiri. Iwan tidak masalah. Justru merasa bangga mantan karyawannya mandiri. Tidak takut menjadi persaingan sesama usaha miniatur. Iwan pun rajin membagikan pengetahuan soal bisnis ini.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Comments