Bisnis Perlengkapan Pesta dan Kuliner Memo

Komentar · 47 Tampilan

Wanita satu ini memang dikenal sibuk benar. Dari menjalankan bisnis perlengkapan pesta hingga bisnis kuliner. Pengusaha itu bernama Megat Molina, M. Pd, lulusan Universitas Negeri Medan (UNIMED), yang lebih nyaman berwirausaha.

Wanita satu ini memang dikenal sibuk benar. Dari menjalankan bisnis perlengkapan pesta hingga bisnis kuliner. Pengusaha itu bernama Megat Molina, M. Pd, lulusan Universitas Negeri Medan (UNIMED), yang lebih nyaman berwirausaha.

 
Ibu dari Dea Melina dan Arif Hendrawan. Mereka tinggal di kawasan Jalan Menteng Raya, Komplek Residence, Medan Denai. Dia selalu punya kesibukan menerima pesanan. Terutama usaha kuliner yang dia kembangkan belakangan ini.
 
“Karena kampus saya hanya mempersiapkan saya jadi guru, maka saya mempersiapkan diri agar bisa jadi pengusaha,” jelasnya. Dia telah merintis usaha sejak berkuliah di UNIMED.
 
Molina memiliki kemauan dan keberanian. Wanita kuat yang sempat menjadi agen penjualan. Dia dulu menjadi agen penawaran perlengkapan dan peralatan pesta. Usaha tersebut dijalankan disekitar lingkungan Molina. Susah namun tetap dijalankan karena memang sudah tugasnya.

 

Dia kuat karena menjadi agen penjualan. Disini dibutuhkan kesabaran serta keberanian. Molina harus punya kemampuan penawaran bagus. Hasilnya dia mampu berkembang kemudian disusul membuka usaha sendiri. Dia mulai menjalankan bisnis perlengkapan pesta sendiri.

Modalnya sekedar karena berasal penghasilan penjualan. Dia mulai menyewakan walau terbatas apa dipunya. Bertahap Molina melengkapi perlengakapan dan peralatan. Dulu dia cuma memiliki atap sewa atau traktak dan payung. Molina belum memiliki peralatan makan dan kecil- kecil.

Molina merupakan lulusan tata boga. Pernah dia menjabat Ketua DPD Ika Boga. Maka tidak salah bila dia merambah kuliner. Seiring berjalannya waktu, Molina pun memberikan jasa katering pesta sekaligus penyewaan perlengkapan.

Dia dikung teman- teman yang mendukung. Mereka menyewa juga mempromosikan ke mana- mana. Molina sudah menyediakan paket lengkap termasuk katering. Orderan sekaligus datang buat mereka yang malas mencari- cari.

Kesimplan tersebut membuat bisnis kuliner Molina membesar. Molina pun membuka usaha lanjutan aneka macam. Usaha bernama Memo, meliputi Memo Pesta, Memo Seafood, Memo Cookies, dan Memo Bakery. Molina kemudian menurunkan usahanya kepada sang putri.

Ia memiliki pandangan luas termasuk bisnis. Dari bisnis utama lantas merambat ke usaha lain sejalan. Dia kemudian mendirikan tempat pebisnis bertemu. Tepatnya Molina mendirikan kafe bersama ruang pertemuan, dan tempat karaoke sekaligus.

Kawasan Medan Denai belum ramai masih mempunyai peluang. Sementara tempat lain bisnis kuliner sangat ramai. Molina mencoba peruntungkan di kawasan kurang ramai ini. Belum lama dibuka, baru tiga bulan, ruangan itu sudah ramai dipakai berbagai acara masyarakat.

Molina sudah mulai mengurangi kegiatan usaha. Dia masih ikut mengawasi sembari mengajar tata boga. Anak- anaknya telah melanjutkan aneka usaha dirintis tersebut. Kalau ngomongin kuliner, dia sudah mencetak banyak resep terkenal dan mempunyai hak cipta.

Meskipun begitu dia mengajarkan resep tersebut buat dimasak orang. Tujuannya tentu agar orang lain mencicipi kelezatan resep Molina. Dia bersama DPD Tata Boga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, tengah melakukan pelatihan kepada remaja dan usia produktif.

Dari pelatihan tersebut membuka banyak peluang usaha. “Saya bersyukur dengan kemampuan saya miliki, ada orang lain yang bisa mengikuti jejak saya,” tuturnya. Kunci suksesnya membangun usaha adalah kesungguhan dan kemauan menangkap peluang pasar.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar