Jualan Pot Kayu Wirausaha Puluhan Juta

Komentar · 48 Tampilan

Helmi Suhemi menjajal jualan pot kayu. Wirausaha asal Cipondoh, Tangerang, yang tidak membuang kayu bekas segera. Berkat tangan terampilnya merubah sesuatu menjadi luar biasa. Pot berbahan kayu bekas siapa sangka sangat diminati.

Helmi Suhemi menjajal jualan pot kayu. Wirausaha asal Cipondoh, Tangerang, yang tidak membuang kayu bekas segera. Berkat tangan terampilnya merubah sesuatu menjadi luar biasa. Pot berbahan kayu bekas siapa sangka sangat diminati.

 
Helmi membuat pot- pot bunga. Pola kayu nampak eksotis bila dipadankan ruang tamu. Bahkan dari perhotelan sangat menyenangi pot buatan Helmi. Siapa sangka bahwa pot- pot kayu tersebut dibuat dari bahan bekas. 
 
Hasil kreasi Helmi telah memenuhi sudut- sudut ruangan perhotelan dan perkantoran di DKI. Urat- urat kayu nampak terlihat indah dan alami. Ini memberikan kesan berbeda dibanding memakai pot lain.

 

Awalnya pengusaha 57 tahun ini memulai produksi pot kulit kayu. Ternyata bahannya sangat susah didapatkan. Helmi mulai mengakali pot kayunya menggunakan kayu. Tetapi dia memilih kayu bekas karena lebih gampang ditemukan.

Setelah dilempar ke pasaran ternyata pot kayu buatannya laris. Hingga Helmi semakin giat sampai 4 tahun sudah berkreasi. Dulu perajinnya sedikit sekarang banyak sekali pembuat pot kayu. Heli sendiri tidak merasa terbebani akan sengitnya persaingan.

Ia telah memiliki toko- toko khusus penerima pasokan pot. Terutama toko bunga di kawasan Jakarta memakai jasanya. Dia dibantu Sri Sunarsih, membantu produksi walau banyak saingan tetap yakin rejeki sudah diatur.

“Saya percaya rejeki itu dari Allah, jadi tinggal berusaha mencari ide baru agar usaha ini bisa tetap jalan,” tuturnya.

Bahan pot Helim unik lantara sisa hasil produksi pabrik tatakan kayu. Ia menggunakan limbah kayu atau pelet. Potongan kayu tersebut bukan sembarangan. Karena merupakan kayu jati Belanda dan cocok dibuat pot karena punya urat- urat nampak.

Namun satu kekurangan, bahwa pot kayu cuma dipakai tanaman plastik, ya karena kalau kena air terus maka kayu lama- kelamaan rusak. Ukuran pot beragam mulai ukuran tinggi 50 x 24 cm, dan yang terkecil ukuran 9 x 6 cm.

Dari bentuk beraneka ragam mulai bentuk trapesium, kotak, kubus, segi lima, dan segi enam. Usaha ini merupakan contoh kesuksan bisnis rumahan kita. Wirausaha puluhan juta atau tepatnya beromzet minimal Rp.15 juta. Pesanan pot makin ramai ketika datang musim lebaran, natal, dan tahun baru.

Helmi jualan pot kayu tidak cuma di Jakarta, tetapi merambah Surabaya dan Pontianak. Di Jakarta, Helmi memasarkan sendiri potnya ke sejumlah toko di kawasan Pasa Pagi dan Mangga Dua. Harga jualnya murah dari Rp.3000 sampai Rp.45.000.

Helmi telah membuat aneka pot semenjak 1998. Ini membuktikan bahwa wirausaha butuh ketekunan. Tidak dipungkiri, bahwa inovasi wajib dimiliki siapapun, namanya usaha harus mampu beradaptasi dengan keadaan.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar