Bisnis UKM Sumedi Kembangkan Budidaya Jamur

Comentários · 163 Visualizações

Tidak sedikit kisah sukses bisnis UKM kembangkan budidaya jamur. Sebut saja nama Sumedi Purbo, adalah warga Dusun Grogol, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, yang tak malu walaupun memiliki pendidikan tinggi.

Tidak sedikit kisah sukses bisnis UKM kembangkan budidaya jamur. Sebut saja nama Sumedi Purbo, adalah warga Dusun Grogol, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, yang tak malu walaupun memiliki pendidikan tinggi.

 
Menjadi petani sudah nampak tidak memalukan lagi. Banyak orang berpendidikan membangun usaha jamur lebih baik. Mereka mengembangkan usaha ini agar tidak tertinggal. Medi merupakan alumni jurusan filsafat di salah satu perguruan tinggi ternama Yogyakarta.
 
Dikisahkan dia sempat bekerja namun memilih usaha jamur. Keputusan ini dilakukan karena telah menyadari bahwa wirausaha punya siapa saja. Usaha apapun bila dikerjakan akan layak pekerjaan kantoran. Dia meyakinkan dirinya untuk resign bekerja dan membuka usaha.

 

Keputusan ini diambil ketika Medi bertemu sosok Yos Surya Adinata. Ketika dia tengah belajar soal budidaya jamur di daerah Karawang, Jawa Barat. Sosok Yos memang mengaggumkan karena lulus S 3 sebuah universitas di Jerman, malah memilih fokus membudidaya jamur.

Pak Medi makin bersemangat memperdalam pengetahuannya. Momen tersebut tidak disia- siakan, telah dirubah menjadi amunisi motivasi dan percaya diri. Jauh sebelum bertemu Yos Surya, sebagai mahasiswa, Medi telah berkenalan dengan jamur melalui pelatihan kampus.

Tahun 1994, ada pelatihan mahasiswa membudidayakan jamur di Jurusan Filsafat Universitas Gajah Mada. Pelatihan dilaksanakan oleh tamu lembaga riset asal Taiwan. Madi menjadi salah satu peserta sebagai perwakilan anak desa.

Dia menjadi perwakilan solidaritas pemuda asal Kecamatan Cangkringan. Awalnya Madi sempat sih merasa keterpaksaan menganggap ini formalitas. Demi solidartitas, maka Madi mengikuti acaranya walau diakhir ia tidak mengertai apa manfaatnya.

Apa gunannya membudidayakan jamur serta apa untungnya. Pemikiran Madi belum seluas ketika bertemu sosok Yos ini. Ia bahkan sempat kepikiran bahwa jamur tumbuh di tempat kotor. Pikirannya ini tanaman hidup bukan sayuran.

Dia pikir semua jamur sama yang di kayu lapuk, tumpukan sampah atau bahkan menempel di kotoran sapi. Bapak dua putra ini belum sama sekali merasakan enaknya jamur. Pikirannya belum maju masih berpikir jamur tidak memiliki gizi.

Selepas pelatihan tersebut, di tahun 1996, Pak Medi tertarik mempelajari segala tentang jamur, dan termasuk cara budidaya. Ia juga mempelajari mengenai kandungan gizi. Ini modal awal lebih penting dari modal uang. Medi juga mempelajari aneka olahan jamur bisa dikembangkan nanti.

Ia mengajak beberapa teman sebagai rekan. Bahkan Medi mendirikan Kelompok Tani Jamur Lancar. Dua tahun usaha berjalan sampai berubah menjadi Koperasi Jamur Lancar. Berkat kerja keras mereka bahkan mampu ekspor sampai ke Taiwan.

Namun tahun 1999 terjadi masalah, koperasi mereka bangkrut lantaran pasar Taiwan tak lagi memilih jamur dari Yogyakarta. Sedih, melihat teman- teman seperjuangan malah menyerah berbisnis jamur lagi. Sumedi, kelahiran 21 Agustus 1973, yang masih membudidayakan jamur secara mandiri.

Dia semakin banyak menyerap pengetahuan mengenai jamur. Tahun 2000 -an, usahanya bangkit dia mampu mendirikan Sanggar Tani Media Agro Merapi, alih- alih mengajak berbisnis lebih ke arah mengajari orang memulai. Dia mendirikan lembaga pengembangan dan pelatihan agrobisnis.

Tidak dipingkuri perkembangan camilan jamur membantu. Medi mampu bangkit hingga mencetak keuntungan kembali. Pasar lokal telah tumbuh signifikan dibandingkan dahulu. Medi pun diangkat menjadi Ketua Asosiasi Jamur Jogjakarta, yang memberi pelatihan sampai ke seluruh Indonesia.

Demi mengopltimalkan sagala aspek mengenai kembangkan budidaya jamur. Dia melanjutkan kuliah S2 Jurusan Agrobisnis, UPN Yogyakarta. Ia juga kembali mengajak petani binaan. Medi telah lebih maju melalui teknik menanam kultur jaringan.

Jamur budidayanya telah beraneka macam seperti tiram, kuping, lingzhi, dan shitake. Tekadnya kuat bekerja keras membudidayakan jamur. Omzet dihasilkan ratusan juta dengan pasar dari atas sampai bawah.

Kisah ini diambil dari portal bisnis UKM di www.bisnisukm.com, semoga memberi semangat dan motivasi.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Comentários