Aplikasi Zoom Eric Yuan Bisnis Triliunan

Komentar · 5 Tampilan

Tidak terbayangka akan menjadi bisnis triliunan. Dibalik bahayanya pendemi virus corona menybar,  pengusaha Eric Yuan mendadak menjadi bintang gemilang, tak menyangka namanya telah sejajar Mark Zuckerberg dan pemilik sosial media lain.

Tidak terbayangka akan menjadi bisnis triliunan. Dibalik bahayanya pendemi virus corona menybar,  pengusaha Eric Yuan mendadak menjadi bintang gemilang, tak menyangka namanya telah sejajar Mark Zuckerberg dan pemilik sosial media lain.

 
Pembuat aplikasi Zoom yang digemari karena larangan berkumpul dan bekerja di kantor. Zoom yang sangat mudah digunakan dibandingkan aplikasi teleconverence lain. Kelebihannya kemampuan untuk digunakan banyak pengguna secara bersamaan, dan tanpa kehilangan suara atau visualnya.
 
Zoom dalam keterangan Wikipedia: Adalah penggabungan aplikasi video conference, chatting, dan dapat digunakan mobile via smartphon. Berkat pendemi Corona menjadi banyak digunakan karena mudah.

 

Menemukan Aplikasi Zoom


Ini sangat simple sehingga banyak orang meragukan kemananan mereka. Ternyata ketakutan tersebut terbuka melalui banyak kelemahan terungkap. Para pakar IT menemukan salah satu kelemahannya, ialah mampu mengaktifkan aplikasi sendiri dan memanggil tanpa peringatan kapanpun.
 
Eric Yuan sang pendiri pernah bekerja di WebEx pada 1997. Terlahir sebagai anak pintar asal Ta’ian, sebuah provinsi bernama Shandong. Anak cerdas yang masuk kuliah jurusan matematika dan teknik Universitas Shandong, meskipun begitu dia butuh sembilan kali mengajukan visa masuk Amerika.
 
Dia bekerja WebEx yang kemudian diambil alih Cisco System di 2007; dia menjadi wakil predisen bagian teknisi.

 

“Pertama kali saya mengajukan visa ke Amerika, saya ditolak. Saya terus mencoba lagi dan lagi yang tanpa terasa sampai dua tahun dan akhirnya dapat visa ketika mencoba kesembilan kali,” kenangnya.

Eric telah terinspirasi untuk menciptakan aplikasi teleconverence. Sejak awal kuliah, dia kesukaran karena harus mengunjungi pacarnya (sekarang istrinya). Bayangkan harus perjalanan sepuluh jam padahal sudah memakai kereta api; Eric ingin menciptakan cara baru.

Ketika dia bolak- balik mengunjungi pacarnya itu, imajinasinya bekerja membayangkan bagaimana cara mereka bertemu. Inilah cikal bakal Zoom namun terlupakan ketika selesai kuliah. Begitu Eric lulus, maka pergilah dia ke Amerika karena gelombang internet masuk ke China.

Beda dengan pengusaha China lainnya memilih menetap. Eric mantap bekerja di Cisco System dan meyakini internet masa depan. Itu merupakan prospek panas bahkan ketika masuk China. Dia tiba di Silicon Valley, bekerja di WebEx untuk Cisco System, pada 1997 dengan sangat banyak pegawai.

Kerja kolaborasi di bidang startup membutuhkan revolusi. Terkadang Eric juga bertemu banyak klien diluar kantor. Menurut percakapan mereka terjadi ketidak puasaan akan perusahaan. Dari sistem kolaborasi mereka terasa mengganjal, tidak efektif bahkan untuk pegawai WebEx sendiri.

Dia percaya mampu menciptakan sistem kolaborasi lebih baik. Pertemuan tatap muka yang riyuh dan susah menemukan tempat harus dipatahkan. “Saya bisa membuat sistem yang membuat kostumer merasa senang,” jelasnya.

Pada Juni 2011, dia memutuskan membuat sistem aplikasi untuk komunikasi, dimana dasarnya apa imajinasinya ketika kuliah dulu. Lebih dari 40 teknisi bergabung dengannya membangun mimpi. Dia bersama para teknisi perusahaan meluncurkan Zoom pada 2012.

Dalam kurang dari lima tahun, Zoom telah mampu mengadakan pertemuan masal, sampai 20 juta acara dan pemakainnya termasuk perusahaan besar Fortune 500, kemudian merambah ke sekolah melalui 90 persen dari 20 Universitas terkenal di Amerika Serikat.

Bukan mudah Eric pernah merasakan mengemail satu per- satu pengguna. Mereka yang membatalkan memakai Zoom akan dihubungi. Beberapa pengguna merasa terganggu karena diemail. Bahkan dia menuduh Eric mengirim email robot untuk menghubungi.

Padahal dia sendirilah yang mengirim email dan menjadi “CEO Zoom”. Sang pengguna tidak percaya menyebut email ini iseng. Maka Eric mengajaknya bertemu melalui aplikasi Zoom bertatap muka. Ini tidak menghasilkan apapun, tetapi orang itu berhenti menuduh Zoom penganggu dan tidak jujur.

Zoom membantu organisasi dan perusahaan mengadakan pertemua. Yang mana kebanyakan hanya menggunakan video rekaman, audio, dan sistem chatting saja. Melalui ini semua dilakukan dalam satu kegiatan dengan 50 orang atau lebih.

Sekarang Zoom sangat populer, bahkan digunakan para selebriti untuk melakukan konser online. Juga digunakan sekolah untuk melakukan kelas dengan murid- murid. Para developer juga dapat pula menggunakan untuk menulis code, pasalnya Zoom sangat ringan sehingga bisa disambil aplikasi lain.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar