Tinggalkan Jabatan Manajer Rugi 250 Juta Berbisnis

Kommentarer · 82 Visningar

Berbisnis memang tidak gampang begitulah Shandy Steven. Dia tinggalkan jabatan manajer rugi 250 juta. Suatu hari dia membuat kolam ikan lele di halam rumah. Tepatnya membuat kolam di rumah kawasan Pondok Legenda. Steven bukanlah orang biasa karena jabatannya menengah.

Berbisnis memang tidak gampang begitulah Shandy Steven. Dia tinggalkan jabatan manajer rugi 250 juta. Suatu hari dia membuat kolam ikan lele di halam rumah. Tepatnya membuat kolam di rumah kawasan Pondok Legenda. Steven bukanlah orang biasa karena jabatannya menengah.

 
Dia selalu berpakaian rapih. Dulu pekerjaannya Night Duty Manager hotel bintang empat. Orangnya ramah bersehaja hingga siap melayani. Banyak tamu hotel senang diajak ngobrol Steven.
 
“Saya telpon penyedianya. Mau yang kayak gimana, belasan tahun, semuanya ada, tinggal telepon. Tapi setelah punya anak, hati saya berontak, makanya saya pilih keluar dan usaha sendiri,” ujarnya.
 
Tampilan necis berjas rela turun tangan mengelola kolam lele. Usaha budidaya langsung berhasil di tiba bulan menghasilkan 1 ton. Bermodal kolam 14 meter persegi membuat Steven mantap. Dia lalu keluar dari pekerjaan.

 

Resiko Pengusaha

Dipindahkan kolam tersebut ke kawasan Rindu Alam, depan perumahan Midetarian hasil investasi orang Singapura. Dia senang mendapat modal Rp.100 juta. Panen pertama berhasil, Steven kemudian membuat 30 kolam berbekal modal itu dan hasil jual rumah.

Dia total habiskan uang Rp.250 juta buat tiga kolam ikan. Sayang, panen pertama berhasil tetapi yang kedua dan seterusnya gagal total. Penyebab kegagalan mulai dari hama, ular, burung pemangsa dan hama “kepala hitam”.

“Mereka mencuri ikannya sebelum kita memanennya. Ternyata anak buah saya sendiri pelakunya,” ujar pria asal Bandung, Jawa Barat.

Rugi tidak bisa ditolak masalah kembali bermunculan. Salah satunya, penggusuran lahan Rindu Alam yang menyisakan sesak, dia harus berbondong- bondong memindahkan kolam. Sisa 150 ribu ikan lele dipindahkan ke Barelang, Jembatan IV berbekal sewa tanah.

Gagal bukan berarti dia menyerah melanjutkan. Sisa- sisanya dia lanjutkan kemudian datang investasi tambahan. Orang Singapura kembali akan menggelontorkan uang sampai Rp.1 miliar. Bukan Steven berlega hati malah masalah kembali datang.

Uang tersebut tidak kunjung cair sehingga dia berjualan bermodal seadanya. Dana tersebut tidak cair karena lahan bermasalah. Usaha ikan di Barelang terpaksa ditutup cuma bertahan enam bulan. Ada lagi masalah ketika pegawainya membawa kabur ikan sebelum panen.

Hendak dipanen dibawa kabur beberapa pegawainya. Beruntung dia mempunyai mantan pacar (jadi istri) yang sabar. Dia mengingatkan Steven bertahan. “Kalau tidak ada dia, mungkin waktu itu saya jadi gila. Sudah habis-habisan sampai jual rumah, jual kendaraan, tapi tidak ada hasil,” ujarnya.

Disaat kebingungan inilah, dulu dari Rindu Alam sempat dijanjikan otoritas Batam lahan pengganti. Dia langsung ke sana mendapatkan lahan di Sei Temiang. Kehabisan modal dia cuma bisa cangkul tanah sendiri untuk membuat kolam ikan.

Di atas lahan 2 hektar tersebut, dibuat 27 kolam berisi ikan lele, nila, gurame, bawal tawar, ikan mas, patin, ikan hias dan koi. Sebulan dia memanen 1,5 ton lele, 500 kg ikan mas, 300 kg ikan gurame, dan 500 kg ikan nila.

“Hasilnya bisa 5- 6 kali lipat gaji manager hotel dulu,” ucapnya.

Ikan- ikan tersebut tidak hanya siap dijual. Tetapi dia juga menjual bibit ikan. Bahkan 70 penghasilan datang dari penjualan bibit. Panen ikan kan cuma sebulan sekali, sedangkan penjualan bibit bisa tiap hari jualan.

Kemudian dia mengembangkan tempat pemancingan disana. Disusul kolam lain dijadikan saung buat makan- makan. Berkat pengalaman dalam perhotelan dia menjadi lebih kratif. Steven mengajak pihak hotel menjadikan tempatnya tujuan wisata.

Ia mengkonsep tempat tersebut layaknya perkampungan asri. Kolam ikan sering dikunjungi sekolah TK buat belajar. Anak- anak bisa pulang membawa bibit ikan. Steven menjual satu ikan Rp.2.500  buat menyenangkan anak- anak.

Aneka bisnis tersebut berkat kesabaran Steven berbisnis. Dia merambah bisnis peternakan ayam. Ada pengalaman dihianati karyawan. Alhasil dia menjadi lebih aktif mengawasi mereka. Bahkan Steven tinggal dekat kolam dan mengawasi 24 jam disana.

Bukan berarti masalah tidak datang ketika sukses ya. Usaha peternakan ayam sempat terpukul karena flu burung. Bisnis miliknya jatuh tidak menyisakan karena harga jatuh. Dia juga pernah membuka usaha lembaga pendidikan.

Namun Steven ditipu rekan kerja bahkan merugi Rp.30 juta menguap hilang. Berbisnis budidaya ikan harus dikerjakan 24 jam. Ketika hujam malam hari, dia turun membuka kolam agar tidak banjir kena air.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Kommentarer