Aplikasi Kasir AIPOS Wirausaha Muda Mandiri 2016

Komentar · 14 Tampilan

Siapa tidak mengenal nama aplikasi kasir AIPOS. Berkat Wirausaha Muda Mandiri, baik aplikasinya dan sang pencipta semakin dikenal luas oleh masyarakat, terutama pengusaha para UMKM. Berikut profil Sunaryono, sosok pencipta AIPOS yang tumbuh dari ajang bergengsi tersebut.

Siapa tidak mengenal nama aplikasi kasir AIPOS. Berkat Wirausaha Muda Mandiri, baik aplikasinya dan sang pencipta semakin dikenal luas oleh masyarakat, terutama pengusaha para UMKM. Berikut profil Sunaryono, sosok pencipta AIPOS yang tumbuh dari ajang bergengsi tersebut.

 
Sunaryono atau lebih dikenal bernama Aryo sebagai panggilan. Pemuda asli Wonosobo, Jawa Tumur, kelahiran 13 Juni merupakan bungsu dari empat bersaudara. Dia terlahir dari keluarga sederhana jadi tidak banyak gaya. Ia tumbuh menjadi sosok yang cerdas, mandiri, menyukai pendidikan dan kreatif.
 
Ayahnya telah meninggal sejak dikandungan 3 bulan. Inilah motivasi dirinya begitu bekerja keras, yakni untuk membahagiakan ibunya. Dia memiliki gelar S1 Teknik Informatika di Universitas Sains Al Quran (UNSIQ), dan mendapatkan gelar S2 Teknik Informatika Dian Nuswantoro (UDINUS).
 
Dia melanjutkan studi S3 untuk jurusan yang sama. Jadi pantaslah ia mendapatk aneka penghargaan di bidang IT. Saat ini, Aryo tengah memperdalam artificial intelligence, dan pengembangan robotik di Indonesia.

 

Pengusaha di Bidang IT

 
Ketertarikan akan dunia komputer bermula sejak SD. Aryo kecil mengenang pernah ikut pameran komputer. Di sana, Aryo melihat permainan baru, namanya Prince of Persia cikal bakal game 3D. Ia juga mengenal game Mortal Kombat, aplikasi Primbon, dan lain- lain yang ngetren di tahun 90′ an.
 
Masuk SMA dia semakin mengenal kinerja komputer PC. Hingga ia memutuskan ingin masuk ke jurusan komputer. Aryo melanjutkan D1 Jurusan Teknik Informatika di LKP Abdi Negara Soedirman. Sembari kuliah, dia bekerja menjadi agen ditribusi rumah tangga seperti panci atau oven.
 
Dia bekerja untuk membantu teman yang memiliki keterbatasan fisik. Aryo memperkuat mental dan komunikasi. Begitu perkuliahan berjalan, Aryo kemudian bergabung UKM Koperasi, dan bertambah wawasan. Niat Aryo berkuliah sempat luntur, karena melihat teman- temanya sukses bekerja di luar.

 

Aryo melihat teman- temannya yang alumni sudah bekerja. Mereka mempunyai penghasilan sendiri dan tidak menyusahkan orang tua. Ia ingin tidak membebani ibunya karena berkuliah. Perlu dicari solusi nyata, mangkanya Aryo mulai giat membangun usaha sendiri di tahun kedua perkuliahan.

Sembari berbisnis Aryo melanjutkan kulaih sampai jenjang tertinggi. Dia bahkan mendaptkan nilai cumlaud 3,38 dari S2 Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS). Bisnis pertama Aryo tak jauh dari bidang IT, tetapi pertama kali dia membuka usaha foto copy brosur.

Dia lalu membuka usaha teknisi komputer dan kursus office. Ini dilakukan sendiri berkeliling dari pintu ke pintu. Tanpa malu dia menawarkan diri mengajarkan Microsoft Office. Usaha berjalan baik sampai mampu membiayai kuliah.

Sampai sang ibu menawarkan pinjaman untuk membeli komputer. Ibunya memberi uang pinjaman Rp.5 juta sebagai modal. Dibelikannya dua komputer Pentium 3, satu unit printer, 1 motor bekas dan 1 unit handycam. Ini kemudian menjadi modal awal bisnis IT bernama Media Utama Computer.

Aryo pulang lantas membuka usaha bermodal garasi rumah. Ia membakai garasi rumah milik kakak sepupunya. Media Utama Komputer menawarkan layanan pengetikan, rental, dan video shooting. Di awal 2009, sang kakak kandung memberikan sedikit uang modal untuk menyewa ruko.

Menemukan Aplikasi Kasir AIPOS

Ternyata rencana tidak sesuai harapan, karena bermunculan usaha komputer sejenis yang mengekori. Ia kehilangan pendapatan apalagi pesaing bermodal besar. Tampilan mereka pun lebih menawan dan memikat para pelanggan. Aryo makin kehilangan banyak pendapatan dan kehabisan modal.

Rental komputer berkembang menjadi warnet- warnet. Internet memasuki kota kelahirannya, dan tiap warnet memiliki unit komputer lengkap. Ruangannya nyaman dan menawarkan internet berkecepatan tinggi. Ditambah toko komputer yang bermunculan membawa produk komputer dari luar masuk.

Harga komputer yang semakin terjangkau merusak pasar pengetikan. Aryo kehilangan pelanggan tapi tidak komunitas. Dia menggagas komunitas IT Wonosobo bernama Dieng Cyber. Komunitas ini ditunjuk menjadi fasilitator dan pendamping UPTD SKB Wonosobo pada tahun 2010.

Dari komunitas Dieng Cyber maka lahirlah usaha bernama CV. Dieng Cyber. Mereka diberi amanah pengelolaan data dari Pemerintah Daerah Wonosobo. Di tahun 2012- 2014, mereka menciptakan aplikasi buat kepegawaian Kabupaten Wonosobo, dan aplikasi kepegawaian Kepolisian Wonosobo.

Tahun 2015, lahirlah aplikasi database PSM (Penggerak Swadaya Masyarakat) Kementrian Desa. Di tahun 2016, Dieng Cyber tertarik mengembangkan Big Data dan IoT, yang menyangkut analisa data retail. Aryo mengatakan ini akan memberikan UKM kemampuan analisa data dan promosi maksimal.

Tahun 2017, barulah mereka menghasilkan aplikasi bernama AIPOS, dan mendapatkan penghargaan Juara 2 Wirausaha Muda Mandiri 2016. Berkat inilah aplikasi AIPOS menjadi dikenal masyarakat dan laris. Berkat ini pula Aryo bisa membadalkan Haji ayah, menghajikan ibu, beli mobil dan rumah.

Selengkapnya: www.sunaryono.my.id

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar