Pencipta Kompor Air Pemenang Wirausaha Muda Mandiri

Komentar · 71 Tampilan

Dia terlahir keluarga sederhana asal Desa Cihambulu, Jawa Barat. Pemuda pencipta kompor air yang memenangkan ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015. Dede Miftahul Anwar sempat mengejutkan lini pemberitaan Indonesia. Apakah mungkin kita menciptakan kompor menggunakan bahan bakar air.

Dia terlahir keluarga sederhana asal Desa Cihambulu, Jawa Barat. Pemuda pencipta kompor air yang memenangkan ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015. Dede Miftahul Anwar sempat mengejutkan lini pemberitaan Indonesia. Apakah mungkin kita menciptakan kompor menggunakan bahan bakar air.

 
Terlahir di Kampung Keranjang, Desa Cihambulu, Kec. Pabuaran, Kab. Subang, Jawa Barat, yang menjadi sosok teladan bagi pemuda di kampunya. Tidak banyak pemuda desa berhasil masuk ke jenjang tertinggi. Kebanyakan mereka merupakan lulusan sekolah menengah pertama atau atas.

 

Dia termasuk sosok kritis dalam melihat kehidupan sosial masyarakat. Kenapa gas elpiji begitu sulit ditemukan ketika penduduk begitu membutuhkan. Maka Dede menciptakan kompor sendiri sebagai pengganti kompor gas elpiji.

 

Pengusaha Kompor Air

 
Sosok cerdas itu lalu mengutak- atik unsur kimiawai air. Mahasiswa Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, yang terbiasa meneliti unsur- unsur kimiwai benda. Dia mencoba menggali unsur dalam air, yang terdiri dari dua unsur hidrogen dan oksigen.
 
Dede mengurai hidrogen yang kemudian oksigennya diendapkan. Senyewa air ini memang memiliki banyak unsur. Menurutnya dua unsur tersebut didapat melalui cara khusus. Zat kimia khusus yang bisa didapatkan dimana- mana. Begitu terkena air maka lepaslah dua unsurnya hidrogen dan oksigen.
 
Nah, unsur hidrogen inilah kunci, untuk menciptakan kompor pengganti elpiji. Unsur hidrogen inilah yang dapat diurai dijadikan api. Dede lalu merubah unsur hidrogen menjadi gas terbakar. Dia lalu menjadikan ini sebagai bahan bakar kompor miliknya.

 

Dede lebih memilih mengabdikan diri menjadi pengusaha. Begitu produk ini berhasil dia mengajak semua warga desa. Ia membuat pertunjukan dihadapan warga melalui balai desa. Bukan mudah untuk meyakinkan pendudukan akan kompor air.

Penduduk desa nampak meragukan pertunjukan Dede nanti. Tetapi begitu terbukti keluar api, 80% dari penduduk desa tertarik dan setuju menggunakan kompor miliknya. Apalagi ia meyakinkan lewat pertunjukan bahwa ini aman dan mudah digunakan.

Begitu mereka semua membeli maka resmilah CV. Energon Teknologi. Dia mengajak para pemuda untuk ikut bergabung. Agar mudah dia membangun tempat pengisian bahan bakar. Jadi Dede tidak lepas tangan begitu kompor jadi. Dede membangun Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH).

Gas hidrogen yang terurai dari air tersebut dijual lebih murah. CV. Energon menjual Rp.10 ribu setiap tabung untuk tiga minggu. Sejak dia menjual kompor dan bahan bakar ini, permintaan semakin besar berkat diviralkan media masa. Dede mampu meraup omzet sampai ratusan juta di tahun 2015 saja.

“Bahan- bahannya sangat mudah didapatkan dan sangat murah. Jadi saya bisa menjual gas hidrogen lebih murah dibanding elpiji,” cetusnya.

Ia membentu tim solit di dalam perusahaan. Begitu hak paten turun, Dede semakin mantap memberi penyuluhan kepada masyarakat luas. Bahwa ini merupakan penemuan baru bahan bakar pengganti gas elpiji. Harga yang dipatok pun lebih murah dibanding gas elpiji di masyarakat umum.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar