Membangun perusahaan aplikasi tak perlu muluk- muluk. Anak muda tak harus menarget hasilkan angka tertentu. Herland Firman Agus yang tak pernah memiliki ekspetasi berlebihan. Bermimpi besar boleh tetapi harus sejalan dengan apa yang dikerjakan.
Minat Tumbuh dengan Waktu
Firman terlahir dari keluarga mapan tetapi mandiri. Ayahnya bekerja
di usaha perminyakan, alhasil dia diarahkan menuju ke arah sana. Dia
penah bersekolah di SMA Cendana Chevron. Raiu sebagai kota minyak
memiliki prospek. Sang ayah melihat peluang anaknya untuk masuk di
bidang tersebut.
“Jadi lingkungan telah membuat saya ingin bekerja di perminyakan,” jelas Firman.
Prinsip bahwa selama positif akan
menghasilkan sesuatu. Firman tak segan melepaskan keinginan masuk dunia
perminyakan. Rezki tak akan pernah tertukar sudah memiliki takaran. Maka
dia tak takut kehilangan rezeki, meskipun itu berarti bertaruh dengan
melepaskan kenyamanan.
Mungkin nyaman bekerja sebagai
tenaga ahli perminyakan seperti ayah. Bukannya menerima itu, ia malah
beresiko menekuni teknologi yang samar- samar. Dia tak bisa menebak mau
menjadi apa bila menekuni teknologi. Firman bekerja keras hingga menjadi
lulusan berprestasi ketika tamat kuliah.
Dia tak pernah berpikir untuk mengerjakan bisnis aplikasi. Menurutnya dia lebih condong memilih ke aktivitas outdoor. Firman juga bukan orang yang aktif bermain internet sejak dulu. Dia sempat mau masuk ke jurusan pertambangan ITB.
Tetapi dia ditolak hingga lepas sudah hasrat memasuki dunia perminyakan. Dia tak ngotot untuk bisa menyukai satu hal. Memilih untuk berhijrah ke Bandung, Firman malah masuk ke jurusan IT lewat Telkom University. Dia sama sekali belum tertarik akan dunia teknologi ketika baru masuk.
Awal dia belum tertarik untuk mengerjakan teknologi sama sekali. Dia malah aktif menjadi aktivis lewat kegiatan organisasi. Alhasil nilainya jeblok, indeks prestasi turun sampai angka dua koma, hingga dia dipanggil untuk ditanyakan mau apa.
Usaha Teknologi Terkini
Dia cuma punya laptop dengan koneksi internet biasa. Tidak super cepat tetapi cukup menghasilkan karya. Firman mampu menghasilkan produk digital mumpuni. Aplikasi pertama bernama Aortalife, yang mana mendokumentasi keadaan organ vital manusia.
Tidak hanya membangun Aourtalife sebagai andalan. Dia berhasil membuat aneka aplikasi yang banyak. Maka lahirlah Newbee Corporation, perusahaan yang memproduksi aneka aplikasi, dan telah berkembang pesat. Aplikasi milik Newbee Corp fokus mencarikan solusi permasalahan manusia.
Perusahaan startup yang memproduksi bermacam- macam. Usaha yang berkembang pesat sampai menjadi perusahaan Perseroan Terbatas (PT). Produknya banyak seperti Korankoe, Envious, Pinterus, ieGamelan, Hi Indonesia, ERP Bebek Goreng Kaleyo, Simonas, Raja Empat Adventure.dll.
Firman kini tengah fokus mengerjakan aplikasi usaha e-Resto. Dia mencoba menjadi provider utama bagi para pemilik restoran. Bicara mengenai startup teknologi memang masih berpeluang. Tetapi itu bukan tanpa resiko, sudah banyak starup naik dan tenggelam mencoba beradaptasi dengan pasar.
Inilah mungkin yang menyebabkan tim inti sering gonta- ganti. Mereka tim dari perusahaan startup harus komit. Tim kerja harus bisa mengeksekusi ide- ide kreatif Firman. Banyak peluang besar dari berbisnis teknologi startup. Dia pun lebih memilih tidak fokus pada satu produk ataupun layanan saja.
Ia mengisahkan pernah menjadi konsultan. Perusahaan mereka yang fokus mencari peluang usaha. Alih- alih hanya mengerjakan satu jenis aplikasi atau game saja. Sekarang banyak perusahaan startup dibanding dulu.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.