Jual Minuman Bandrek Kemasan Pengusaha Miliarder

Komentari · 95 Pogledi

Tak disangka jual minuman bandrek kemasan bisa hasilkan segini. Pengusaha miliarder disematkan kepada pria bernama Toni Hadiputra. Berkat ketekunan dan kerja keras bisa melebihi gaji kita. Toni juga tak sedikit mengorbankan diri. Nilai segitu pantas atas pengorbanannya membuka usaha.

Tak disangka jual minuman bandrek kemasan bisa hasilkan segini. Pengusaha miliarder disematkan kepada pria bernama Toni Hadiputra. Berkat ketekunan dan kerja keras bisa melebihi gaji kita. Toni juga tak sedikit mengorbankan diri. Nilai segitu pantas atas pengorbanannya membuka usaha.

 
Pria kelahiran 31 Januari 1979, nekat membuka usaha padahal sudah beberapa kali gagal. Dia baru sadar bahwa semua tak bisa dilakukan sendiri. Ia menyukai makan dan minuman tradisional. Padahal dia bukanlah orang jawa tulen, kedua orang tuanya tinggal di Bukittinggi, Sumatra Barat.
 
Dia suka bandrek dan bajigur. “Bandrek dan bajigur sekarang susah dicari,” ia mengenang. Maka pria yang berkuliah Teknik Manufaktur, Politeknik Manufaktur Bandung ini, mencoba untuk membuat sendiri. Awalnya dia samak sekali tidak berniat untuk menjual minuman ini.
 

Pengusaha Coba- Coba

 
Bermula dari dia yang menemukan 100 kilogram jahe. Ia yang berdagang membeli jahet untuk calon pembeli. Namun pembelian batal karena harga tidak disepakati. Toni awalnya ditawari Rp.32.000 per- kg. Eh begitu ada, sang pembeli malah minta murah, harganya diminta jadi Rp.25.000 per- kg.
 
Pembeli tersebut lalu mengancam tidak mau membeli. “Kalau tidak, ia tak mau beli. Saya tolak!” ia mengenang. Ia pun memutar otak untuk memanfaatkan jualan tak laku. Maka ia mencoba untuk bisa membuat bandrek.
 
Toni mulai mencari resep dari internet. Ia lalu meracik jahet dan lada. Tetapi bahan- bahannya malah kelebihan. “…sampai saya rasakan mulut saya terbakar, ha- ha- ha,” Toni memperagakan pristiwa kalai itu. Kompososi pas barulah dia memproduksi bandrek tersebut, tetapi belum instan.
 
Toni menjelma menjadi pengusaha. Dia membuat minuman bandrek. Belakangan dia meracik bajigur instan. Usaha tersebut memproduksi 5000 dus perbulan, mberisi 120 kemasan berat 26 gram masing- masing. Berkat itu dia mendapatkan juaran II Wirausaha Muda Mandiri, Kategori Boga.

 

Dia mendapatkan hadiah Rp.20 juta dari ajang tersebut. Ia menggunakan uang tersebut untuk bonus dan gaji karyawan. Untuk kebutuhan bahan baku, dia membeli dari para petani baik bahan jahe, lada, dan cabai. Tahun 2007, dari kemasan kertas dirubah menjadi alumunium foil agar lebih tahan lama.

Walau sukses dia ternyata pernah melewati masa -mas sulit. Selain dia gagal menjadi pengusaha, juga pernah bekerja jadi staf perawatan pengecoran. Usaha yang pernah dia lalui menjadi agen penjualan mesin pengering. Ini cuma bermodal nekat dan kemauan sampai mencapai titik sukses sekarang.

Awal- awal dia membuat bandrek dan bajigur kemasan sendiri. Ia mendesain sendiri hingga didesain prefesional. Faktor desain dipercaya mampu meningkatkan penjualan mereka. Toni sadar dirinya tak bekerja sendiri. Pada awalnya dia mengalami keraguan apakah usaha yang dirintisnya berhasil.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentari