Bisnis Coklat Tempe Linda Raup Jutaan Rupiah

Kommentarer · 97 Visninger

Kreativitas tanpa henti membuat Linda jadi pengusaha. Berkat bisnis coklat tempenya, Linda Ivone Manuputty mampu menembus pasar luar negeri. Pengusaha wanita kelahiran Ambon ini mengatakan bahwa produknya spesial. Bukan sembarangan memakai tempe melainkan yang berkualitas tinggi.

Kreativitas tanpa henti membuat Linda jadi pengusaha. Berkat bisnis coklat tempenya, Linda Ivone Manuputty mampu menembus pasar luar negeri. Pengusaha wanita kelahiran Ambon ini mengatakan bahwa produknya spesial. Bukan sembarangan memakai tempe melainkan yang berkualitas tinggi.

 
Produk racikannya disejajarkan dengan coklat berisi almond. Bila biasanya tempe dijadikan teman makan nasi, sekarang oleh Linda jadi isian coklat. Hasilnya tidak kalah crunchy dibanding coklat berisi kacang apalagi almond.
 

Tempe Dijual ke Luar Negeri

 
Bisnis coklat tempe bermerek “Edun” mampu dibuat sangat sederhana. Warga Komplek Padasuka Ideal Residence Blok D2, No. 11, RT 03 RW 12, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Dia membuat coklet cukup dirumah saja, rasanya gurih manis dibuat dengan peralatan sederhana.
 
Tidak mudah karena dia membutuhkan pengalaman lama. Selama 8 tahun barulah produk itu bisa menghasilkan setara coklat ternama. Linda menjelaskan sudah 5 tahun semenjak dirinya berbisnis. Ia melakukan semua berbekal coba- coba alias trial and error.
 
Segala uji coba ia lakukan untuk menghasilkan tekstur, ukuran tempe yang pas, dan rasa sempurna. Ia menciptakan coklat tempe crunchy atau kriuk. Dia berkisah bahwa Dominico, putranya yang berusia 13 tahun, tidak menyukai tempe padahal makanan ini begitu populer di masyarakat.
 
Dia kemudian berinovasi untuk menghasilkan produk kesukaan. Ia mempunyai ide menggabungkan coklat dan tempe. Tidak mudah karena itu saja belum cukup membuat suka “Awalnya anak saya tidak menyukai tempe. Saya berpikir keras agar anak saya tau tempe mengandung manfaat,” tuturnya.
 
Ia menjelaskan bahwa anaknya menyukai coklat. Dia kemudian gabungkan dan hasilnya memuaskan. Linda lantas menjualnya di Instagram @ivonelinda33, pengusaha wanita ini lalu menawarkan ke reseller, darinya dijual Rp.6 ribu dan pihak reseller bisa menjual sampai Rp.10 ribuan.
 
Linda tak hanya berhenti disebatas membuat coklat tempe. Ia mengembangkan aneka rasa dari yang pedas, dan orginal. Tidak cuma tempe kemudian juga ia membuat coklat kacang. Sukses Linda bisa menggaet pihak Dinas Pariwisata Jawa Barat, yang memesan coklat tempe sampai satu kuintal.
 
Alhasil produk coklat tempenya bisa melenggang sampai ke luar negeri. Dia menjual ke Amerika, Jepang, dan Hong Kong. Dari Nevada, Amerika Serikat, dirinya mengikuti pameran kuliner. Mereka warga Amerika menyukai produknya, bukan karena coklatnya melainkan karena isi tempe itu sendiri.
 
Awal dia sangat bekerja keras karena ini tidaklah mudah. Memperkenalkan produk baru sangat sulit diterima pasar. Untuk menyambung hidup bisnisnya, dia juga menjalankan bisnis sampingan jadi translator Mandarin, Kanton, dan Phong Thung Hwa untuk berbagai perusahaan di Jawa Barat.
 
Ketika ada orang China yang berkunjung ke perusahaan, maka Linda mencari celah untuk melakukan promosi coklat tempenya. “Alhamdulillah banyak yang suka dan pesan,” tutup Linda, mengakhiri percakapan dengan pihak Detik.com

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Kommentarer