penari perut berusia 32 tahun itu ditangkap di Bandara Internasional Kairo, pada 22 Juni 2025, saat akan terbang ke Dubai untuk liburan.
Linda Martino ditangkap dan ditahan setelah aparat setempat menonton video-video penampilannya saat menari perut. Semua video itu diunggah sang penari lewat media sosial.
Dalam video tersebut, Linda terlihat sedang mencari dengan menggoyangkan dan meliuk-liukkan pinggulnya sambil memamerkan belahan dada ke arah penonton.
Atas aksinya tersebut, Linda Martino dianggap sengaja mempertontonkan lekuk tubuhnya di hadapan publik. Di Mesir, apa yang dilakukan Linda tersebut dianggap sebagai tindakan melanggar moralitas dan kesopanan serta nilai-nilai masyarakat.
Tak hanya itu, jaksa setempat juga menambahkan tuduhan ‘memproduksi konten cabul dan hasutan untuk melakukan perbuatan cabul lewat media sosial’ kepada Linda.
Atas dua tuduhan tersebut, Linda Martino terancam 1 tahun penjara dan harus menjalani kerja paksa. Pihak Otoritas Italia sudah mengetahui kasus itu dan berusaha memberikan bantuan hukum padanya.
Meski lahir di Mesir, namun Linda Martino menikah dengan seorang pengusaha Italia bernama Domenico Martino. Pasangan ini sempat tinggal di Swiss sebelum akhirnya kembali ke Kairo.
Namun setelah bercerai dari Domenico pada tahun lalu, Linda tetap mempertahankan kewarganegaraan Italia miliknya. Sehingga saat ini, dia memiliki dua kewarganegaraan, Italia dan Mesir.
Pembelaan Linda Martino
Daily Mail melaporkan, Linda Martino sudah menjalani satu kali persidangan di mana hakim menolak permintaan jaminan yang diajukan sang penari.
Linda juga dengan tegas membantah semua tuduhan untuknya. “Tari perut adalah seni dan aku tidak menghasut siapapun untuk berbuat jahat. Tari perut bukanlah kejahatan,” ujarnya di sidang.
Linda Martino menambahkan, “Apa yang kalian lihat di media sosialku adalah seni. Tari perut adalah pertunjukan artistik. Beberapa video tampaknya sudah diedit sehingga aku terlihat buruk.”
Dalam pembelaannya, Linda juga memastikan, memiliki dokumen dan lisensi resmi sebagai penari perut profesional. Sehingga dia tak merasa ada yang salah dengan aksinya.
Namun jaksa setempat tak mengindahkan pembelaan Linda Martino tersebut dan menyebut dia secara sadar dan sengaja melanggar hukum Mesir dengan melakukan tarian yang mengandung unsur sensualitas.
Linda Martino bukanlah satu-satunya penari perut yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara di Mesir. Dalam 2 tahun terakhir, tercatat ada 14 belly dancer yang dipenjarakan akibat pertunjukannya.
Hal itu membuat banyak pihak yang khawatir dengan penegakan hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi.*