Untuk menarik masyarakat mengunjungi perpustakaan, perpustakaan perlu menerapkan strategi promosi perpustakaan, strategi sendiri memiliki pengertian yaitu suatu proses perencanaan atau taktik untuk menjalankan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya.Sedangkan Promosi adalah suatu kegiatan untuk memasarkan atau aktivitas untuk memperkenalkan suatu kegiatan, barang atau tempat untuk mempengaruhi atau membuat seseorang tertarik dengan hal yang di tawarkan lewat promosi tersebut.
Jadi Strategi promosi yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menginformasikan serta memperkenalkan layanan perpustakaan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi atau peminjaman barang koleksi yang ada di perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan tersebut ialah untuk menarik masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan memberikan informasi, referensi, serta bahan bacaan.
Di era digitalisasi, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di perpustakaan tidak hanya memudahkan pengguna untuk menemukan layanan dan informasi, tetapi juga dapat digunakan untuk mempromosikan perpustakaan. Tetapi pada era digitalisasi ini membuat masyarakat lebih mudah menemukan bahan bacaan, sumber informasi, serta mencari referensi melalu internet dan menyebabkan masyarakat menjadi kurang minat untuk mengunjungi perpustakaan.
Oleh karena itu Perpustakaan perlu mengembangkan strategi promosi yang tepat seperti membuat event-event tertentu, mengadakan bazar buku, membuat talkshow gratis, mengadakan pemilihan duta baca perpustakaan, mengadakan konser literasi di perpustakaan agar banyak yang merasa tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
Upaya selanjutnya yaitu membuat branding media sosial. Branding media sosial dapat mempermudah promosi perpustakaan ke masyarakat, dengan melakukan promosi atau membuat pamflet semenarik mungkin di media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube untuk menarik pengguna sosial mengunjungi perpustakaan.
Pepustakaan juga bisa memanfaatkan jasa influencer. Menggunakan jasa influencer ini merupakan salah satu cara yang cukup ampuh untuk menarik minat masyarakat. Influencer bisa menunjukan hal-hal yang menarik yang ada di perpustakaan. Sehingga membuat para pengikutnya merasa tertarik untuk mengunjungi perpustakaan yang disiarkan oleh influencer tersebut. Dengan demikian, tujuan promosi perpustakaan dapat tercapai dengan baik. Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa perpustakaan perlu mengikuti perubahan teknoogi di era digitalisasi ini untuk melakukan promosi perpustakaan agar masyarakat tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. Oleh karena itu, Sarana untuk mempromosikan yang menjadi daya tarik di era digtalisasi saat ini adalah media sosial. Maka perpustakaan perlu menggunakan media sosial dengan baik, karena memiliki pengaruh besar pada kegiatan promosi.