Perlu di Pahami Pentingnya Stop Loss dalam Trading

Komentar · 74 Tampilan

Kami tidak pernah bosan mengingatkan teman-teman trader baru, "Ayolah, selalu pasang SL!" Bukannya saya senang kalo liat posisi mereka pada kesabet SL.

Topbisnisonline.com - Pasti banyak trader yang mengeluh, "Hmmmmm… MC lagi deh!". Tanggapan saya cuma satu, pasti gak pake SL kan?"  Kenapa gak kapok-kapok ya? Harusnya mereka sudah tahu kalau trading tanpa Stop Loss (SL) itu selalu berujung pada Margin Call (MC). Masalah SL ini memang selalu jadi masalah yang lumayan rumit, terutama bagi trader yang relatif baru. Memang sih, trading tanpa SL "kelihatannya" gak pernah salah posisi. Iya, memang gak pernah salah posisi kok, lah sekalinya kita mengakui salah posisi kan kalo account dah habis

Kami tidak pernah bosan mengingatkan teman-teman trader baru, "Ayolah, selalu pasang SL!" Bukannya saya senang kalo liat posisi mereka pada kesabet SL. Tapi jujur, saya tidak pernah bosan mengingatkan mereka untuk selalu memasang SL, sejujurnya, saya suka sedih melihat rekan-rekan trader yang berguguran karena kapok kena MC. Apa penyebabnya? Sebagian besar ya itu tadi, trading tidak memakai SL. Ok deh, anggap aja kita dah kapok trading tanpa SL dan sudah sepakat untuk memasang SL.

Masalah berikutnya adalah: berapa sih SL yang tepat? Yuk mari kita cari formula yang tepat untuk menentukan SL ini. Kata beberapa maestro trading sih, ada beberapa patokan yang bisa kita pakai dalam menentukan SL. Mari kita coba simak satu per satu:

  • Menggunakan Patokan High-Low Harian

    Anda bisa menentukan SL dengan menggunakan nilai high-low sehari sebelumnya. Pasang Stop Loss di 10 points di atas high untuk posisi sell dan 10 points di bawah low untuk posisi buy.
     
  • Menggunakan Bollinger Bands

    Anda juga bisa menggunakan Bollinger Bands sebagai dasar penentuan SL dengan patokan: pasang SL di 10 points di atas upper band untuk posisi sell dan 10 points di bawah lower band untuk posisi buy.
     
  • Menggunakan Dasar Elliot Wave Theory

    Jika anda menggunakan Elliot Wave Theory untuk menganalisis market, maka:

    - Tempatkan SL 10 points di bawah titik terendah dari wave ke-2  di bullish trend jika anda mengambil posisi buy di wave ke-3. Tempatkan SL 10 pips di bawah titik terendah dari wave ke- 4 jika anda mengambil posisi buy di wave ke-5

    - Tempatkan SL tepat di atas/bawah titik puncak/dasar lembah dari wave sebelumnya ketika anda melakukan short/long berdasarkan pada A-B-C correctional waves.

Oke, cara-cara di atas mungkin bisa anda gunakan sebagai patokan-patokan dasar. Anda bisa memilih dan menyesuaikannya dengan trading system yang anda gunakan. Oh iya, perlu saya tambahkan, patokan manapun yang anda pilih, pastikan bahwa SL terletak pada nilai dimana "Anda sanggup kehilangan uang Anda". Camkan ini di pikiran Anda, lebih baik kita loss 20 pips sebanyak 10 kali daripada sekali loss tapi borongan 500 pips, atau malahan MC. So? Lagi dan lagi: Jangan lupa pasang Stop Loss yah! Supaya anda nggak cepet nyusul para "mantan" trader yang pensiun dini gara-gara kapok keseringan MC.

Komentar