Kisah Pengusaha
Setelah lebih dari 14 tahun berkecimpung lebih dari 14 tahun di dunia industri telekomunikasi. Akhirnya, Ita bisa mandiri melalui PT. Alita Praya Mitra. Barulah ia berani mengembangkan sayapnya menjadi seorang wirausahawan setelah cukup lama mengenal dunia IT.
Proyek pertama yang ditangani oleh PT. Alita Praya Mitra adalah membangun infrastruktur telekomunikasi di negara Kamboja. “Pada saat itu di Kamboja relatif belum aman. Banyak ranjau dimana-mana.
Dia langsung masuk ke dunia ini, menjadi karyawan selama bertahun- tahun. Begitu lulus di tahun 1983 -an, perempuan asli Bandung bekerja di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Disini ia diterjunkan di bagian transmission engineering.
Ketika ditanya apakah menunggu market dulu baru bikin perusahaan? atau sebaliknya. Ita dengan mantap menjawab, “bikin perusahaan dulu,” jawabnya. Dia berkaykinan market bisa dicari, dan butuh kepercayaan.
“Memang saat itu kepercayaan diri sedang tinggi-tingginya. Tapi buat saya menjalani hidup ini ya, dijalanin aja. Dan saya punya tekad bahwa dengan niat baik, dan dengan suatu usaha kita akan memperoleh hasil,” jelas Ita melalui alita-indonesia.com, situs informasi perusahaannya.
Sebagai satu-satunya perusahaan yang mengerjakan proyek infrastruktur telekomunikasi seperti switching, produksi telepon dan fiber optic, di perusahaan ini pula Ita mengenal vendor telekomunikasi terkemuka asal Jepang, NEC.
Perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini, memang menempatkan Ita Yuliati berada di tempat yang didominasi oleh laki-laki. “Saya tidak merasa harus berkompetisi di dunia laki- laki.
Bisnis komunikasi
Di proyek pertama mereka diberi tugas membuat desain dan konsep, namun lama- kelamaan malah Ita dan timnya dipercaya mengerjakan semuanya. Mereka mengerjakan semuanya dari desain, konsep, dan selesai, meski saat itu Kamboja tengah dalam keadaan perang. Ita memberanikan diri menerima proyek tersebut.
“Saat di Kamboja saya melihat situasi Kamboja mirip Indonesia 30 tahun yang lalu. Jadi buat saya ini masih ada kesempatan untuk tumbuh. Letak geografisnya juga bagus dan mereka dulunya juga kaya. Jadi saya putuskan untuk mengambil tugas itu. Tapi saya mulai dari hal kecil. Saya tidak ingin memulai dari yang besar,” jelasnya.
PT. XL Axiata Tbk. kemudian mempercayakan Alita mengerjakan proyek transmisi bersama dengan NEC di luar Jawa. Dalam hal ini Alita bertindak sebagai main kontraktor dan menjadi sistem integrator. Sedangkan perangkatnya disediakan NEC.
“Setelah berdiri kurang lebih 15 tahun, dimana 5 tahun terakhir Alita mulai mengembangkan usahanya, tidak hanya di bidang infrastruktur telekomunikasi saja, tapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti IT Solution,” paparnya.
Ia menambahkan jika melihat trend ke depan terjadi perpaduan antara telekomunikasi dan IT sehingga akan lebih dibutuhkan IT Solution kedepannya, seperti konten, aplikasi dan lainnya. Alita Group kini telah sukses berkembang cukup pesat dan telah menjadi Holding Operating Company, juga senantiasa melakukan rencana strategis dan ekspansi bisnis melalui diversivikasi bisnis.
Bukan cuma itu, dimulai dari satu orang karyawan pada awal pendirian
perusahaan, kini Alita dibawah kepemimpinan Ita telah mempekerjakan
kurang lebih 500 orang dengan omset ratusan miliar setiap tahunnya Lini
Kepiawaian Ita sebagai pengusaha handal tidak sebatas pada dunia usaha telekomunikasi dan IT. Ita juga memiliki bisnis dan ketertarikan mengelola restoran dan butik.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.