Menjadi pengusaha laundry 24 jam. Kisah Kukuh Ginanjar belajar melalui pengalaman orang lain. Ia menjadikan pengalaman sebagai senjata. Pengusaha muda jasa cuci asal Bandung ini masuk dikala tidak tepat. Pasalnya usaha laundry sudah menjamur ketika dirinya memulai.
Pengusaha Laundry
“Saat itu, di daerah kampus memang sudah ada laundry, tapi banyak yang mengeluh soal pelayanannya,” kata Kukuh kepada Republika.
Kukuh mahasiswa Semester tiga STT Telkom Bandung, Jawa Barat, ini membuktikan. Kamu perlu banyak mengamati sebelum memulai berbisnis. Agar tidak mengecewakan pelanggan maka muncul ide kuota.
Dalam tempo sebulan usahanya menjaring dua ton pakaian kotor. Pemuda asal Klaten ini mengaku semua itu bermodal pas- pasan. Modal awal seorang Kukuh cukup 300 ribu di kantong.
Kalau peralatan?
Ia ternyata punya cara tersendiri. Dia rajin menemui teman- teman menawarkan satu proposal bisnis. Berkat keahlian melobi Kuku bisa mendapat Rp.5 juta. Uang patungan tersebut barulah digunakan sebagai modal buat peralatan.
“Saya sadar sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana mau tak mau harus kreatif mencari tambahan biaya,” tutur Kukuh.
Bisnis Laundry 24 Jam
Ia sendiri tidak sebebas kita. Meski begitu bisnisnya tetap melejit sambil menjalankan ikatan dinas. Ya, betul, dia kala itu tengah menempuh pendidikan ikatan dinas, dan ini memberinya bebas biaya kuliah. Akan tetapi ayahnya yang cuma guru SD tidak memberi banyak.
Keprihatinan membawa dia serius menjalankan bisnis. Dalam waktu lima tahun, Waroenk Laundry mampu melebarkan sayap ke berbagai wilayah. Cabang tersebar dari Sumedang, Jombang, Bangka Belitung, dan juga Palembang.
Sistem komputer termasuk dalam hal pelayanan. Sistem pengecekan via SMS bisa langsung diterima oleh administari sejak diterima dan proses packing. Ini memungkinkan pelanggan memantau cucian setiap saat lewat sistem notifikasi.
Menerapkan banyak strategi dan model manajemen membuat Kukuh yakin. Ia meyakinkan bahwa usahanya ini akan berkembang bagus, dan terbukti. “Kami siap menjadi barometer laundry Indonesia,” tuturnya.
Lantas bagaimana strategi marketing mumpuni. Maka, Kukuh memperkenalkan konsep bisnis 24 jam. Ini menjadi yang pertama buat bisnis laundry Indonesia. Dia juga menggalang konsep go green melalui produk detergen ramah lingkungan.
Strategi Bisnis Laundry
“Tarif terjangkau menjadi kelebihan kami,” paparnya.
Sukses berbisnis waralaba membawa Kukuh jauh melompat. Bayangkan pemuda 25 tahun ini sekarang bisa membuka banyak cabang dan terakhir membuka anak perusahaan.
Dia bahkan menyempatkan mengerjakan pesanan alamemeternya. Pria yang juga lulusan SMAN 1 Klaten ini, dipercaya mencucikan pakaian mahasiswa di asrama. Total 4.000 pakain kotor mahasiswa dari 16 tower dipegangnya sendiri.
“Saya hanya mendapatkan alat- alat kualitas rendah,” sebut finalis Wirausaha Muda Mandiri 2010 ini.
Menjadi pengusaha muda bukan perkara mudah. Ia sempat ditentang ayah dan ibunya. Berbekal ilmu kuliah dari satu kampus terkenal, harapan mereka Kukuh menjadi pegawai perusahaan bonafit. Apalagi sosok sang kakak adalah dokter lulusan UGM.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.