Sempat usaha mabel rotan bangkrut tetapi tidak menyerah. Pengusaha kelahiran Cirebon, 43 tahun silam, merupakan sedikit dari pengusaha rotan. Tujuh tahun sudah, Banyu Widjaya mempertahankan bisnisnya. Sudah berbisnis furniture rotan sejak 2007 silam.
Kemudian dia buka lapaknya di Jalan Solo Km 12, Mangunan. Dulunya dia buka di Jalan Solo Km 11, kemudian karena alasan tertentu dia akhirnya pindah ke tempatnya sekarang.
Sejak Januari 2015 dia berusaha keras berjuang, dari Cirebon pengalaman pahit pernah dirasa bahwa berbisnis furniture rotan tidak segampang dulu. Apalagi era global sekarang persaingan makin sengit. Ia bercerita, tahun 2004 silam, usaha furnitur di tempatanya dulu, Cirebon, gulung tikar.
Usaha Lagi
Banyu bangkit usaha mabel lagi. Perasaingan global menjadi faktor utama. Hanya sedikit pengusaha rotan mampu bertahan. Tinggal 30 persen saja pengusaha rotan mampu berjuang termasuk Banyu sendiri.
Karena itulah dia pergi beranjak ke Yogyakarta, harapan bahwa berbisnis rotan di Yogya lebih baik. Banyu memang berjuang sangat keras. Dia membangun bisnis finishing. Perakitan sudah dilakuakn di Cirebon.
Mulai merangkai rangka, menyamakan jari, mengikat komponen dan menganyam rotan sudah jadi. Di Yogyakarta dia tinggal mengoleskan impra. Tujuannya agar produk awet, tidak juga keliatan lusuh jika kita memandang. Produknya dibuat lebih menarik dengan cara tersebut.
Beberapa bulan jalan akhirnya dia bisa mempekerjakan karyawan. Artinya untung dihasilkan lebih baik dibanding berbisnis di Cirebon.
Kayu rotan sebenarnya bisa menjadi bisnis menjanjikan. Pasalnya kualitas tidak kalah dengan bahan kayu lain. Memiliki umur bahkan lebih awet dibanding beberapa kayu biasa. Selain itu nilai artistik rotan lebih keliatan dibanding kayu lain.
Rotan kan bisa bertahan sampai tujuh tahun. Tergantung perawatan bisa sampai lebih malah. Fokus usaha dia jalankan memang masih sebatas furniture. Mulai dari kursi, sampai perlengkapan makan lengkap dia punya. Juga beberapa pernak- pernik furniture hias.
Bahan mulai rotan alam, Banyu juga memakai rotan sintetis. Dia kini bekerja bersama tiga karyawan. Bekerja jualan dari jam 7.00 sampai 21.00. Berkat usahanya dia mampu membantu orang. Juga mampu memberi makan istri dan kedua anaknya.
Hidup Banyu dipenuhi rasa cukup karena usahanya bertahan sampai sekarang.