Pengusaha Marcella “Jasmine” Sutisna berbagi kisah sukses. Pemilik bisnis bumbu masak Samara Micron yang bermula sederhana. Ini merupakan usaha keluarga pemarutan kelapa. Berdiri sejak 1968, usahanya membuat mesin kelapa parut, lalu berkembang berjualan bumbu racik di era 80 -an.
Jasmine kini memenuhi kebutuhan bumbu dapur mandasar. Usaha bumbu memang sangat menggiurkan. Kita dikenal memiliki banyak jenis rempah. Masakan khas Indonesia mengandung banyak rempah, seperti rendang dan nasi goreng.
Bisnis Sederhana
Indonesia memang kaya dan sempat diserbu bumbu “palsu”. Gempuran bumbu kemasan palsu asal negeri Tiongkok menggetaskan. Samara Micron tidak goyah. Jasmine hadir menjadi produsen bumbu masak asli Indonesia. Mereka berpengalaman 49 tahun menghadirkan bumbu aneka bentuk.
Bahan bumbu meliputi tabur, racik, dan bahkan selai. Samara Micron juga membuka usaha selai buat roti dan kue. “Samara Micron mementingkan jaminan mutu,” ucap pengusaha Marcella Sutisna.
Bila mereka menjual bumbu cabe maka akan dapat cabe. Tidak terdapat campuran. Dia meyakinkan jaminan mutu. Ratusan bumbu kemasan dari rendang, gepuk, gule, soto, rawon, kare sampai opor. Dia menjual bumbu karena pengalaman menjadi ibu.
Bahwa ibu senang memasakan makanan buat keluarga. Tetapi ibu akan terkendala masalah bumbu masak. Terutama bila mereka ingin cepat memasak buat anak. Bumbu rendang saja membutuhkan puluhan rempah.
Samara Micron juga menghadirkan bumbu masak khas Eropa. Mereka menjual bumbu pizza, balado, barbeque, steak ladam hitam dan lain- lain. Mereka sudah mengantongi sertfikasi halal. Jasmine lalu menjelaskan bahwa mereka tidak memakai kimia.
Tampilan kemasan bumbu nampak bening terlihat. Ini akan meyakinkan masyarakat bahwa mereka membeli rempah asli. Mereka menjual bumbu mulai dari Rp.2000 sampai Rp.12.000. Bumbunya juga hadir di depertemen store Yogya Sunda, Pasar Baru, Setiabudhi Supermarket dan beberapa agen.
Sedangkan penjualan online hadir melalui situs www.samaramicron.com. Bisnis bumbu masak mereka sudah masuk tiga generasi. Usaha bermula menjual kelapa parut dan cabai giling sejak 1968. Jasmine menjelaskan bahwa sejarahnya usaha milik nenek.
Neneknya gemar membuat kue basah berbahan santan. Maka kakeknya mencoba membuat mesin memarut kalapa. Maka jadilah, yang mungkin merupakan mesin parut pertama di dunia, dan sempat dipamerkan di Jakarta Fair tetapi tidak dipatenkan.
Jasmine tetap percaya diri mengembangkan bisnis tersebut. Samara Micron berarti bumbu kecil dalam bahasa Sunda. Mereka memproduksi lewat dapur bersih. Kualitas bumbu diproduksi berkualitas tinggi dan segar. Keaslian bumbu dapat dibuktikan lewat kemasan bening.