Bisa Bikin Tajir, Ini Seluk Beluk Budidaya Maggot

Komentar · 255 Tampilan

Istilah maggot sering dihubungkan dengan belatung karena memiliki bentuk yang hampir sama, perbedaannya terletak pada tubuh maggot yang memiliki warna sedikit hitam.

Istilah maggot sering dihubungkan dengan belatung karena memiliki bentuk yang hampir sama, perbedaannya terletak pada tubuh maggot yang memiliki warna sedikit hitam.

Namun ini bukanlah belatung biasa, melainkan larva dari Black Soldier Fly (BSF). Dalam tubuh BSF mengandung zat antibiotik alami sehingga tidak membawa agen penyakit.

Meski dikelompokkan sebagai lalat, BSF tidak hinggap di sampah dan tidak membawa penyakit. Larva BSF yang disebut maggot juga berbeda dengan belatung lalat hijau dan lalat hitam yang menyebarkan penyakit.

Maggot tidak menimbulkan bau busuk dan bukan pembawa sumber penyakit.

Akhir-akhir ini banyak yang membudiyakan maggot untuk pakan ternak seperti lele, unggas, dan burung. Budidaya maggot juga dapat dilakukan dengan mudah karena hanya membutuhkan limbah rumah tangga yang bisa didapatkan dimana saja.

Maggot BSF ini juga bisa membantu permasalahan sampah organik yang menggunung. Sekitar 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2 ton sampah organik hanya dalam kurun waktu 2-3 pekan.

Ini menjadikan usaha budidaya maggot sebagai alternatif usaha yang menjanjikan. Apalagi masa panennya relatif cepat, sekitar 15 hari. Jadi budidaya maggot BSF perlu dicoba oleh siapa saja, terutama para petani dan peternak.

Bahan-bahan yang digunakan:

5 kg dedak atau bekatul
1 liter air
5 sdm gula pasir
EM4 (jika tidak ada maka bisa diganti dengan 1 botol yakult)
1 bungkus bumbu penyedap rasa

Peralatan:

Ember besar dan ember kecil
Kantong plastik bening
Karet atau tali rafia
Daun pisang atau kertas pembungkus nasi

Cara membuat atau budidaya maggot:

Larutan pertama:

Siapkan ember kecil dengan air 1 liter kemudian masukkan 5 sdm gula
Tambahkan 1 tutup EM4 jika ada, tetapi jika tidak dapat menggunakan 1 botol susu fermentasi yakult dan kemudian aduk sampai rata

Larutan kedua:

Masukkan dedak atau bekatul kedalam ember besar kemudian tambahkan 1 bungkus bumbu penyedap rasa agar aromanya lebih menyengat. Aduk sampai semuanya rata.

Setelah itu campurkan larutan pertama kedalam larutan kedua sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai menjadi adonan. Usahakan adonan tersebut tidak terlalu kering atau pun terlalu basah.

Masukkan adonan tersebut ke dalam kantong plastik tetapi jangan terlalu penuh, sisakan untuk ruang udara. Dalam proses fermentasi ini dedak akan menghasilkan gas. Ikat ujung kantong dengan tali yang sudah kita siapkan kemudian simpan di tempat yang sejuk selama 4-5 hari.

Plastik akan mengembang ketika proses fermentasi. Ketika sudah 4 atau 5 hari buka kantong plastik dan tuang ke dalam ember. Tetapi anda perlu perhatikan aromanya. Jika tercium aroma seperti tape atau pun roti yang baru keluar dari oven itu berarti fermentasi yang dilakukan berhasil.

Setelah itu tutup hasil fermentasi tersebut dengan daun pisang atau kertas minyak dengan bbagian plastic di bawah. Untuk menghindari gangguan dari hewan lain dapat ditutup dengan kawat ram atau jaring.

Setelah dibiarkan selama 1-3 hari, lalat BSF akan muncul dan bertelur kemudian setelah 2-3 hari kemudian telur akan menetas dan larvanya akan bergerak menuju dedak fermentasi sebagai sumber makanan maggot.

Ketika penetasan 1 pekan maggot sudah terlihat jelas dan setelah berumur 2-3 pekan maggot sudah terlihat besar dan siap untuk dipanen.

Komentar