Pemuda asal Pontianak tersebut ciptakan situs kerajinan tangan. Pengusaha muda bernama Benny Fajarai. Namanya pernah tercatat dalam Forbes 30 Under 30 Asia pada 2016. Pendiri situs Qlapa merupakan suatu marketplace buat kerajinan tangan.
Situs yang mirip situs Etsy tetapi buat pengrajin lokal. Terobosan eCommerce tersebut unik menaikan namanya cepat. Namun tidak mudah situs Qlapa akhirnya tumbang. Produk yang terlalu spesifik dirasa kurang mengena di mata masyarakat.
Empat tahun berjalan telah menyalurkan ratusan miliar ke pengrajin. Walau Google telah merujuk Qlapa sebagai hidden gem dan paling cepat tumbuhnya di Asia. Alasan mengapa bisnisnya gagal dikarenakan gagal membentuk pendapatan.
Perjalan Qlapa
Bisnis startup memang dituntut mampu membentuk sistem menguntungkan. Banyak biaya dikeluarkan namun Qlapa tidak untung. Mereka berhasil membantu orang tetapi gagal sendiri. Aplikasi Qlapa pun ditarik dari Google Play semenjak 2019.
“Kami masih percaya akan kualitas, cerita, dan cita rasa akan produk kerajinan Indonesia. Masih ada tugas yang perlu dilakukan, ada mimpi- mimpi yang harus diwujudkan,” tulis dalam pernyataan resmi perusahaan.
Tahun 2019 Qlapa tutup dan telah menyelesaikan semua kewajiban. Itu termasuk pembayaran gaji karyawan. Pokoknya Benny selaku CEO, telah menyelesaikan semua dari hak pembeli dan penjual di marketplace ini.
Pada 2017, sebenarnya perusahaan telah mendapatkan pendanaan Seri A, oleh KapanLagi Network, Global Founders Capital, dan Budi Setiadharma. Qlapa sendiri tidak sendiri total dua situs sejenis berdiri, Moselo dan Ku Ka.
Persaingan ketat industri eCommerce memang butuh perjuangan. Sayangnya di marketplace populer seperti Lazada, Blibli, dan Shoope mempunya kategori kolom khusus kerajinan.
Perjuangan Pengusaha Muda
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.