Usaha angkringan menguntungkan terbukti muncul disemua daerah. Sudah bukan lagi dikuasai oleh daerah tertentu.Bila biasanya kita melihat bisnis- bisnis semacam ini sebagai khasnya Yogyakarta, itu salah.
Makanan angkringan telah berkembang, menjadi layaknya warung makan Tegal yang tersohor. Masih bisakah diandalkan? Ya, bisnis semacam ini dapat ditekuni dan divariasi sesuai keinginan kamu.
Bisnis tetaplah bisnis, meski sama- sama warung tegal pastilah beda antara yang di Jakarta dan kota kecil Semarang.
“Mungkin karena dari sisi harga sangat terjangkau, itu yang kami jual, menyediakan makanan murah meriah, dengan kualitas tetep terjaga,” ungkapnya. Disamping murah, lapak jualannya memberikan suasana berbeda dibanding warung makan biasa.
Usaha Kecil Menguntungkan
Warung angkringan yang berkonsep lesehan dimana hanya butuh tikar dan penerangan tradisional. Dari berbagai catatan, meski angkringan kebanyakan berkonsep jajanan malam, ada juga yang dijual di siang hari.
Kita tak bisa pungkiri keuntungan dari para pekerja kelaparan di siang hari. Sebuah grobak bisa jadi awal yang baik bagi anda yang berminat berbisnis angkringan. Mereka, para pembeli pastilah akan datang jika memang enak makanannya.
Inilah yang membuat keduanya yakin bisnisnya berjalan awet. Dari semula satu lapak, pasangan ini akhirnya mendapatkan tawaran seorang kolega untuk bekerja sama.
“Kemudian kami merekrut tenaga masak dari kampung kami, sekaligus tenaga-tenaga penjualnya di masing-masing lapak sampai saat ini kami memiliki 20 lapak,” imbuh pasangan dari Klaten, Jawa Tengah ini.
“Kami punya prinsip yang kami pegang dari pesan orang tua kami, bahwa ketika memelihara ayam itu jangan dimakan induknya tapi makanlah telurnya,” ungkapnya.
Arti ungkapan tersebut diatas, menurut mereka berdua, adalah bahwa dalam menjalankan usaha ini mereka telah berusaha sekuat tenaga. Mereka sekuat mungkin agar tidak menggunakan uang modal untuk kebutuhan konsumtif, tapi mereka gunakan untuk diputar kembali.
Benar sekali, kebanyakan usaha baik baru atau lama gagal karena seenaknya sendiri menggunakan modal. Si pengusaha tak mampu memisahkan antara omzet yang didapat dengen keuntungan bersih. Ditambah lagi jika usaha belum jalan, tapi modal telah habis.
Ketika ditanya soal persaingan, dimana terdapat usaha sejenis, pasangan ini mengaku tidak takut. “Untuk persaingan, kami punya prinsip bahwa selama kami tidak menyerang dan bikin rusuh di usaha orang, Insya Alloh kami juga tidak akan diganggu,” terangnya.
“Yang penting kami tetap bekerja keras menjaga kualitas serta rasa makanan yang kami tawarkan itu tadi, pembeli akan terus datang,” imbuh pasangan ini.
Bisnis angkirangan membawa keduanya, Ibu Juweni dan Bapak Agus, saat ini tidak lagi menumpang hidup di rumah saudara.
“Alhamdulillah saat ini kami telah memiliki aset berupa tanah, rumah, mobil untuk operasional usaha,” mengenai pendapatan bersih perbulan dari usaha angkringan menguntungkan, sambil malu-malu pasangan ini menyebutkan angka, rata-rata Rp 30 juta.
Sebuah angka yang fantastis untuk usaha sederhana seperti angkringan. Namun yang menjadi kebanggaan dan kebahagiaan batin bagi pasangan ini adalah ada 35 orang karyawan yang hidup dari usaha ini.
“Kami sangat bahagia dan bangga secara batin bisa membantu menaikkan taraf perekonomian karyawan kami,” tegas keduanya, inilah yang disebut kerja bukan soal jadi kaya.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.