Anak Profesor Jadi Pengusaha Alas Laptop

注释 · 89 意见

Namanya Juananda Sutan Assin seorang pengusaha alas laptop. Anak profesor yang mengembangkan produk sendiri. Alas laptop bernama lapTopper disebut unik karena menjadi konseptor. Konsep ini didapat dari daya pikirnnya menebak pengguna laptop melonjak.

Namanya Juananda Sutan Assin seorang pengusaha alas laptop. Anak profesor yang mengembangkan produk sendiri. Alas laptop bernama lapTopper disebut unik karena menjadi konseptor. Konsep ini didapat dari daya pikirnnya menebak pengguna laptop melonjak.

 
Ia memang sudah merasakan peluang pasar membesar. Ini kunci sukses pengusaha jaman sekarang, butuh inovasi dan kreatifitas mencari celah pasar. Juananda atau dipanggil Nana menebak masyarakat akan makin banyak memakai laptop.

 

Ide Bisnis

 
Perempuan kelahiran 11 Agustus 1960, memprediksi memakai laptop akan menjadi hal lumrah. Ini ditambah dengan banyaknya laptop berharga murah. Orang pasti membeli laptop kelak, nah sekarang, apa yang dibutuhkan Nana mencari aksesoris yang paling mudah diproduksi.
 
Dia menciptakan bantalan laptop. lapTopper dimaksudkan agar kita enak memakai komputer jinjing. Tidak perlu ditaruh di atas meja karena ini bukan komputer. Ide ini datang ketika Nana melihat sang putri bermain laptop diatas pahannya.
 
Si anak merasa panas ketika sudah berlama- lama. Laptop memang mudah panas bila dipakai terus- terusan. Nah, dia ternyata pandai mengambil buku buat dijadikan alas, inilah ide awal menciptakan alasan laptop. Nana sendiri memakai buku bila sedang menjalankan laptop ketika tiduran.

 

“Saya berpikir untuk menciptakan alas laptop yang trendi dan nyaman,” kenangnya.

Melalui PT. Juara Radya Kencana membuat bantalan alas laptop. Nana ingin membuat bantalan yang dipangku dan nyaman. Ia mengeluarkan modal Rp.20 juta hasil menabung. Dia mulai membangun usaha ini. Bentuk trendi lapTopper membuatnya diminati masyarakat pemakai laptop.

Putri Alm. Profesor Sultan Assin, sosok guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang telah menjual sampai keluar negeri ke Singapura, Brunei Darussalam, Swedia, Prancis, Spanyol, dan Australia.

Nana terlahir dari keluarga yang mengutamakan pendidikan. Nana terbiasa belajar dan bekerja keras untuk sesuatu. Dia sangat bekerja keras untuk mencapai hal diinginkan. Tahun 1976 sampai 1979, ia bersama saudari kembarnya Lilian Stuan Assin, bersekolah menangah atas di Belgia.

Selulus SMA, ia berhijrah ke Amerika Serikat, melanjutkan kuliah di jurusan akuntansi Connecticut State University. Sejatinya, istri dari Ramelan Kosasih, menyukai hal- hal berhubungan dengan ilmu matematika. Namun dia juga menyukai desain interior namun tidak ada metematikannya.

Dua hal saling bertentangan ini, suka desain tetapi ia tidak menemukan matematika di kuliahnya. Dia kemudian memilih masuk ke jurusan Akuntansi. Nana menjadikan akuntansi kuliah utamanya. Lulus kuliah 1984, Nana bekerja untuk PriceWaterhouse Coopers (PWC) sebagai konsultan.

Tiga tahun dia menjalankan karirnya dibidang perbankan. Karir Nana bertahan lima tahun sembari ia membeli waralaba. Nana menjajal bisnis waralaba food & beverages di Waterboom, Bali. Sayangnya, bisnisnya tidak berhasil, hanya menyelesaikan kontrak lima tahun tanpa niatan memperpanjang.

Di antaranya, pada 2007 -an, ketika bisnisnya meredup maka Nana mencari- cari peluang bisnis lain. Ia menemukan bantalan ini. Segera Nana mengeluarkan modal untuk membeli mesin jahit. Lalu, dia merekrut dua penjahit untuk menjahit desain, dan sisanya dibelikan material busa, kayu, dan pelapis.

Ide bisnis ini bukanlah hal baru tetapi pernah dia jumpai. Tetapi Nana pernah melihat pelapis seperti itu ketika berkuliah di Amerika Serikat. Hanyalah, Nana menjelaskan bantalan tersebut di sana pakai bahan plastik.

Inilah inovasi Nana menggunakan butiran styrofoam sebagai isi bantalan. Awalnya tidak mudah, ia telah mencoba aneka macam desain sampai tiga bulan. “Saya bolak- balik merubah desain sampai 10 kali,” terangnya kepada Kontan.co.id

Sampai ia meyakini desain telah terbaik barulah memproduksi. Awal dia membuat 50 buah bantalan yang dibawa ke Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Di sini, pesanan berdatangan sangat banyak, dan menjadi kejutan bahwa ternyata animo masyarakat tinggi.

Nana sempat kwalahan menangani permintaan. Di pasaran, lapTopper sangat dikenali karena punya bahan katus berkualitas bagus. Bentuk unik berupa hurum U yang pas ditaruh ke pinggang. Ditambah gagang kayu yang cocok berbaur motif macam- macam.

Motifnya cantik bermacam- macam dengan tambahan kipas angin. Ukuran bantalan S (40 x 30 cm) seharga Rp.195.000, ukuran M (40 x 50 cm) harga Rp.235.000, dan ukuran L (40 x 60 cm) yang dijual seharga Rp.285.000 perbuah.

Produk ini bisa dijumpai di gerai penjual laptop seperti eStore Apple, EMAX, dan Office2000. Dan punya reseller di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Nana mampu memproduksi 2000 unit perbulan, dan omzetnya Rp.200 jutaan. Semakin murah harga laptop maka produknya akan semaki diminati.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

注释