Memulai Bisnis Fotokopi Siapa Takut

Komentar · 3 Tampilan

Berkat memulai usaha fotokopi, kini, Yulianto bisa berbangga hati karena usahanya berjalan dan terus berkembang. Ia ketika itu terdorong akan kebutuhan keluarga (kepepet). Yulianto kemudian dibantu seorang teman di Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Tangerang.

Berkat memulai usaha fotokopi, kini, Yulianto bisa berbangga hati karena usahanya berjalan dan terus berkembang. Ia ketika itu terdorong akan kebutuhan keluarga (kepepet). Yulianto kemudian dibantu seorang teman di Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Tangerang.

Dia mulai membuka jasa fotokopi bermodal keberanian. Usaha tersebut awalnya tidak direncanakan nyatanya sukses menghasilkan 30 juta per- bulan.

 
Berapa modalnya? Ia berbekal tabungan Rp.500 ribu ditambah pinjaman dari beberapa teman. Dia bmengumpulkan 15 juta rupiah kemudian digunakan buat membeli mesin fotokopi dan bahan baku.

 

Untuk kebutuhan makan sehari- hari, Yulianto bermodal meminjam sana- sini, yah karena uang harian ludes buat modal bisnis. Usaha berunya tersebut kemudian diberinya nama Arta Prima. Seiring waktu usahanya tersebut terus berkembang sedikit demi sedikit.

Di awal tahun 2003, dia telah berani mengambil kredit mikro berarti omzetnya telah stabil. Yulianto mengajukan pinjaman senilai senilai 50 juta di BNI Cabang Palmerah, Jakarta. Uang itu kemudian digunakan olehnya membeli dua mesin fotokopi lain.

Jadilah usahanya menjadi lebih besar dan mampu mengerjakan permintaan dalam jumlah partai besar. Hanya tiga hari saja permintaan pinjaman tersebut dipenuhi bank. Mereka melihat usaha kecilnya miliknya telah layak.

Selain usahanya telah mendapatkan laba tetap, hubungannya dengan Depdiknas juga mempengaruhi. Inilah yang disebut kekuatan koneksi. Pinjaman tersebut mudah keluar, tetapi dapat diselesaikan olehnya itu selama tiga tahun.

Demi percepatan tunggakan hutang, langsung uang tersebut digunakannya buka cabang baru agar menghasilkan. Yulianto bermodal 15 juta kembali membuka usaha fotokopi lain di daerah Mampang, Jakarta Selatan, sekaligus penyewaan komputer.

Ekspansi bisnisnya ternyata membuahkan hasil ketika itu omzet bisnisnya naik mencapai 30 juta. Dia bukanlah pebisnis biasa, baginya pelayanan mutlak nomor satu selain ekspansi bisnis. Lanta dimodali BNI, ia siap mengolah modal baru agar bisa berekspansi lagi- dan lagi.

Semua dilandasi oleh niat baik agar bisnisnya bisa membantu semua orang. Inilah sedikit gambaran kamu memulai bisnis fotokopi sendiri.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Komentar