Seorang doktor syaraf asal Mesir ini menjadi perbincangan. Dia masuk dalam daftar pengusaha sosial versi Forbes. Anak muda bernama Mohamed Zaazoue (25 tahun), menjadi satu- satunya warga Mesir yang berhasil masuk 30 Under 30: Social Entrepreneur 2014.
Apa yang dilakukannya? Dia adalah penggagas organisasi non- profit bernama Healthy Egyptians, yang tujuannya memperkenalkan kesehatan preventif bagi kalangan orang muda. Sebuah organisasi memberikan pendidikan tentang kesehatan terutama pneumonia.
Ia melanjutkan tulisannya, “Pneumonia adalah penyakit yang relatif murah untuk menyembuhan, tapi masalah terbesar adalah bahwa banyak dari anak-anak ini meninggal hanya karena kurangnya kesadaran dari penyakit dan tindakan pencegahan yang tersedia.”
Bisnis Sosial
Mohamed telah menjadi bagian dari Ashoka.org, sebuah organisasi yang mendukung para pengusaha sosial terkemuka di Mesir. Dr. Zaazoue tengah mencoba memperkenalkan kultur mengingatkan akan kesehatan dan perawatan kesehatan.
Mohamed menargetkan semua segmen yang menjadi bagi dari sosial ekonomi masyarakat Mesir. Dia menggunakan pendekatan yang kurang lebih tentang memerangi salah satu penyakit tertentu, dan lebih lanjut tentang menggerakan budaya Mesir.
Ia mencoba menjadikan mereka, dari konsumen pasif obat menjadi sadar akan kesehatan secara aktif. Pertama kali, Mohamed bergerak membuat berbagai pelajaran tentang aneka pengobatan preventif yang menarik serta bersifat user-friendly; meski persepsi umum saat ini membuat usahanya menjadi terdengar sulit.
Masyarakat mudah bosan sekedar menyadari tentang penyakit atau semua gejala yang sesuai, ataupun tindakan pencegahan.
Ini memerlukan peran aktif media tegasnya, dan sentuhan langsung melalui organisasi yang dipimpin olehnya, Healthy Egyptians. Serangkaian game kuis- kuis kompetitif diadakan di mana- mana dari rumah sakit, kamar darurat, tenda di padang gurun.
Melalui berbagai karakter yang dibuat kemudian ditampilkan melalui buku- buku mewarnai, pertunjukan boneka, dan acara kartun televisi berupa serial menolong diri sendiri. Mohamed menargetkan anak-anak sebagai kunci dalam proses ini.
Diharapkan melalui usaha tersebut makan orang tua akan segera menyadari bahwa sikap aktif yang seharusnya berlaku belum tertanam dalam diri mereka. Dia secara pribadi memasukan pentingnya mereka yang memiliki profesi medis juga memainkan peran tepat mendorong budaya pencegahan kesehatan aktif atau kesehatan.
Untuk hal ini, dia akan langsung ke sumbernya dan melakukan reorientasi kepada para calon dokter.
Mereka yang masih di sekolah kedokteran diharapkannya agar menciptakan pendekatan berpusat tidak hanya memberikan instruksi pengobatan kepada pasien. Mereka nantinya diharapkan menjadi salah satu pendidik kesehatan , mitra dan kolaborator .
Ia sendiri mampu memobilisasi lebih dari 400 relawan di sekolah kedokteran di hampir setiap pemerintahan di negara Mesir selama kampanye kesadaran kesehatan ini. Mohamed memiliki tujuan memperkenalkan pekerjaan lapangan terakreditasi sebagai bagian dari kurikulum sekolah medis.
Ini dimaksudkan sebagai usaha menghasilkan dokter lebih berempati yang secara efektif serta dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan mereka pasien. Mohamedaktif merekrut dan melakukan mentoring kepada kelompok- kelompok lain, utamanya bagi mereka yang tertarik masalah kesehatan tertentu, yang mana akan mempengaruhi negara
Mesir mendatang. Dia kemudian menawarkan mereka sebuah payung hukum berupa lembaga kemasyarakatan – Healthy Egyptian CSO nya – harapannya yaitu menciptakan koalisi luas dari organisasi-organisasi lokal yang difokuskan membantu Mesir menjalani kehidupan secara proaktif sehat.
Catatan: sosial entrepreneur atau pengusaha/wirausaha sosial berarti proses pengajaran solusi inovatif untuk masalah-masalah bersifat sosial. Lebih khusus lagi, pengusaha sosial mengadopsi misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial.
Mereka mengejar peluang untuk melayani misi ini, sambil terus beradaptasi dan belajar. Mereka memanfaatkan pemikiran yang tepat baik dalam bisnis dan dunia usaha. Sifat ini beroperasi di semua jenis organisasi: besar dan kecil, baru dan lama, agama dan sekuler, nirlaba dan hybrid.
Pengusaha bisnis biasanya hanya mengukur pada kinerja laba dan kembali, namun pengusaha sosial juga memperhitungkan kembali positif bagi masyarakat. Usaha sosial lebih ke berbagai tujuan sosial, budaya, dan lingkungan luas dan umumnya terkait dengan sektor sukarela atau bersifat tidak-untuk-profit.
Bagaimana dengan pembiayaan, biasanya perusahaan sosial akan menggunakan dana donasi atau bisa berupa dana hibah.
Twitter: @Zaazue
Situs: healthyegyptians.org
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.