Bagi Andri Firmansyah berwirausaha merupakan keharusan. Dari mulai berbisnis ekspor ikan sampai jualan batik online ditekuni. Tren belanja online membuka kesempatan hingga meraup ratusan juta. Nama Batik Tusta layak diperhitungkan sebagai pelopor pasar batik modern.
Pengusaha Muda Mandiri
Beruntung dia memiliki pengalaman ekspor ikan ke luar negeri. Uang modal dari kedua orang tuanya kemudian dibelikan mobil boks. Pihak mitra menggelontorkan uang sampai ratusan juta. Mereka lalu membeli bibit ikan, maka inilah bisnis pertama Andri.
Ekspor ikan ke Singapura dan Malaysia bukan perkara mudah. Bisnis pertama Andri ini mengalami lima kali kerugian. Gagal mengirim barang sudah menjadi hal lumrah setahun penuh. Dia mengalami kegagalan beruntun. Bahkan ketika tahun kedua bisnisnya stagnan atau tidak mengalami perubahan.
Dia banyak mengalami kerugian tanpa perubahan. Dua tahun cukup bagi dirinya untuk melanjutkan hidup. Andri memilih melepaskan bisnis tersebut. Pengusaha muda ini memilih berbisnis yang lebih mudah seperti jualan pulsa.
Tetapi justru dari bisnis pulsa elektrik, Andri meraup omzet sampai ratusan juta rupiah perbulan. Dan dia berhasil membuka empat cabang di empat kota dan puluhan karyawan. Tahun 2012, menjadi titik balik bisnis Andri, ketika perusahaan operator seluler membatasi jumlah distribusi pulsa elektronik.
Omzet bisnis Andri merosot sampai 50% sejak tahun 2013. Maka pada tahun 2014, dia harus rela untuk kembali menutup usahanya.
Bisnis pulsa elektronik biki kaya raya Andri Firmansyah. Lebih menguntungkan dari berbisnis ekspor ikan. Fakta Andri jadi miliarder walaupun bisnis tersebut tutup. Masalah timbul ketika ternyata dia memilik tunggakan. Pihak pajak menyebut Andri memilik kewajiban pajak senilai Rp.19 miliar.
Ia butuh waktu untuk mengurus permasalahan tersebut. Untung dia tidak dituntut sampai masuk ke penjara. Andri pun mampu melunasi semua sembari tetap berbisnis. Di tahun 2012, dia membuka usaha tambal ban bernama VionSeal, yang semua berkat kejelian melihat peluang usaha.
Usaha Kedua Ban Anti Bocor
Ide bisnis kedua datang ketika dia melihat motor- motor berjejer. Dia sadar bahwa kendaraan telah menjadi kebutuhan pokok. Tetapi Andri tak memilih menjadi pengusaha parkira motor loh. Alih- alih dia mengembangkan teknologi ban anti- bocor.
Produk VionSeal sudah terlebih dahulu dikenal di luar negeri. Konsep itu cairan yang menangkal ban agar tak bocor. Dikembangkan sendiri sejak 2013, dia membuat cairan yang mampu menangkal ban bocor sampai 1,5 tahun. Namun uang yang dibutuhkan bukanlah sedikit melainkan ratusan juta.
Dia harus menggelontorkan uang Rp.500 juta untuk penelitian. Ia memproduksi VionSeal melalui Makloon. Begitu jadi Andri mampu menjual 5000 botol dan menang penghargaan. Memenangkan Wirausaha Muda Mandiri membuat namanya melambung.
Semakin menghasilkan keuntungan dari penjualan VionSeal tersebut. Suatu ketika, muncul orang- orang yang komplain, bahwa produk buatan Andri hanya mampu bertahan 6 bulan. Padahal VionSeal memberi jaminan sampai 18 bulan bukan enam bulan.
Ini membuat Andri kalang kabut mengatasi banyak komplain. Bukannya dia memperbaiki produk malah memilih menutup VionSeal. Ekspetasi akan produknya ternyata salah hingga ditutup. Tepat di 2014, dia menjadi pengangguran, sementara sang istri tengah menjajal jualan online.
Istri Andri melihat peluang berbisnis pakaian muslimah. Tepat ketika sang suami merintis VionSeal, dia membuka usaha tersebut. Tren bisnis online terus menanjak memberik kesempatan dia. Untung saja, Andri punya sisa uang berjualan pulsa elektronik, yang lalu digunakan sang istri.
Andri juga membantu membukakan toko baju muslimah sendiri. Brand AMH didirikan dan berhasil membuka empat cabang di Surabaya. Namun ternyata toko tersebut hanya bertahan selama empat tahun. “Saya memutuskan untuk tutup dan fokus online,” tuturnya menjelaskan.
Alasan utama karena jualan offline harus bayar sewa tempat. Itupun semakin mahal. Kalau tidak di tempat lama, berarti dia harus mencari tempat lain yang belum tentu strategis. Masalah lain ketika jualan offline adalah soal karyawan.
Disaat yang sama Andri juga masih memiliki tanggunga pajak. Memiliki toko offline dirasa cukup menguras fokus. Sampai Andri membuka usaha bernama Batik Tusta, yang menjadi titik balik bagi bisnis pakain mereka. Bisnis Batik Tusta sendiri bukanlah hal baru tetapi menghasilkan lebih baik.
Membuka Usaha Batik
Sudah memiliki usaha pakain muslimah timbul ide baru. Dia membayangkan usaha batik yang akan berjalan baik. Nama Tusta bukanlah usaha baru melainkan milik seseorang. Batik Tusta telah berjalan lima tahun tetapi mati suri. Andri percaya diri untuk membangkitkan bisnis tersebut sampai laris.
Pengusaha kelahiran Surabaya tahun 1983, yang lalu diajak seorang rekan untuk mengerjakan Batik Tusta. Andri menyanggupi karena punya pengalaman baju muslimah. Bisnis batik ini membidik pasar kelas menengah kebawah. Pemilik Tustas merupakan seorang teman yang tengah berkuliah bisnis.
Dia tengah skripsi mengenai bisnis online. Sedangkan Andri memiliki pengalaman yang nyata soal bisnis ini. Temannya tersebut juga suka berkonsultasi mengenai skripsi kuliah. Nah, sekarang telah selesai, dia mengajak Andri berbisnis batik yang dianggap lebih laris dijual.
Ketimbang jualan pakain muslimah mending membuka usaha batik. Maka Andri menutup jualan baju muslimah dengan brand AHM ini. Andri langsung pergi ke Pekalongan mencari pola. Tujuannya untuk merubah pakem Batik Tusta menjadi lebih baik.
Ia merubah pasar ke arah profesional dan pekerja. Dirubahnya tampilan Instagram lebih eye cacthing dibanding dulu. Mereka lalu menawarkan desain pakaian formal. Harga naik menjadi Rp.150.000- 300.000 perbuah.
Andri memanfaatkan semua fitur beriklan online. Tak segan menggelontorkan Rp.100 juta untuk bisa branding. Ia bahkan rela membayar influencer untuk endorse.
“Kalau orang yang baru berbisnis online, pasti mengeluarkan Rp.5 juta sampai Rp.10 juta untuk sekali iklan. Saya enggak begitu,” tuturnya.
Tidak ada kekhawatiran sama sekali. Hasilnya dia mampu menjual tidak hanya satu, tetapi puluhan kain dalam sehari. Pertumbuhan Batik Tusta luar biasa hingga titik balik. Mental bisnis yang tak takut jatuh bangun. Hasilnya dia mengangkat Batik Tusta dari keterbelakangan menjadi sukses besar.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.