Santri Jualan Boneka Bisnis Beromzet Ratusan Juta

Reacties · 64 Uitzichten

Mencari bisnis beromzet ratusan juta maka cobalah ini. Namanya Nanang Anang Sujana, pengusaha lulusan santri jualan boneka anak sampai ribuan buah. Nanang adalah pemilik Hayashi Toys, kini, telah menjual ribuan boneka dan beromzet ratusan juta.

Mencari bisnis beromzet ratusan juta maka cobalah ini. Namanya Nanang Anang Sujana, pengusaha lulusan santri jualan boneka anak sampai ribuan buah. Nanang adalah pemilik Hayashi Toys, kini, telah menjual ribuan boneka dan beromzet ratusan juta.

 
Boneka merupakan bisnis identik anak- anak. Usaha yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Tapi siapa sangka, boneka lembut tersebut lahir dari tangan seorang anak tentara. Selain santri, Nanang ini merupakan putra seorang tentara yang didik tegas.
 
Nanang bisa dibilang menjadi pengusaha boneka sukses. Dia memang dididik menjadi sosok mandiri dan pekerja keras. Inilah modalnya menempa mental pengusaha yang tahan banting. Pria kelahiran Bogor, 41 tahun lalu, yang sudah berpisah dengan orang tua semenjak umur tujuh tahun.

 

Berbisnis Boneka

 
Dia telah dimasukan ke pesantren oleh kedua orang tua. Nanang cuma ditemani kakak melanjutkan pendidikan. Terhitung, dari SD sampai SMP, ia tingga di pesantren untuk menuntut ilmu. Dia lalu melanjutkan ke sekolah menengah bersama kakaknya yang lain.
 
Meskipun dia telah lama berpisah dari kedua orang tua. Ia selalu mengenang diajari menjadi laki- laki sejati. Ayahnya merupakan tentara sehingga tidak ada tawaran. Kini, dia sehari- hari berkutat dengan boneka, ketika masih kecil Nanang sama sekali tidak suka boneka.
 
Nanang mempunya cita- cita menjadi tentara atau polisi. Namun selepas SMA, Nanang malah lebih tertarik bekerja ke Jakarta bukan masuk akademi tentara atau polisi. Ia mencoba pertama kali bekerja di PT. Djabesman. Tugasnya nanti membersihkan sisa- sisa semen.
 
Empat bulan bekerja, dia pindah dari Djabesman, Nanang pindah ke PT. Asiana Inti Industri yang produsen boneka. Dia bekerja menjadi penjaga gudang. Entah mengapa mungkin insting, Nanang jadi tertarik akan bisnis tersebut sampai ingin belajar lebih lanjut.

 

Dia bekerja lebih banyak dan rela mendapatkan tugas tambahan. Ini termasuk mencuci mobil dan juga bahkan membelikan makanan orang. “Jadi office boy pun saya mau, yang penting mendapatkan pengalaman dari bermacam orang,” jelas Nanang.

Mungkin telah menjadi suratan takdir, Nanang yang lima tahun bekerja malah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Mau mendapatkan pekerjaan di perusahaan otomotif pun gagal, padahal dia telah menjalankan tes berkali- kali.

Inilah momentum Nanang melirik kewirausahaan. Ia dipaksa turun berbisnis beromzet ratusan juta. Dari sini dia berbisnis limbah dan bahan baku boneka. “Yang saya tau saat itu cuma soal boneka,” ia meneruskan. Tahun 1995, dia bermodal uang pesangon Rp.5 juta dari perusahaan boneka buat bisnis.

Dia menjual bahan baku boneka dan boneka orang lain. Bermula menyewa toko, dia membuat etalase memajang boneka di Goro, Bekasi, yang diberi nama Hayashi Toys. Tidak disangka, bisnisnya malah lancar, bahkan balik modal hingg untung buat diputar kembali.

Modal cekak ternyata menghasilkan 17 toko boneka. Namun, badai krisis 1998 menghantam usaha bonekannya, dia babak belur menanggung hutang sampai Rp.50 jutaan. Ia memutar otak agar bisa mendapatkan untung lebih baik.

Nanang melakukan ini karena menanggung cicilan hutang dan terkena krisis. Tidak cuma menjual bahan baku, Nanang mulai memproduksi boneka sendiri. Modal Rp.500.000 dibantu dua karyawan dan dua mesin jahit.

Lantaran modal kurang, dia nekat pinjam bank keliling dengan bunga mencekik. Nanang meminjam Rp.5 juta. Sujana nekat menambah pinjaman sampai Rp.30 juta. Untung, dulu dia pernah bekerja di perusahaan boneka dan bahan baku, sehingga dia mampu menciptakan boneka tidak kalah bagus.

Hasilnya penjualan meningkat, alhasil Nanang mampu mengembalikan hutang lima tahun hanya jadi tiga tahun. Hayashi Toys berkembang pesat sampai mampu membangun pabrik. Dibangunnya satu pabrik dan workshop di Bekasi.

Dia juga mempunyai empat gudang bahan baku di Bekasi, Bogor, dan Bandung. Hayashi Toys telah mampu memproduksi dan menjual ribuan boneka. Keunggulan bonekannya harga miring namun itu tetap berkualitas. Nanang juga sangat pandai dalam mendesain dan selalu berinovasi sesuai pasaran.

Dalam sebulan ia mampu memproduksi 2.500 buah boneka. Harga perbuahnya Rp.5000- Rp.250.000 perboneka. Tidak heran, dari penjualannya mampu mengantongi omzet Rp.25 juta perhari, atau bila dihitung Rp.750 juta perbulan.

Melihat permintaan boneka tinggi, pada 2009, Hayashi Toys membuka prospek kemitraan waralaba toko boneka. Yang mana disambut 11 pewaralaba toko boneka Hayashi Toys. Kemudian ditambah lagi, pada 2011, santri jualan boneka ini telah memiliki 25 pewaralaba toko boneka Hayashi Toys.

 

Terimakasih telah membaca di Aopok.com semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Reacties